PART 22

2.6K 62 0
                                    


Malam ini, Fatan merasa sangat kesepian. Karena kalau di rumah, biasanya ia selalu bercanda-canda, ngobrol-ngobrol dengan orang tuanya. Kini ia hanya bisa melihat bintang-bintang di depan kos-kosan. Semua teman kos Fatan banyak yang pulang kampung dan ada juga yang belum pulang kerja. Dengan ditemani secangkir kopi susu dan sepiring roti pia susu, Fatan menikmati udara kota Bogor di depan kosnya.

Tak lama kemudian, ponselnya pun berdering." Tringgggg........" terdapat nama Abi di layar Hp Fatan. Fatan langsung mengangkat telfon dari Abinya.
" assalamualaikum, Bi."

" waalaikumsalam. Gimana tadi hari pertama kerja Nak? Lancar? Kamu sehat-sehat saja kan?." Tanya Abi dengan penuh khawatir pada Fatan.

" alhamdulillah lancar Bi. Meskipun anak-anaknya pada gak karuan. Apalagi yang Fatan ajar itu anak kelas 12."

" waduh, ketemu cewe-cewe cantik dong Nak. Awas tertarik hahahah" canda Abi menggoda Fatan.

" apaan sih Bi. Enggak ah."

" ya udah kalau gitu. Kamu istirahat, besok kan kamu ke sekolah lagi. Jangan tidur malam-malam." Ucap Abi.

" siap komandan. Titip salam buat Umi ya Bi. Assalamualaikum."

" waalaikumsalam."

Setelah bertelfonan dengan Abinya Fatan langsung masuk ke kos nya. Karena sudah pukul 22.00 WIB. Sebelum tidur, Fatan menyiapkan kebutuhanya yang harus ia bawa besok. Mulai dari menyiapkan baju, sepatu, dan buku-buku.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Pukul 06.00 WIB Fatan berangkat ke sekolah. Hari ini, ia tidak naik ojek online, tetapi ia di bonceng teman kos nya, Faisal. Kebetulan tempat kerja Faisal searah dengan tempat kerja Fatan. Dengan mengendarai montor klasik milik Faisal, Fatan terlihat sudah sangat akrab dengan Faisal. Di sepanjang jalan mereka selalu berbincang-bincang.

Tak lama kemudian, sampailah Fatan di depan Sekolah tempatnya mengajar. " udah aku turun sini aja Sal. Udah dekat kok. Makasih tumpanganya ya." Ucap Fatan pada Faisal.
" Santai Tan, kan kita searah. Kalau kamu mau mending kamu tiap pagi sama aku aja. Aku justru senang ada temanya kok." Ucap Faisal.
" iya deh nanti aku fikir-fikir dulu ya. Aku masuk dulu. Kamu hati-hati Sal." Ucap Fatan dengan menabuk bahu Faisal.
" Iya Tan. Semangat ketemu dedek emes Tan hahaha." Ucap Faisal menggoda Fatan.
" duh kan jadi ingat lagi kan. Dasar Faisal."

Fatan pun langsung menuju kantor sekolah. Meskipun baru mengajar satu hari, semua guru udah akrab dengan Fatan. Fatan mendapat tempat duduk di kantor di sebelah pintu dekat meja bu Nada, guru muda yang belum menikah. Mendapat tempat yang dekat dengan guru yang masih muda, Fatan seperti ingin tak mau menerima. Tapi ia tak enak jika menolak. Apalagi semua guru lain sering mencocok-cocok kan Fatan dengan Bu Nada. Fatan pun merasa risih, karena ia menjaga perasaan Zahra yang ada di Jakarta.

" wah Pak Fatan kelihatanya cocok banget kalau sama Bu Nada ya." Ucap Pak Maman guru Fisika.

" Iya nih cocok banget Pak Fatan." Sahur bu Fitri guru bahasa inggris.

" apa sih Pak, Bu. Fatan enggk suka di cocok-cocok kan." Sahut Fatan.

Berbeda dengan Fatan yang merasakan risih. Justru Bu Nada malah terlihat senang banget kalau di cocok-cocok kan dengan Fatan. Fatan yang melihat Bu Nada yang selalu tersenyum senyum jika para Guru pada menggoda. Fatan langsung bersikap aneh kalau sama Bu Nada. Fatan selalu membatasi hubunganya pada Bu Nada, meskipun guru harus saling akrab.

Menghindari Bu Nada, Fatan langsung pindah untuk tinggal di Lab Biologi saja tiap harinya kalau di sekolah. Karena kalau dibiarkan terus menerus, Bu Nada bisa ke GRan.

Trettttt....... saatnya jam pertama dimulai.

Mendengar bel sekolah sudah berbunyi, Fatan langsung mempersiapkan untuk masuk ke kelas. Hari ini ia masuk ke kelad 12 MIPA 7. Mendengar kata-kata guru lain, kalau kelas 12 MIPA 7 anaknya rata-rata perempuan. Fatan langsung agak down. Gimana nasibnya nanti kalau ia harus berhadapan dengan murid-murid yang selalu melontarkan kalimat godaan. Dengan mantap hati, Fatan menuju kelas 12 MIPA 7. Sepanjang jalan menuju kelas itu, Fatan sudah disapa anak-anak kelas 10 dan 11 yang rata-rata anak perempuan.
" Hallo Pak, mampir dong Pak ganteng." Ucap salah seorang murid kelas 11.

Fatan hanya menanggapi dengan senyuman. Melihat Fatan yang hanya melontarkan senyum. Semua anak perempuan yang berada di situ malah langsung bilang " manisnyaaaa." Kata itu yang membuat Fatan semakin geleng-geleng melihat anak jaman sekarang. Dalam hati Fatan " Godaan nya gede banget ya jadi guru SMA."

Setelah sampai di kelas 12 MIPA 7 Fatan langsung meletakkan bukunya di meja dan langsung menyapa semua isi kelas itu.
" assalamualikum, udah kenal Bapak?." Ucap Fatan.

" waalaikumsalam. Udah. Guru yang katanya ganteng itu kan? ." Ucap Gendis ketua kelas 12 MIPA 7.

" kalian kata siapa Bapak Ganteng? Bapak kan laki-laki. Ya emang ganteng lah. Masak Cantik." Ucap Fatan

" kata anak-anak sebelah. Tapi menurutku biasa aja sih. Enggak ganteng-ganteng amat si Bapak." Sahut Gendis.

Mendengar perkataan Gedis semua isi kelas langsung tertawa.
Fatan pun langsung menenangkan.
" sudah-sudah. Kalian jangan beranggapan Bapak itu ganteng kek gimana kek. Bapak ini laki loh. Ya pasti ganteng kan bukan Cantik. Enggak ada yang di tanyakan kan?." Ucap Fatan.

" asiap Pak. Asal nilai kita semua dijamin di atas KKM ya Pak wkwkw." Sahut Rizki.

" eh Pak. Bapak tuh Udah punya Istri apa jomblo Pak?" Tanya Rizki

" eh Riz. Ngapain kamu tanya gitu. Emang kamu mau pacarin Pak Fatan? Kamu kan laki." Sahut Gendis.

" bukan buat aku kalikkkk. Buat kakak aku. Aku kan punya kakak cewe. Siapa tahu kakak ku mau hahaha." Ucap Rizki dengan terkekeh kekeh.

Sontak membuat satu kelas menjadi gaduh.
" Bapak udah punya calon tapi belum nikah kok." Sahut Fatan.

" ahhh siap. Sebelum janur kuning melengkung kita bebas menikung wkwkwkwk. Ya kan Pak?" Sahut Rizki.

" udah-udah ayo buka buku kalian aja. Kalian tuh masih harus sekolah. Enggak usah bahas aneh-aneh. Ayo buka bukunya bab 4" perintah Fatan.

〰〰〰〰〰〰〰〰

Tiga jam pelajaran telah berlalu. Fatan langsung keluar kelas dan menuju ke Lab Biologi. Saat di jalan nenuju Lab. Fatan simpangan dengan Bu Nada. Bu Nada yang terlihat senyum-senyum melihat Fatan, justru Fatan tidak merespon. Apalagi melihat dan menaruh senyum.
" gila itu perempuan, lama-lama aku jadi gedek lihat dia." Ucap Fatan.

Setibanya di lab Biologi. Fatan langsung duduk di tempatnya dan langsung membaca koran. Tiba-tiba ada Pak Maman datang.
" loh Fatan kamu sekarang di sini to? Kenapa enggak di Kantor guru aja." Tanya pak Maman.

" enakan disini Pak." Jawab Fatan dengan singkat.

" nanti kasihan Bu Nada loh pak hahaha." Goda Pak Maman.

" apaan sih Pak." Sahut Fatan dengan sinis.

setelah Pak Maman meninggalkannya, Fatan langsung bernafas lega terbebas dari orang-orang yang suka menggoda.
Tiba-tiba Fatan langsung teringat pada Zahra, gadis yang akan dijodohkan denganya. Sudah hampir satu minggu, Fatan memang tidak chat dengan Zahra. Meskipun Chatnya hanya singkat-singkat. Apalagi sekarang ia banyak godaan, Fatan selalu kuat untuk tidak tertarik dengan orang lain. Karena ia tahu kalau ia bentar lagi akan meminang anak orang. Agar hatinya tenang, Fatan langsung Sholat di masjid SMA.

Satu hari telah berlalu, kini saatnya Fatan pulang ke kos. Hari ini memang cukup membuat Fatan gedek. Karena udah di goda, di tanya aneh-aneh sama murid ditambah dengan urusan Bu Nada. Semua itu membuat Fatan menjadi kesel, karena ia anti perempuan.



Selamat membaca

✔ASSALAMUALAIKUM CALON IMAM✔.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang