Episode 4

433 54 5
                                    

Para tawanan dari Iark telah tiba di Arth. Mereka langsung diberi tugas, seperti membangun tembok, mengolah perak dan perunggu, dan pekerjaan kasar lainnya, sebagian lagi akan dikirim untuk pembangunan di wilayah lain.

Gadis-gadis langsung dibawa menghadap Saya. Yang cantik akan terpilih menjadi dayang istana, melayani Raja Tagon dan Permaisuri Taealha. Jika Raja Tagon tertarik, mereka akan dijadikan gundik, atau bahkan jika beruntung mereka bisa dijadikan selir dan hidup dengan nyaman, meski hal itu tidak pernah terjadi. Tagon hanya pernah sekali memiliki selir resmi sebelum ia menjadi raja. Sedangkan yang buruk rupa atau cacat tubuhnya akan diserahkan kepada Prajurit Daekan untuk dinikmati bersama sebelum kembali dijadikan budak.

 Sedangkan yang buruk rupa atau cacat tubuhnya akan diserahkan kepada Prajurit Daekan untuk dinikmati bersama sebelum kembali dijadikan budak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya mengangkat dagu Tanya. Tampak ada lebam di pipi dan dekat bibirnya.

"Huh? Ada apa dengan wajahnya?"

Kemudian Saya memperhatikan seluruh tubuh Tanya dan menemukan kaki mulus yang terluka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian Saya memperhatikan seluruh tubuh Tanya dan menemukan kaki mulus yang terluka. Saya mendengus kesal.

"Sudah kubilang kalian harus lebih berhati-hati ketika menangkap gadis!" Bentak Saya.

Saya membelai wajah Tanya, "Ah... sayang sekali..."

Saya mendorong Tanya untuk bergabung dalam kelompok gadis yang tak terpilih.

"Nah, sudah selesai. Yang di sebelah kanan, ikut denganku. Sisanya..." Saya menyeringai ke arah Daekan yang langsung disambut sorakan.

Para gadis yang tak terpilih menjerit-jerit ketika para prajurit mulai menggoda dan menyentuh mereka. Gitoha menggendong dua orang gadis langsung di masing-masing pundaknya.

"Hei, jangan serakah!" Omel teman-temannya yang lain.

Prajurit Daekan berpesta pora di markas dan gadis-gadis itu harus melayani mereka, kalau menolak akan dipukul. Mugwang menarik tangan Tanya yang meronta-ronta. Ia membanting tubuh Tanya di atas batu datar dan mulai menindihnya. Saat mencium bibir Tanya, gadis itu menggigit bibirnya hingga berdarah. Mugwang menamparnya dan merobek baju atasan Tanya.

"Kau memang sulit ditaklukan, tapi gadis yang kasar malah membuatku semakin tertantang."

Tiba-tiba tubuh Mugwang tertarik menjauhi Tanya. Ternyata Yangcha yang menariknya.

[Idn-AC FF] Unspoken Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang