2

153 13 0
                                    

Taehyung merutuki dirinya sendiri ketika mulai memasuki ruangan teater yang berbentuk curva dengan barisan kursi yang rapih, layar monitor di bawah menghadap didepannya, namun entah kenapa perhatian semua orang mengarah kepadanya, pandangan itu membuatku sedikit risih dan tidak nyaman walaupun sebagian besar orang yang ada disana aku mengenalinya, iyalah sebagian juga saksi dimana aku sangat percaya diri, mengutarakan perasaanku pada tzuyu, dan semua itu berakhir tragis serta penuh drama

Ah, bodohnya, kau sedang memalukan dirimu sendiri- V

Aku berusaha senormal mungkin, memilih tempat duduk paling atas dan dekat pintu hingga kapan saja aku bisa kabur, sosok yang tersenyum manis datang kepadaku

"Hai bro, apa kabar?" Sapa bang minho, aku membalas senyumannya dan rangkulannya juga walaupun sebentar

"Baik bang"

"Yaaaa... Tumben datang, sama irene lagi" minho melirik ke sebelahku, aku tak menyadarinya gadis berkacamata bulat itu ternyata sudah lama duduk disampingku, irene hanya tersenyum aku memandangnya malas

"Engga bang, tadi bang jonghyun ngajak" aku mencoba mengelak dari kecurigaan minho, minho hanya tersenyum dan setengah berbisik di telingaku

"Gue juga ga akan nolak kalau diajaknya bareng orang cantik kaya gitu"

Minho perlahan mundur tawanya pecah, irene nampak terkejut, aku hanya tersenyum sesaat, setelah minho berlalu

"Kenapa senyum senyum gitu V?"

Suara disebelahku membuatku terhenyak

"Gak ada"

"Jawabnya singkat banget, giliran sama orang panjang lebar" protesnya, aku hanya mendiamkannya saja

Suara riuh di belakangku sedikit menganggu, ada perasaan aneh ketika aku menyadari semua mata orang yang ada disana melihatku kembali

Ada apa? Fikirku, irene juga melihatku setelahnya melihat kebelakangku, refleks badan ini memutar otomatis

Deg!

Sosok itu berlalu, disambut beberapa teman sejawatnya yang sebelumnya aku juga mengenalnya dekat dan sekarang aku sangat membencinya seperti sekumpulan wanita yang tak punya hati namun wajah mereka di puja bagaikan pahatan para dewi, aku mendengus kesal dan ingin pergi dari tempat itu juga, sebelum sebuah genggaman hangat menyentuh punggung tanganku pelan, sebentar

"Matanya kali di kontrol, biasa aja g usah panik gitu"

Irene membuatku tertahan, aku mengacak rambutku pelan, suara microfon terdengar lantang sesantreo ruangan, suara ketua BEM fakultas, onew

"Terima kasih semuanya yang sudah datang, kita akan membicarakan acara kita mengenai leadershipcamp, terima kasih teman teman sudah meluangkan waktunya"

Aku mulai menyimak, walaupun mata dan hatiku belum bisa teratur

"Liatinnya kedepan kali, bukan kesamping"

Suara pelan irene terdengar jelas olehku, benar benar menyebalkan, aku hanya berdecih

" Berisik"

"Gak perih apa mata lo V? Liat tzuyu duduk manis pandang pandangan sama cowonya didepan sana"

Seketika dada ini terasa sesak dan panas

"Bisa diem ga?" Perintahku pada irene, irena masih sibuk menulis dan menatap kedepan memperhatikan slide show dan paparan dari ketua BEM

"Fokus makanya"

Wah jangan tanya gimana kesalnya diingatkan irene seperti itu, belum lagi mataku yang tidak bisa mengontrol sebelum benar benar fokus, pandanganku beralih lagi kearah tzuyu yang sedang berbalas tatap menatap dengan kekasihnya yang berada di depan sana, aku tidak tahan

M.V.P Mrs. BaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang