"MAAFKAN AKU SAYANG, TUNGGU AKU JAM LIMA SORE OKE... SATU LAGI PIPIMU MERAH SEKALI TADI!!!"
Aku tertawa dan Jimin langsung masuk kedalam rumahnya dengan menutup gerbang dengan kasar. Aku sedikit kaget.
"Wahh apa ia marah sungguhan?"
-----------------------------------------------
Sepanjang perjalanaku ke kantor senyum tak pernah luntur dari wajahku, aku bahagia dapat mengenalnya, ia sangat berbeda dari yang ku bayangkan. Ia hangat melebihi apapun ia sangat bisa membuatku nyaman tak seperti biasanya.
Ah Jimin kau yang pertama dan terkahirku. Aku sangat mencintaimu. Tunggu aku sampai aku bisa merebutmu Jimin. Semua dapat ku gapai, tenang saja Jimin, aku menyayangimu.
-
Sesampainya aku di kantor, aku langsung saja masuk kedalam ruanganku dengan senyum yang terus mengembang, tak lama pintu ruanganku terbuka.
Ya siapa lagi jika bukan dua sahabat sintingku.
"Hi Nerd?" Aku menatap tak suka pada Taehyung yang masih memanggilku seperti itu.
"Woah, Kim kau mencari gara gara pada pejantan kita." Celetuk Mingyu menambah ku kesal. Aku muak dan segera mengeluarkan ponselku seperti yang di katakan Jimin aku akn memperlihatkan videoku dengan Jimin pada mereka.
"Lihat ini" Aku melemparkan ponselku ke atas meja. Mingyu dan Taehyung langsung menoleh ke arah ponselku yang sedang memutar videoku itu.
"Woahh, Apa ini benar kau?" Tanya Mingyu.
Aku hanya menyunggingkan senyumku.
Taehyung masih menatap ponselku."Woah daebak, kau mampu--mampu membuat Laki laki dingin itu mendesah kenikamatan Jeon."
Aku menyilangkan kedua tanganku dan mengangguk menang. Saat Taehyung mengambil ponselnya aku segera merebut ponselku.
"Yak! Aku ingin meminta video itu Jeon."
"Tidak ini bukan untuk di konsumsi oleh orang orang mesum seperti kalian."
Aku memasukan kembali ponselku dan menatap remeh pada dua sahabatku.
"Tae, sepertinya aku horny mendengar desahan laki laki manis itu." Taehyung mengangguk membenarkan.
"Aku pun begitu" Mereka memasang muka cengo dan berjalan meninggalkan ruanganku.
Hah lega rasanya.Aku bisa bekerja dengan tenang sekarang.
-
Waktu terus berlalu dan kini sore yang sangat ku tunggu tunggu telah tiba. Aku menanti ini sedari siang tadi, aku bekerja sangat semangat kala aku mengingat Jimin.
Ahh aku ingat bagaimana malu malunya ia, sungguh menggemaskan.
Setelah tadi aku membeli beberapa makanan untuk nanti di makan bersama sekarang aku telah di jalan menjuju rumah Jimin.
Aku tadi telah menghubunginya via telpon dan ia masih di rumah, kedua orang tuanya sedang ada di rumah jadi aku bisa langsung berkenalan dengan mereka berdua.
Aha aku tak sabar, lihat saja mamah dan papah Jimin aku akan merebut hati anak kalian.
Ahh aku tertawa sedari tadi hatiku sangat senang.Semoga ini awal yang baik untuk semuanya.
Semoga..
-
Sesampainya di depan rumah Jimin aku langsung memarkirkan mobilku di bagian halaman rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd? | Kookminᴱⁿᵈ
Fiksi Penggemar[Tamat] Copyright© Mochkkie 2019 Jeon Jungkook yang sering di olok-olok karena tidak mampu membuat wanita atau Laki laki pihak bawah mendesah! Benarkah? Kalian percaya? So langsung aja cek guys^^ Short Story. Nc area. @Mochkkie.