Empat.

10.5K 923 32
                                    

"Aku tak ingin jika kau kasar Jeon"

"Aku janji takkan melakukannya Sayang"

-----------------------------------------

Aku menarik kaki Jimin agar mendekat pada penisku. Ku buka lebar lebar kakinya dan ku kocok sebentar penis mungil Jimin yang sangat menggemaskan.

Aku menatap wajah Jimin yang sedang menatapku dengan mata sayunya yang sangat aku suka.

Tatapan memohon minta ingin di manjakan.

Arghh aku menyukainya.

Aku mendekatkan wajahku dan mengulum penis Jimin yang masih lemas.

"Angh angh akhh"

Aku mempoanya dengan laju tempo yang cepat. Dan penuh dengan air liur, aku menyukai ini penisnya saja manis terasa di dalam mulutku, sungguh anugerah tuhan yang sangat ku nikmati malam ini.

"Ahh angh angh angh Jungkookie anghh"

Aku melepaskan penis Jimin dari mulutku dan menatap jimin yang masih menatapku dengan mulutnya yang terbuka.

"Nikmat hm?" Aku mneyunggingkan senyumku kala Jimin mengangguk lemah. Aku kembali mengulum penis mungil itu hingga basah akan air liurku, akhhh ini manis sekali aku mnyukainya.
Aku turunkan kulit pembungkus kepala penis Jimin dan gotcha kepala penis merah merona yang sangat menggoda menarik perhatianku.

"Wow baby, sangat menggoda" Jimin terdiam deengan mata sayunya ia menatapku. Jimin bersandar pada kepala ranjang jadi ia bisa melihat kegiatanku dengan jelas.

"Anghh Jungkookie anghh akh"

Aku kembali melepaskan kulumanku dan menatap Jimin dengan sunggingan senyum khas ku.

"kau memanggilku apa sayang?"

Jimin terdiam pipinya merona merah padam. Uwaw pemandnagan yang sangat indah sekali lagi. Arrh aku tak sabar ingin segera memasukinya.

"Jung-Jung anghh" aku mengulum kembali penis Jimin kala ia terbata menyebutkan namaku, menggodanya ternyata semenyenagkan ini.

"Katakan dengan jelas baby" aku kembali mengocok penis Jimin.

"Jung-Jung Jungkookie anghh akhh shh"

Aku tersenyum kala ia memanggilku dengan kata menggemaskan itu. Segera aku menegelesaikan permainanku.

"Anghhh Jung-Jung Jungkookie ak-aku anghhh"

"Keluarkan sayang tak apa" Aku masih mengulum penis Jimin menunggu Jimin nenyemburkan cairannya di dalam mulutku dan aku dapat merasakan penis Jimin berdenyut. Sedetik kemudian cairan hangat menghujani tenggorokan dan mulutku. Aku mengecup kepala penis Jimin Sebagai penutup.

"Akhh, Manis sayang aku menyukainya" Aku tersneyum tangaku meraih pipi gembil merona Jimin. Aku dekatkan bibirku dengan bibirnya. Aku lumat bibir Jimin menyalurkan sisa sisa sperma Jimin agar dapat Jimin rasakan dengan cara yang berbeda.

Aku melepaskan pagutan ku dam memandang wajah malu malu Jimin. Jujur aku terkejut karena tiba tiba semua berbanding terbalik. Jimin yang tadinya dingin dan terkesan galak kini lemah di bawah kung-kunganku.

"Are you ready baby"

Jimin mengangguk, aku tersenyum dan mencium sekilas bibir Jimin sebelum memasuki holenya. Arhh hal yang ku tunggu.

Aku melebarkan kaki Jimin dan mencari hal yang sedari tadi aku tunggu.

Hangat

Hal pertama yang aku dapati saat menyentuhnya. Aku mengusap pelan. Membasahi jariku dengan air liurku dan memasukannya pelan pada Hole Jimin.

Nerd? | KookminᴱⁿᵈTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang