Xiao Yen membawa Gemma pergi kesuatu tempat, dan Gemma sangat penasaran, tetapi yang membuat Gemma terkejut Xiao Yen membawa Gemma pergi kerumah sakit jiwa. Xiao Yen mengangguk dan memberi isyarat kepada Gemma untuk turun dari mobil. Mereka berdua pun langsung turun dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit.
Xiao Yen membawa Gemma ketaman belakang rumah sakit, dan disana terlihat seorang pria yang sedang duduk memegangi sebuah photo. Gemma dan Xiao Yen mendekat, lalu photo dari tangan pria yang mungkin saja seumuran dengan Gemma terjatuh. Saat pria itu ingin mengambil photo itu, photo terbang dan jatuh tepat di depan kaki Gemma. Gemma mengambil photo itu lalu membaliknya, saat tau siapa yang ada di dalam photo itu, Gemma terkejut. Orang yang ada di dalam photo itu adalah Gemma sendiri.
Gemma kemudian memberikan photo itu kepada pria yang sedang memandangi Gemma. Gemma sangat terkejut lagi saat tau siapa pria itu, matanya terbelalak lebar dan ingin sekali ia menampar wajah pria yang membuatnya jijik.
"Apa yang terjadi dengannya? Dan kenapa dia memegangi photo ku?" tanya Gemma kepada Xiao Yen.
"Menurut keterangan dokter dia mengalami trauma yang sangat berat, kejadian sepuluh tahun silam yang menimpamu saat itu, apa kamu ingat?" tanya Xiao Yen.
"Aku mengingatnya, tetapi kenapa dia sampai seperti ini? Jika dia berada disini, lalu siapa pria yang aku lihat saat kejadian di jalanan, saat aku membantu Aqyun?" tanya Gemma penasaran.
Xiao Yen berdiam sejenak, lalu ia pun melanjutkan. "Yang kamu lihat bukan dia, karena dia tidak akan pernah bisa keluar. Yang kamu lihat adalah orang yang dekat denganmu. Gemma, kamu harus berhati-hati. Aku merasa ada seseorang yang ingin membunuh dan melukaimu. Gemma, jika itu terjadi aku tidak akan membiarkan orang itu hidup."
"Aku akan jaga diri, aku tidak tau siapa yang memakai topeng wajahnya ini. Tapi yang jelas pasti dia ingin membuatku hancur," ujar Gemma.
Xiao Yen mengangguk kemudian memberikan photo itu kepada pria yang sudah hampir mengamuk. "Maafkan aku, aku lupa memberikan photo ini."
Pria itu langsung mengambil photo itu, Gemma berjongkok di hadapan pria itu. Pria itu memandang Gemma intens, teliti, dan tangannya meraih wajah Gemma, menyentuh wajah Gemma. Ulasan bayangan masa lalu teringat kembali oleh pria itu. Pria itu memegangi kepalanya yang sakit, air mata menetes begitu saja. Dengan sigap Gemma mendekat dan memeluk pria itu. Pria itu menjadi tenang, kemudian perawat dan dokter datang.
Pria itu sudah di tangani oleh dokter dan perawat, Gemma dan Xiao Yen pun meninggalkan rumah sakit dan menuju ke markas milik mereka berdua. Lalu bersiap-siap. Xiao Yen selalu mempersiapkan segalanya dengan matang dan mantap. Sebelum bertindak, Xiao Yen selalu menanyakan kesiapan Gemma.
"Apa kamu sudah siap?" tanya Xiao Yen.
"Aku selalu siap," ujar Gemma.
"Baiklah, ayo pergi." seru Xiao Yen.
Gemma dan Xiao Yen pergi menuju ke Dragon Club untuk memulai rencana. Gemma tidak berangkat ke lokasi bersama Thom, Aqyun, dan Brian. Karena Gemma sudah memberi aba-aba untuk mereka menyusul. Xiao Yen memarkirkan mobil di tempat tersembunyi seperti biasanya, mereka adalah pasangan membunuh yang sangat kompak dan saling menjaga satu sama lain. Gemma dan Xiao Yen mengangguk memberi kode, kemudian Gemma turun dari mobil.
"Gee... Hati-hati," seru Xiao Yen.
Gemma mengangguk, kemudian berjalan masuk kedalam Club itu. Gemma memesan minuman di meja bar, lalu menenggak minuman itu. Gemma menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama musik, kemudian datang seorang pria yang usianya tidak jauh beda dengan ayah angkatnya Jerry Yan. Pria yang gagah dan tampan itu melirik Gemma dan memperhatikan Gemma dari ujung kepala hingga kaki. Gemma sudah menyadari kalau pria itu adalah Alexander Xuan. Gemma pergi ke Dance Floor, menari dan bergoyang mengikuti irama musik, Alexander melihat Gemma yang sedang menari.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- Love Of A Killer (Revisi)
Short StoryGemma adalah seorang siswa baru di sekolah itu, sekolah favorit dan terkenal, tak ayal banyak anak-anak dari berbagai macam kalangan sekolah disana. Gemma yang note bone nya berasal dari keluarga biasa saja, masuk ke sekolah itu bermodalkan kepintar...