Sejin mengikuti langkah kedua sahabatnya masuk lebih dalam ke mansion entah milik siapa lagi yang mereka kunjungi kali ini.
Ia merotasikan matanya malas saat melihat seberapa ricuh orang-orang yang ada di sini.
Ia datang karena butuh udara segar sore tadi ia bilang, saat kedua temannya datang sekitar pukul tujuh setelahnya dengan pakaian siap berpesta dan polesan sana sini di wajahnya sedangkan dirinya hanya menggunakan sweater babyblue dan jins ketat juga sneakers hitam, terlihat seperti remaja yang hanya akan membeli cemilan malamnya di bandingkan pergi ke pool party entah milik siapa.
Alasan Byungchan dan Wooseok menyeretnya ke sini sama seperti malam-malam sebelumnya.
"Bagaimana jika kami mabuk berat dan tidak bisa pulang jika kau tidak ada Sejinnie."
Sekalipun ia tahu alasan itu hanya bualan karena keduanya akan langsung menghilang setelah mereka masuk ke tempat inti setiap pesta. Dan Sejin akan tetap menikmati minuman gratisnya lalu berakhir memanggil taksi dan pulang dalam keadaan tidak terlalu mabuk sendirian.
Kali ini pun sama, Wooseok dan Byungchan menghilang secepat musik dan lampu-lampu sorot beradu dengan banyaknya suara teriakan di sekitar sana.
Sejin lalu melipir ke arah bartender.
"Gimlet, please."
Butuh kurang dari lima menit untuk menyiapkan cocktail yang paling biasa ia pesan, campuran antara Vodka dan perasan lemon.
"Here"
"Thanks"
"You're not going to dance?"
"I'm here for the drink, kenapa?" Sejin menyesap pesanannya perlahan, menatap sang bartender yang mengangguk.
"Biasanya mereka yang datang ke pesta untuk bersenang-senang akan memesan pure vodka atau semacamnya."
"Yeah, I'm not here for fun."
Cukup lama ia duduk di sana, hingga akhirnya ia memesan satu botol Vodka karena ia tidak juga mabuk setelah enam gelas yang sama di tambah suara bising di sekitarnya memperparah moodnya.
Beberapa pria mencoba menggodanya sejak tadi namun terus gagal karena Sejin mengusir mereka bahkan sebelum mengatakan sepatah kata pun.
Ia tahu, terlalu tahu jika pria-pria itu hanya penasaran karena pakaiannya yang seperti salah tempat dan bertaruh jika seorang sepertinya cukup lugu untuk di banting ke kasur mereka. Tapi tenti Lee Sejin tidaklah sebodoh itu.
"Aaghhhh" Lenguhan panjang lepas dari kedua belah bibirnya saat berhasil mengalirkan seluruh isi botol besar Vodka menuju tenggorokkannya. Lalu menggaruk kepalanya tanpa alasan.
"Kau ingin lagi?" Sang bartender terkekeh melihat tingkah lucu itu. Sejin mengangguk dan saat tangannya hampir meraih botol kedua bahunya di cengkram hingga tubuhnya memutar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prompt X Produce
Fiksi PenggemarKumpulan oneshoot Kapal Produce x 101 Other coming soon BXB Baku kasar Don't like just leave