KM 0

124 23 5
                                    

Mutia Paraswati

∆ Dikenal sebagai Mutia, tapi dipanggil Raras oleh orang-orang terdekatnya
∆ Alumni Institut Seni Indonesia
∆ Seorang sutradara film pendek
∆ Karyanya 2 kali masuk nominasi, dan 1 kali menang piala citra dari 5 film yang sudah diproduksi
∆ Setelah film terakhirnya meledak dan menang penghargaan, Mutia mendapat banyak tawaran menggarap film komersil

×××××

+87 Serius ini sutradaranya? Pemainnya apa ga minder?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


+87 Serius ini sutradaranya? Pemainnya apa ga minder?

+919 MBAK MUTIAAAA IDOLAKU

+111 Omsetnya pasti gede

+507 Halo halo apakah ada orang dalam?
+919 Bacot anda belum pernah makan bangku ya?
+507 Apa kabar mulut anda netijen?
+++

+009 Mba Mutia apa ga pengen ikut casting?

+1 Mau dong jd talentnya biar bisa kecengin bu bos

+99 Mba Raras jomblo ga?
+919 Woy ngantri!

"Hayo!! Senyum sendiri.... Ajak-ajak, dong!"

Mutia tersenyum seraya mengambil segelas soda yang diulurkan kepadanya. "Thanks, Ki."

"Udah viral, nih? Ga mau update status gitu biar makin hits." Goda seorang pria yang datang dari belakang Mutia dan sempat mengintip layar ponsel si sutradara.

"Apaan, sih, Dam?!" Kepalang malu, Mutia segera mematikan layar ponsel dan meminum sodanya sampai habis. "Udah pada mau balik?" Mutia meletakkan gelas kosong di atas meja di depannya lalu menatap kedua teman kerjanya bergantian.

"Hehe, iya. Sekarang 'kan malam tahun baru, mbak. Mau beli mercon sama jagung dulu." Ujar perempuan bernama Nikita yang duduk di sebelah Mutia.

"Yaelah tak kiro opo...." Mutia menghempaskan punggungnya ke sandaran sofa seraya menghembuskan napas. Dia mengangkat kedua tangannya, dan mengirim pergi dua orang tadi dengan kibasan tangan seperti sedang mengusir ayam. "Hus sana tahun baruan, hati-hati main merconnya!"

Dengan cengiran lucu, Nikita yang berusia 7 tahun di bawah Mutia memberi ciuman di pipi dan ucapan selamat tahun baru. Diikuti Adam yang justru mendapat tendangan di lutut ketika dia mencoba mencium Mutia.

"Arek gendeng!" Umpat Mutia sebelum pintu ditutup dari luar.

Sepulang dari acara penghargaan, Mutia melakukan makan malam bersama kru filmnya. Ketika semua mulai berpamitan, Mutia mengajak Adam dan Nikita untuk menemaninya ke kantor sebelum mereka pulang. Adam dan Nikita adalah sepasang kekasih, dan alasan Mutia mengajak mereka berdua adalah untuk mengirit ongkos taxi dimana Adam sudah punya mobil sendiri sedangkan mobil Mutia ditinggal di kantor.

Eternal SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang