| 10 | Cemburuku

1.7K 66 0
                                    


Freya dan Nena sedang duduk di sudut outdoor kantin. Menyesap perlahan lemon tea pesanan mereka.

"Evan marah banget Ne ke aku". papar Freya memulai sesi curhat.

"Marah ya, pantes tadi kamu ngejar dia sampek segitunya, kenapa sih ?"

"Dia pingin anter jemput aku kuliah dan aku sudah setuju tapi kejadian tak terduga terjadi. Tadi pagi kak Gavin tiba-tiba nongol di rumah, aku kan gak bisa nolak Ne"

"Trus Evan lihat kalian gitu ?"

"Kayaknya iya, buktinya dia marah. Cuma akunya gak lihat dia".

"Wajarlah dia marah, pasti sakit tuh Ya lihat gebetannya dibonceng cowok lain".

"Aku udah jadian sama kak Gavin"

"Wow jadi serius nih udah resmi ?"

Freya mengangguk dan menceritakan semua kejadian tadi pagi. Detail ucapan yang dilontarkan kak Gavinpun tak luput ia ceritakan ke sahabatnya itu.

"Kamu harus ngomong deh Ya ke Evan kasian Evannya tauk".

"Aku gak sanggup kalau bakal dimusuhin Evan".

"Kamu suka mereka berdua intinya".
Freya mengerjapkan mata memperbaiki posisi duduknya dan mengangguk.

"Mampus dah, kalau gitu cari masalah namanya" sahut Nena.

Sesaat kemudian terlihat kak Gavin datang bersama kak Cika, Mereka duduk di bangku outdoor kantin juga dekat dengan posisi duduk Freya. Posisi Freya tepat membuatnya bisa melihat jelas lokasi duduk kak Gavin sedangkan kak Gavin tidak. Posisi itu membuat Freya bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas.

"Makan apa Cik ?"

"Batagor aja deh traktir ya haha"

"Haduh, Hidupmu numpang aku muluk cik hahahaha"

"Biarin"

kak gavin pergi memesan makanan dan tak lama ia kembali. Obrolanpun kembali dilanjutkan.

"Eh Vin kompetisi basket antar kampus itu jadi nya kapan ?"

"Masih bulan depan kenapa ?"

"Gak apa-apa, seru aja liat cowok-cowok pemain basket kampus lain" jawab kak Cika sambil nyengir.

"Iya kali seganteng aku, kalau malah burik gimana hayo ?" ucapan kak Gavin menyirnahkan senyuman kak Cika.

"Emang yang ganteng situ doang apa ?" kak Cika mendengus sebal lalu kak Gavin mengacak-acak poni kak Cika yang langsung di sergahnya.

"Vin berhenti ! ini ramput ku jadi berantakan tauk"

"Eh Cik, kok anget sih kepalamu, sakit ya ?"

"Pusing doang Vin"

"Hemb" kak Gavin berdehem.

"Kenapa, kerasukan jin ya tiba-tiba diem gitu ?"

"Dengerin aku deh Cik"

"Apa ?"

"Kayaknya Lu bentar lagi deh cik hahaha"

"Dasar tuh bacot sembarangan bener kalau ngomong" timpal kak Cika dan langsung membuat mereka terkekeh berdua.

Tak lama Pesanan mereka datang dan segera dilahap dengan cepat. Saat itulah kak Cindy menghampiri, lekas duduk di bangku kosong sebelah kak Gavin tanpa permisi.

"Laper banget ya Vin ?" tanya kak Cindy memulai perbincangan.

"Gak laper sih sebenernya cuma nemenin Cika aja"

MENCINTAI DUA HATI [END] Sdh Terbit E-BOOK Nya Di Play storeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang