The Perfect Couple (SUDAH TERBIT)

Theperfectcouple||Capther 6

Baca terus "The Perfect Couple"
Jangan lupa untuk
Vote + komentar

***
Aku ingin selalu mencintaimu. Dan sebaliknya, kamu pun mencintaiku dengan tulus.

Nindy sedang duduk di balkon rumahnya. Sambil menunggu balesan pesan dari Vero. Dirinya menatap langit - langit yang cerah malam ini. Hari ini hari yang indah menurut Nindy. Setiap hari indah, Nindy selalu menatap bintang - bintang di langit dan sesekali dirinya menghitung. Tapi itu Nihil.

Tak lama kemudian, ponsel Nindy berbunyi, menandakan balasan dari Vero. Saat membaca pesan yang di balas Vero, itu membuat Nindy menyembunyikan wajahnya di balik bantal dengan senyum yang merekah. Entah ini malam ke berapa kalinya Nindy jatuh cinta kepada Vero.

"Veroo! Kenapa sih lu selalu bikin gue terbang?!" Tanya Nindy pada dirinya sendiri.

Nindy terus berbalas pesan sampai larut malam dengan Vero. Untungnya Nindy telah menyelesaikan tugas Fisikanya. Jadi malam ini Nindy bebas.

***
"NINDYY!! BANGUN!" Teriakan melengking milik Rere membangunkan Nindy dari tidurnya.

Nindy yang malas bangun hanya mengerang saja. Rere berdecak sebal, adik sepupunya ini sudah sekali untuk dibangunkan. "Nindy ih! Bangun! Ini udah jam 6 tahu! Gue mau ke kampus! Tante Mila sama om Gerald udah berangkat kerja! Abang lu udah ke kampusnya! Lu harus berangkat sama gue!" Oceh Rere panjang lebar. Tapi tak membuat Nindy usik dari ranjangnya.

"NINDY DIRANJA PUTRI! BANGUN GAK? KALO GAK BANGUN GUE LAPORIN LU KE SI VERO!" Inilah ancaman membunuh Rere kepada Nindy.

Dengan berat hati. Nindy membuka matanya perlahan. Nindy langsung berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Rere hanya geleng - geleng kepala saja. Ternyata ucapan Mila tempo hari yang lalu benar. Nindy setiap bangun pagi selalu seperti Zombie.

Setelah semuanya selesai. Nindy telah siap, Rere juga sudah siap. Asisten di rumah Nindy mempersiapkan sarapan paginya. "Mama sama papa udah berangkat kak?" Tanya Nindy sambil mengoleskan selai ke rotinya.

Rere mengangguk. "makannya gue kesini! Kasian lu-nya gak ada yang anter berangkat!"

Nindy berdecak sebal. "Kan ada ojek kesayangan! Gimana sih?!"

Rere melongo. "Lu kata si Vero ojek lu?"

"Iya! Ojek kesayangan!"

Rere hanya geleng - geleng kepalanya saja. Aneh tingkah Nindy pada pagi ini. "Lu kurang makan ya?" Tanya Nindy dengan wajah tanpa dosa.

"Kenapa emang?"

"Lu absurd banget hari ini! Sumpah gue!"

Nindy mendelik tajam ke arah Rere. "Kakak JA.HA.T!" Ucap Nindy penuh penekanan dalam kata "Jahat".

Rere hanya memutar bola matanya malas. Kemudian mereka berdua masing - masing bisu. Khusu dengan santapannya masing - masing.

~•~

Setelah beberapa menit dilanda kemacetan. Nindy telah sampai di depan Gerbang SMA Bintang. "Turuuunn!" Teriak Rere.

Nindy menutup telinganya. "Kakak ihhh! Berisik!"

Rere berdecak. "Gara - gara lu nih kakak telat!"