Terpaksa

23 3 2
                                    

Akan ada saatnya Cinta datang dengan sendirinya, Cinta tidak bisah kita paksakan sebab cinta itu murni dari hati kita bukan dari hati orang lain.

****

Hari ini gue ngak masuk sekolah, bukan karena gue malas atau gimanah, gue di suruh oleh papah gue hanya gara gara tamu spesial? cih gue aja ngak kenal ngapain juga gue harus sambut tamunya?.

kalau di pikir pikir gue lebih senang di sekolah, di sana gue bisa tertawa lepas bersama sahabat sahabat gue, nah sekarang? gue hanya bisah duduk rapi di depan meja rias gue sambil di make up, ck sangat membosankan.

"wah anak mamah udah cantik". kata seorang wanita dari balik pintu, melihat anaknya yang saat ini sudah selesai di make up.
"mah kenapa sih Talya harus di make up segala, emang se spesial itu yah tamunya?". Tanya gue kesal.
"emang tamunya itu seperti Kim tehyung yah mah, kalau tamunya kim taehyung mah gue mau mau aja" lanjut Talya halu.
"Tamunya bahkan lebih tampan dari oppa oppa korea yang kamu sebutkan tadi". jawab mama sambil senyum senyum melihat wajah gue yang kayak orang bodoh, memikirkan sesuatu yang tidak pasti.
"oh iya mama lupa, yuk tamunya udah datang". ucap mama lagi sambil menarikku ke ruangtamu.

Gue melangkahkan kaki ku kesana, tampak seseorang yang bisah di bilang seumuran dengan kedua orang tuaku, aku menatapnya dengan bingung. "Tuan Millard dan nyonya Jhocelyn perkenalkan ini putri sulungku Talya". kata papah yang melihatku datang bersama mamah.
"hallo om, hallo tante". Talya membungkukkan badannya tanda penghormatan dan berusaha terlihat sopan di depan tamunya.
"nyonya Alex anak mu sangat cantik". puji  Jhocelyn sambil tersenyum memandang Talya. " aduh tante bisah aja". kata Talya malu.

"eh Anugrah sini, kenalan dulu sama Talya". kata Millard yang melihat anaknya yang baru datang.
Talya memandang cowok itu, dalam fikiran Talya ia sungguh tidak menyukai sosok cowok tersebut, melihat wajahnya yang jutek, dan sok cool membuatnya benar benar ilfil kepada cowok itu.

"gue Anugrah panggil aja Ugha". kata Ugha sambil menyodorkan tangan kanannya tanda perkenalan.
"gue Talya". ucap Talya membalas menyodorkan tangannya ke Ugha.

setelah berkenalan mereka duduk berhadapan, rasa canggung menyelimuti mereka berdua tidak ada satu pun yang berbicara, hingga Avinpun mulai berbicara.
"bagaimana, dengan perjodohan anak kita?".
"hah". ucapa Ugha dan Talya bersamaan seolah mereka berdua tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh Avin.
"jadi gini sayang, tante sama om udah sepakat dengan kedua orang tua kamu untuk menjodohkan kalian berdua". ucap Jhocelyn, Talya sungguh tidak menyangka rasanya seperti mimpi terburuk Talya.
"mah Talya kan masih SMP kenapa Talya harus di jodohkan sih". ucap Talya seolah olah ia tidak menyetujui kesepakatan kedua orang tuanya.
"mama sengaja supaya kamu tidak menyukai orang lain, tapi tenang aja untuk sementara kalian berdua cuman di jodohkan mungkin 4 thn lagi baru kalian bakalan menikah".
"tapi ma".
"tidak ada tapi tapian".

Dengan rasa kesal dan terpaksa Talya pun menerima perjodohan tersebut agar orang tuanya bisah bahagia dengan keputusannya begitu pula dengan Ugha yang berusaha untuk menerima perjodohan tersebut.

[bersambung]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I HATE YOU BUT I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang