#01

11 2 1
                                    

Hari ini seperti biasanya seorang remaja yang selalu menjalankan aktivitas yang sama setiap hari.

Kembali lagi dengan barang elektronik yang selalu memberitau semua hal mengenai apa yang ia ingin tau. Mengenai dunia dan bahkan dengan itu ia bisa melakukan banyak hal mustahil yang orang lain tidak bisa lakukan dengan mudah.

Ravael, begitulah julukan untuknya di lingkungan sekolah maupun rumahnya. Ia tidak terlalu tinggi, tubuhnya hanya bisa dibilang pas-pasan dengan kacamata yang selalu menutupi pandangannya.

#Day 01 - Page 01

Di hari pengumpulan data berkas pendaftaran, tak sengaja Ravael menabrak seorang perempuan.

Berkas mereka berdua berserakan di lantai. Ravael begitu cekatan mengumpulkan berkas datanya dan segera membatu perempuan yang di tabraknya. Setelah selesai, Ravael segera mengulurkan tangannya, dan berkata...

"Maaf ya aku tidak dapat melihat jelas sehingga menabrak kamu, kamu ga apa kan?"

"Iya ga apa kok, lagian ini salahku, karena berlari karena tergesa-gesa, aku jadi menabrakmu.. owh... duh.."

"Eh, itu siku kamu terluka, biar ku antar ke UKS ya?"

"Udah, ga apa. Ini luka ringan kok. Makasih... dah... duluan ya..."

"Eh TUNGGU....!"

Perempuan itu langsung pergi saat Ravael mengajaknya ke UKS. Ravael bergegas menuju lantai dua untuk mengumpulkan data berkasnya.

Ravael merasa harus bertanggung jawab pada perempuan itu dan sempat berpikir untuk mencarinya. Tapi... Mustahil menemukannya di ratusan anak yang sedang berlalu-lalang tuk mengumpulkan berkas.

"Hari ini aku benar-benar ingin berubah, semua tentang diriku yang dulu, harus segera aku ubah sebelum membuat masalah di lain hari"

Elina, itulah nama perempuan yang ditabrak Ravael tadi. Elina sedang berkumpul dengan teman-temannya.

"Elina... ke UKS dulu yuk, siku kamu terluka tuh... ntar infeksi gimana?"

"Luka ini ga seberapa kok, masih sakitan gak bisa beli tiket buat konser besok."

"Kamu mah mentingin konser mulu, coba kamu mentingin cowo yang tadi kamu tabrak!!"

"Ah cowo itu mah pasti baik-baik aja, lagian ngapain sih ngebahas yang udah berlalu? mending bahas tiket masuk konsernya"

"Yah terserah Elina aja deh, aku ikut-ikut aja..."

Jauh di dalam pikiran Ravael dan Elina, mereka itu saling mengkhawatirkan satu sama lain.

Dalam pikiran Elina,
"Cowo itu terluka ga ya? Soalnya di berkasku ada banyak peniti dan jarum untuk memisahkan data. Semoga aja dia ga apa-apa deh"

Dalam pikiran Alva,
"Dia ga apa kan ya? Semoga aja bisa ketemu dan minta maaf"

Tiba-Tiba audio kelas berbunyi...

"Kepada siswa dan siswi yang kami sebut segera masuk ke ruangan guru! Ravael dan Elina segera menemui panitia di ruang guru sekarang!"

Mereka berdua kaget, dan yang mereka pikirkan yang sama, yaitu...

"JANGAN-JANGAN BERKAS KAMI TERTUKAR???"

#Day 01 - Page 02

Setelah mereka berdua sampai di ruangan, panitia segera minta penjelas tentang berkas mereka yang tertukar. Ravael pun menceritakan semua kronologi kejadiannya.

"Aduh.. kalian berdua ini" panitia menghela napas.

"Ah.. kamu tunjukin aja luka tadi, sekalian minta di obatin" Kata Ravael.

"Emm iya,"

"Sekali lagi maaf ya, aku duluan. Dah.."

"Em... Tunggu..."

"Iya, ada apa?"

"Aku Elina, Nama lengkap ku Risa Angelina"

"Namaku Ravael, panggil aja Rava"

"Em.. salam kenal, Rava.." Jawab Elina yang tersipu malu.

"Salam kenal juga, aku ijin duluan ya"

Setelah itu Rava berpamitan pada panitia dan guru. Sesampainya Rava di rumah, Ia langsung membuka smartphone'nya dan menelfone teman lamanya.

Kring kring...

"Halo, ada apa Va?"

"Hei Fad, kenapa kamu ga jadi daftar di sekolah yang tadi? Bukannya kmu bilang bakal nyusul"

"Owh ya, sebenarnya aku dah daftar di sekolah unggulan. Maaf aku ga berunding dulu"

"..."

"Aa.. aku ada kerjaan, duluan ya. Bye Va"

Tut..Tut..
Fadli memutuskan saluran ponselnya. Rava kebingungan kenapa teman dekatnya sekalipun memilih menjauhinya.

Karena perasaan Rava bercampur ga jelas, Ravael memilih menenangkan pikirannya dengan menonton anime.

Anime adalah animasi dari Jepang yang digambar dengan tangan maupun menggunakan teknologi komputer. Kata anime merupakan singkatan dari "animation" dalam bahasa Inggris, yang merujuk pada semua jenis animasi.

Tak terasa Ravael menonton anime sampai tengah malam. Sehingga dia lupa untuk menjadwal pelajaran untuk besok.

Saat mengecek tasnya, ternyata ada sebuah catatan. Catatan itu milik Risa Angelina pikir Ravael.

"Catatan ini... Jangan-jangan dia bagian dari Refacto?"

#Day 02 - Page 03

Keesokan harinya, Rava langsung menemui Elina di belakang kelas.

"Ini catatan mu, tak sengaja terbawa di tas ku, maaf"

"Owh catatan ini, ini bukan milikku. Kalau cuma itu, aku duluan ke kelas ya"

"Iya..."

Risa langsung berlari ke kelasnya. Ternyata catatan itu bukan milik Risa.

"Kalau ini bukan miliknya, ada dua kemungkinan! Ada yang menaruh di tasku karena iseng, atau ada orang yang memberi ku suatu kode!"

Catatan itu berisi 'ada orang yang selalu mengintai mu bertanda Re-Facto zero one'

"Sial... Apa maksudnya ini? Apa aku harus berhati-hati? Yah terserah, aku harus kembali ke kelas sekarang. Yang jelas ada refactor di kelasku dengan kode zero one!" Pikir Ravael.

Refactor kode adalah proses restrukturisasi kode program komputer yang ada tanpa mengubah perilaku eksternalnya. Proses ini antara lain ditujukan untuk meningkatkan keterbacaan, mengurangi kompeksitas, memudahkan pemeliharaan, dan memperbaiki keterluasan kode program.

Tapi di dalam cerita ini, yaitu seorang manusia uji coba atau biasa di sebut kelinci percobaan untuk berpikir layaknya komputer. Eksternal di sini ialah manusia biasa.

Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Refactor CodeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang