chapter 3

5 1 0
                                    

"Zara! Lo ngapain disini?  Jangan bilang lo sakit gara-gara nganterin gue semalam? Trus kenapa Lina bisa tahu lo ada disini?" tanya Farren bertubi-tubi.

"Tadi pas dijalan lewat depan sekolahan Lina,  gak sengaja gue pingsan"

"Emang lo gak naik ojol?"

"Jalan kaki aja,  biar sehat 😂"

"Bego banget sih lu!  Trus uang buat apa?  Dasar!"

"Tadi gue kasihkan ke nenek-nenek yang minta dijalan, kasihan katanya dia belum makan dari kemarin😂"

"Lo itu ya, trus gimana dok?  Dia sakit apa?"

"Dia baik-baik saja.  Cuma kelelahan saja" jawab dokter yang sempat menanganiku tadi.

"Ya udah makasih dok. Yuk pulang"

"Tapi tagihan gue?"

"Biar gue yang urus.  Sekarang jaga kesehatan lo. Sekali lagi gue lihat lo sakit, gue gak mau ya jenguk lo di rumah sakit." ucap Farren sembari berjalan menuju lobby rumah sakit.

Memang sih, dia itu care banget sama kesehatan gue. Makanya, gue gak mau dia tahu apa yang sebenarnya menimpa gue. Sejak 2 tahun kita berteman, baru kali ini gue ngeliat dia sekhawatir itu :).

"Eh,  malah bengong! Udah,  cepetan sana masuk mobil! "

"Iyaa iya"

--skip--

"Mama lo gak di rumah za?" tanya Farren dengan merebahkan dirinya di sofa.

"Lagi ke LN, mungkin pulang bulan depan" jawabku.

"Za, gue mau ngomong sesuatu nih" ucap Farren dengan nada agak serius.

"Bentar lah Ren, gue mau mandi dulu. Bau alkohol nih badan"

"Iya iya"

Di dalam kamar mandi kepalaku terus terngiang tentang apa yang ingin dikatakan Farren nantinya. Apa mungkin dia mau ngungkapin perasaannya ke aku :D atau menjelaskan tentang hubungan nya dengan ku :D lucu sekali.

"Gimana?  Lo mau ngomong apa?" tanya ku dengan penuh penasaran.

"SebeNernya dari dulu itu, gue... Su-ka sama temen lo Za. Yang temen lo waktu Smp dulu"

"Oh. Siapa Ren?" jawabku dengan nada benar-benar kecewa.

"Raina, gue kenal lama Za. Tapi kita hilang kontak. Nah,  pas SMA gak sengaja gue inget kalau lo itu Zara yang pernah dia ceritain ke gue." terangnya.

"Tunggu, jangan-jangan elo orang yang namanya *Hiatus* di sosmed itu?" tanya ku lagi lebih penasaran.

"Iya"

"Terus,  kenapa lo bahas sekarang?  Helo, kita udah barengan hampir 1 setengah tahun Ren? Dan lo, baru cerita itu ke gue? Sekarang?" tanya ku syok.

Memang, aku dulu pernah dekat dengan Raina. Dia gadis cantik yang sangat baik hati.  Aku yang sebagai wanita ini bisa jatuh hati dengan dia, apalagi seorang pria? Pasti sudah sangat tergila-gila.
Ada rasa syukur yang kurasakan kalau ternyata gadis itu adalah Raina, tapi ada rasa sangat kecewa kalau gadis itu bukanlah aku.

"Kemarin foto gue sama lo di ig, ada yang comment Za

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kemarin foto gue sama lo di ig, ada yang comment Za. Namanya Raina Clarissa.  Dia nanyain kabar lo. setelah itu, gue dm an sama dia. Al hasil sampai bertukar nomor telepon. Darisitulah gue ingat, kalau tujuan gue kenal elo itu mau cari tau Raina dari elo. Tapi aku malah melupakan itu dan bisa temenan sama lo sampe sekarang." terang Farren panjang lebar.

Semua ekspektasi ku dihancurkan begitu saja dengan pernyataan yang baru saja dia lontarkan mengenai sahabat lamaku.

"Jadi?"

"Bantuin gue ketemu dia Za. Lagian lo kan sahabat lamanya Raina" pinta Farren.

"Raina lanjut sekolah di Singapura Ren." jawabku.

"Jadi gue gak bisa ketemu dia dong?" tanya Farren kecewa.

"Tenang Ren, kebetulan sekali lo cerita Raina sekarang. Mungkin hari ini, dia sudah masuk ke sekolah kita" jawabku.

"Maksut lo?"

"Apa dia gak cerita sama lo? Apa harus gue yang harus ceritain semua tentang Raina ke elo? Apa lo gak bisa cari tahu sendiri?  Trus buat apa lo tukaran no. Hp dan dm" an?  Nanyain kabar doang?  Atau salaing perhatian tentang makanan?" celoteh ku panjang lebar.

"Santuy lah Za.  Kenapa lo jadi ngegas gini?" timpal Farren tak terima.

"Oke oke ,gue jelasin! Lo denger baik-baik. Gue gak bakal ngulang duakali"

Tbc

FriendZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang