"Semalam ngapain?" tanya Bintang dengan ketus saat Angkasa baru saja duduk disampingnya.
Angkasa dan Bintang sedang berada diruang kelas, waktu masih menunjukan jam 7 pagi. Kelas sudah semakin ramai. Bintang terus menanyai Angkasa karena dia mendengar kalo Angkasa bertengkar dengan seorang laki laki di hotel ayahnya hanya untuk melindungi seorang perempuan yang Bintang sendiri tidak tahu siapa perempuan itu.
"Ga ada." balas Angkasa sambil memainkan ponselnya, Bintang yang geram langsung mengambil alih ponsel itu dan meletakanya ke atas meja.
"Angkasa, jawab pertanyaan gue." kesal Bintang.
"Kamu tau dari Langit? Kenapa kamu ga tanya selengkapnya?" tanya Angkasa sambil menatap Bintang.
"Kok jadi Langit? Aku tau dari papah." balas Bintang dengan kesal karena Angkasa malah membawa bawa Langit.
"Ya udah kalo udah tau kenapa kamu tanya? Kenapa kamu harus tanya kalo kamu udah tau jawabanya?" tanya Angkasa semakin membuat Bintang kesal.
"Kok kamu malah kayak gitu?" tanya Bintang dengan marah.
Angkasa menghela nafasnya. "Kamu masih suka sama Langit?" tanya Angkasa membuat Bintang terkejut mendengar pertanyaan Angkasa yang sangat nyleneh.
"Ya enggak lah, aku udah ada kamu kenapa harus suka ke orang lain." balas Bintang. "Kamu jangan aneh aneh deh Sa, apa kamu udah ngga percaya lagi sama aku?" tanya Bintang menimbulkan sedikit kegaduhan disana, semua teman temanya mulai menatap Bintang dan Angkasa yang sedang bertengkar.
"Kamu yang aneh." balas Angkasa kemudian Angkasa pergi dari sana. "Ish yang aneh juga siapa." kesal Bintang sambil menggebrak mejanya.
"Sabar Bin," ucap Key sambil mengelus punggung Bintang.
"Bener kata orang ya Key, hubungan itu cuma manis di awal." balas Bintang kemudian dia tersenyum.
"Kenapa Bin?" tanya Yudha mendekat ke arah Bintang dengan raut wajah yang bingung.
"Gapapa, Dha." balas Bintang.
Cling
Sebuah pesan masuk membuat Bintang langsung membukanya, ternyata itu rekaman CCTV dari hotel tempat semalam Angkasa berkelahi. Bintang terkejut karena ternyata perempuan itu adalah Venus hal itu malah membuat Bintang semakin marah ke Angkasa.
"Gue keluar dulu ya." pamit Bintang kemudian dia pergi untuk mencari Angkasa namun seseorang menghalangi jalanya dengan seenaknya.
"Minggir!" bentak Bintang sambil menatap sebal kearah Radhit yang masih menghalangi jalanya.
"Lo denger nggak hah? Punya kuping kan lo!" bentak Bintang malah melampiaskan amarahnya ke Radhit.
"Minggir, minggir, emangnya lo siapa." balas Radhit.
"Dhit, gue lagi nggak mood buat tanggepin lo." balas Bintang namun Radhit tetap tidak mau tau.
"Lagi badmood nih ceritanya." balas Radhit, Bintang yang sudah kelewat emosi tetap menerobos Radhit hingga Radhit terdorong dan hampir terjatuh.
Bintang bergegas mencari Angkasa yang ternyata ada dilapangan basket seperti biasa. Bintang langsung menyodorkan layar ponselnya ke hadapan Angkasa yang sedang berdiri memainkan bola basket.
"Venus?" tanya Bintang dengan sinis.
"Iya."
"Ngapain di hotel malem malem sama lo?" tanya Bintang yang sudah berpikir tidak tidak, Angkasa meraih ponsel milik Bintang kemudian menghapus video itu. "Jangan diliatin terus, kamu nanti salah paham." tegur Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retain (Sekuel of Angkasa)
Teen Fiction[DILARANG PLAGIAT] (Sekuel Angkasa) Mungkin mempertahankan suatu hubungan lebih sulit dari pada mendapatkanya, setelah satu tahun berlalu, hubungan Angkasa dan Bintang masih tetap pada status pacaran. Langit kembali ke Indonesia ditemani oleh Bumi...