*******
pagi ini ibukota tampak lengang,mungkin karena hari sabtu aktifitas masyarakatnya sedikit menurun,namun tidak dengan pasar tradisionalnya yang malah terlihat sangat sibuk lebih dari biasanya,
"nad....!"
"nadine !" terdengar suara perempuan memanggil dengan nada sedikit berteriak tertahan,
"tari ?" panggil perempuan yang bernama nadine itu sambil clingukan kiri kanan
"gw disini sebelah kanan lo" nadine segera mengalihkan pandangannya kesebelah kanannya,benar saja disana ada perempuan memakai topi dan masker andalannya,dialah tari yang beberapa saat yang lalu minta dijemput dipasar olehnya karena lupa membawa dompet,
Tari tidak menghubunginya lewat hp nya,namun melalui telp kantor pihak keamanan dipasar itu,semenjak kabur dari rumahnya tari tidak membawa apapun,tak terkecuali hpnya,sedang nomor nadine yang ia catat dikertas selalu dibawanya kemanapun ia pergi,karna takut kejadian seperti ini menimpanya,
nadine adalah sahabat baik tari,mereka berkenalan saat tari tengah menyelesaikan s2 nya di new york,nadine yang ternyata adalah orang indonesia membuat tari merasa tidak sendirian,serasa bertemu dengan keluarganya sendiri, maklum kala itu dinegeri orang,semua orang indonesia akan dianggap saudara olehnya,semenjak itu nadine dan tari menjadi akrab dan bersahabat karib,
persahabatan mereka berlanjut hingga sekarang.
"nad,temenin gw belanja sebentar ya" pintanya
"iya,ini uangnya " nadine menyodorkan beberapa lembar uang untuk tari berbelanja,tak butuh waktu lama tari sudah selesai dengan belanjaannya,karena memang dia sudah punya langganan,pesanannya sudah disiapkan dari tadi,sekarang ia tinggal membayarnya saja,
Setelah memasukan belanjaannya kedalam bagasi mobil nadine, tari dan nadine meninggalkan pasar menuju cafe tak jauh dari sana,meski tari bersikeras untuk pulang sendiri naik ojek,namun masih kerasan nadine memaksanya sarapan bersama dulu,lalu baru setelahnya nadine mengantar tari pulang, sudah beberapa bulan ini nadine dan tari tidak bertemu,hanya sesekali tari menelponnya dari telp umum bertukar kabar, tanpa mau memberi tau alamat dimana tari tinggal,selebihnya tidak ada yang nadine ketahui.
tari bukannya tidak percaya dengan nadine,ia hanya tidak ingin nadine ikut terseret kedalam masalahnya,waktu pertama kabur dulu ia sempat menginap diapartment nadine,namun apa yang terjadi malamnya apartment nadine berantakan seperti habis kerampokan,siapa lagi yang melakukan itu selain orang suruhan papinya,untungnya saat itu tari dan nadine sedang pergi kepesta sepupu nadine dan pulang larut malam,
semenjak kejadian itu tari memutuskan untuk pergi tanpa melibatkan nadine lebih dalam,dan menurut info dari nadine,orang2 suruhan papinya sudah tidak terlihat lagi disekitar apartment nadine belakangan ini,
****
Merekapun memesan nasi goreng,karena menurut pramusajinya menu tersebut merupakan menu favorit disana,dan benar saja keduanya menyantap nasi goreng hingga ludes,mungkin karena dari pasar,jadi bawaannya lapar
"gimana rasanya jadi art?" nadine memulai obrolan setelah menghabiskan sepiring nasi gorengnya
"huhhh" tari menghela nafas pelan, "lelah... ,tapi mau gimana lagi,hanya rumah itu yang aman untukku bersembunyi setidaknya saat ini" jawab tari
"tari,gw bisa bantu lo nyari rumah untuk sembunyi tanpa perlu kerja jadi art begitu" ucap nadine lembut,menatap iba sahabat karibnya
"ngga perlu nad,gw betah kok disana,lagian ngga enak ngerepotin lo mulu" jawab tari tersenyum,senyumannya seolah menjelaskan kalau ia memang benar baik2 saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ART Cantik (GXG)
RomanceAmelia Hastari,kabur dari altar dihari pernikahannya,Hingga dalam persembunyiannya ia menemukan sesuatu,yang ia sebut dengan Cinta... GXG Kritik dan sarannya sangat ditunggu, Selamat membaca