Siapa kau yang selalu menjagaku?
Siapa kau yang rela melindungiku?
Temui aku walau hanya sekali saja.♡ Aurelia Chalina Putri♡
~
Jika takdir berkata kita bersatu. Suatu hari akan kutemui kau. Tak perlu risau, aku selalu bersama.
♡ Sagawa Habsi Putra♡
🍂🍂🍂Kring.... Kring..... Kring
Aurelia terbangun dari tidurnya dan mengucek-ucek matanya. Saat hendak berdiri, ia ingat sesuatu.
Flashback on
Aurelia merasa ada ucapan dikeningnya. Namun, matanya tidak mau bangun. Kemudian tubuhnya hangat dan nyaman didekapan seseorang. Mama? Papa? Tidak mungkin! Ia bisa merasakan perbedaannya. Hangatnya dekapannya mulai memudar. Ia merasa ada benda hangat yang mencium keningnya. Sungguh nyaman. Ia kemudian tidur lagi.
Flashback off
Ia bergegas ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama, ia sudah memakai seragamnya. Rambutnya dibiarkan tergerai. Ia langsung turun ke meja makan.
"Mama papa good morning" sapa Aurelia dengan ceria. "Morning to princess" jawab keduanya. "Papa kapan pulang? " tanya Aurelia. "Tadi malam sayang" jelas Deo, papa Aurelia. Aurelia hanya ber ah-oh saja. "Pa, ma, Irel mau tanya " ucap tiba-tiba Aurelia. "Iya sayang? " tanya Deo. "Tadi malam kok Irel kayak ada orang yang masuk kamar Irel ya" jelas Aurelia. Kedua orangtuanya saling pandang dan tersenyum. "Mungkin mimpi sayang" jawab Riana. "Nggak ma, Irel ngrasainnya nyaman " kekeh Aurelia. "Nggak mungkin ada orang lain yang masuk ke kamarmu princess" jelas Deo. Aurelia pun hanya diam.
Itu nyata. Bantinnya
🍂🍂🍂
Ia berjalan di koridor sekolah. Banyak pasang mata yang menatapnya iri, sebal, dan ada juga yang kagum.
Flashback on
"Ma, pa Irel berangkat dulu y" pamitnya sambil menyalami kedua orang tuanya. "Kamu berangkatnya diantar sopir aja" ucap Deo. "Nggak usah pa, Irel naik angkutan umum aja" jawab Aurelia. Jangan berfikir buruk, walaupun Aurelia berasal dari keluarga atas, namun ia tetap mau bersosialisasi. Makanya banyak orang yang suka dirinya. "Kamu yakin? " tanya Riana. "Iya ma, yaudah Irel berangkat dulu. Assalamualaikum" ucap Aurelia. "Waalaikumsalam" balas Dei dan Riana. "Semoga dia selalu menjaga Irel" ucap. Riana. "Pasti, mama nggak perlu kawatir" ucap Deo.
Keluar dari rumahnya, Aurelia langsung berjalan keluar gang. Ia menunggu angkutan umum di pinggir jalan raya. Lima belas menit menunggu, tak ada angkutan yang lewat. Ia jadi menyesal karena menolak untuk diantarkan sopir. "Aduh gimana ini?" tanya sambil mencari ide. Tiba-tiba, ada mobil berhenti didepannya. Kaca jendela terbuka, nampak seorang laki-laki sedang melihat dirinya. "Masuk" titahnya. "Nggak perlu" jawab Aurelia. Sebenarnya ia mau saja tapi ia tidak mengenal laki-laki ini. Bagaiman kalau dia penjahat? Terus ia diculik?! "Nggak usah pikir aneh-aneh tentang gue. Gue satu sekolah sama lo" jelasnya. Satu sekolah? Tapi kok ia tak pernah liat sih? "Masuk atau gue tinggal" ucapnya dingin. Ia melihat jam tangannya. 10 menit lagi brl masuk. Jika ia tidak ikut sengan laki-laki ini, ia pasti akan telat dan kena hukuman. Tidak! Tidak! Ia tak mau dihukum!
Aurelia masuk ke mobil itu. Dalam perjalanan hanya ada keheningan. Tak ada yang membuka suara. 5 menit kemudian mereka sudah sampai. Cowok itu langsung keluar dan berlari untuk membukakan pintu Aurelia. Yang dibukakan pintu pun hanya bengong. Namun cepat-cepat ia keluar.
Jrengg!!!
Banyak pasang mata melihatnya sebal. Mungkin mereka iri ia berangkat bersama cowok ganteng. Namun dihati Aurelia cowok itu terlihat biasa saja. "Makasih" ucap Aurelia dan dibalas anggukan kepala oleh cowok itu.
Flashback off
Sesampainya dikelas ia langsung diserbu banyak pertanyaan. "Lo beneran berangkat sama kak Malvin? " tanya Khana paling semangat. "Malvin? " tanyanya bingung. "Itu yang tadi berangkat sama lo" ucap Fafa, temannya. "Ooo namanya Malvin" ucap Aurelia. "Jadi bener? " tanya Khana memastikan. Aurelia pun hanya mengangguk. "OMG!! Lo beneran beruntung bisa berangkat bareng dia" heboh Tita. "Kenapa? " tanya Aurelia polos. "Lo nggak tau? Kak Malvin kan cogan SMA kita" jelas Khana sambil geleng-geleng tak percaya. "Udah ah gue mau ke toilet" ucapnya dan langsung keluar kelas.
Berjalan dikoridor, banyak pasang mata menatap dirinya.
"Bukankah itu cewek yang tadi? "
"Iya, yang sama Kak Malvin"
"Kok dia bisa bareng sih? "
"Tapi cantik kok"
"Palingan pakai pelet"
"Alah paling dia jalang"Mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan salah satu siswa, langkahnya berhenti. Ditatapnya dengan tajam. Namun Aurelia tidak melawan. Toh, percuma jika di lawan pasti akan memancing mereka.
"Apa liat-liat! Gak terima gue katain begitu" bentak seorang gadis yang sepertinya seniornya. Aurelia hanya diam dan itu memancing emosi mereka. "Punya mulut tuh buat jawab! " gertaknya lagi. Aurelia seperti biasa selalu tenang. Ia tidak mau ambil pusing dengan masalah ini. Ia lebih memilih melanjutkan jalannya yang sempat terhenti ke loker. Sampai diloker ia memasukkan pin. Kemudian secarik kertas jatuh.
"Gue suka cara lo bersikap tenang, Irel" batinnya.
Irel?? Darimana orang ini tau panggilan kecilnya?? Ohhh, siapa sih orangnya? Maksud kalimat ini apa ya? Apa mungkin sikap gue menghadapi senior tadi. Soalnya sih ia tak pernah bermasalah. Jika masalah tadi berarti orang ini sekolah disini. Dan tulisannya ada sebelum ia sampai. Buru-buru ia mengecek sekeliling namun nihil. Ia tak bisa menemukan siapa-siapa.
Tet.... Tet... Tet
Bel masuk berbunyi. Ia bergegas kembali ke kelasnya sebelum dihukum seperti beberapa hari yang lalu.
🍂🍂🍂
Pagi ini Saga terlihat emosi. Bagaimana tidak emosi coba?! Orang yang dicintainya bersama orang lain. Ia ingin menenangkan pikirannya. Rooftop. Yups, tujuannya. Namun saat sampai di koridor kelas XI, langkahnya berhenti. Diamati gadis yang sedang diejek orang lain. Gadis itu tetap tenang. Ia tersenyum simpul. Buru-buru Saga menulis kalimat di secarik kertas dan dimasukkan ke loker gadis itu.
"Gue suka cara lo bersikap tenang, Irel" isi tulisannya.
Lalu dimasukkan kertas itu ke loker gadis itu. Bukankah pintunya ada pin? Yups, itu benar. Tapi Saga tau apa pinnya. Tidak mengintip. Apapun tentang gadis itu ia pasti tau. Cepat-cepat ia pergi sebelum gadis itu datang.
~~~~
(:See you next part:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelia
Teen FictionAurelia, gadis berparas cantik nan periang. 1tahun sekolah di SMA Natanael ia baru merasa selalu ada yang memperhatikan, melindungi, dan menjaganya. Hingga suatu kejadian dimana ia hanya meminta satu permintaan. "Di sweet seventeenku ini aku hanya...