Happy Reading...
Gelap
Itulah yang ia rasakan beberapa tahun terakhir ini. Gadis bernama Jung Eunha yang selalu tersenyum dan ceria itu harus menerima kenyataan dengan keadaannya yang tak bisa melihat indahnya dunia ini.
Ya! Gadis itu BUTA. Kecelakaan yang menimpa dirinya membuat ia harus kehilangan penglihatannya. Sebenarnya Eunha bukan hanya kehilangan penglihatannya, tapi ia juga kehilangan memori-memori penting yang ada di ingatannya. Sudah hampir semua rumah sakit eunha datangi untuk mencari pendonor mata, tapi tak ada satu pun ia menemukan pendonor untuk matanya. Tapi dengan itu semua eunha tak pernah mengeluh akan keadaannya yang sekarang ini, ia selalu bersyukur dengan apa yang ada pada dirinya sekarang.
Eunha --gadis itu sekarang sedang berada di dalam mobil bersama dengan kakak iparnya, Kim Taehyung.
"Kak tae apa tempatnya masih jauh?" Tanya Eunha pada sang kakak ipar.
Taehyung yang sedang fokus menyetir menengok kearah Eunha "setengah jam lagi kita akan sampai, tidurlah jika kau merasa lelah" ujar taehyung lalu kembali fokus menyetir.
Eunha yang mendengar jawaban kakaknya itu menggeleng "Aku tak ingin tidur, aku akan menemani kakak menyetir saja. Boleh?" Tanya Eunha dengan tersenyum manis.
Taehyung melihat dengan ujung ekor matanya kearah Eunha yang masih setia tersenyum itu. Didalam hati taehyung kadang merasa sangat prihatin dengan keadaan adik iparnya itu yang tak kunjung mendapatkan pendonor mata, andai Eunha bisa mendapatkan pendonor mata pasti gadis itu sekarang bisa melihat indahnya tempat yang sedang mereka lalui saat ini.
"Kak kenapa diam?" tanya eunha yang tak kunjung mendapat jawaban dari sang kakak.
Taehyung berdehem "Ah tidak apa-apa. Iya kau boleh menemani selama kakak menyetir" jawab taehyung.
.
.
.
Suara piano yang merdu mengisi keheningan dirumah yang bak istana itu, rumah yang bahkan bisa di sebut mansion itu terletak di dekat bukit yang di kelilingi dengan berbagai bunga yang indah mengitari bukit tersebut.
Suara piano itu terus mengalun merdu. Sang pemain terus menggerakkan jari-jarinya di tuns piano sampai ia tak menyadari ada seorang lelaki yang terus memperhatikannya sedari tadi.
"Sudah cukup kook kau memainkan piano itu"
Mendengar suara yang amat ia kenal itu langsung memberhentikan jari-jarinya pada piano yang sedari tadi ia mainkan dan menengok ke sumber suara.
"Sejak kapan kau berada disitu?" tanya Jeon Jungkook orang yang memainkan piano tadi.
Min Yoongi --lelaki yang bertanya tadi bukannya menjawab pertanyaan dari sepupunya itu malah mendekat dan duduk di dekat jungkook.
"Kau belum menjawab pertanyaan ku" ucap jungkook yang tak mendapat jawaban dari pertanyaannya tadi.
"Apa itu penting sekarang hingga aku harus menjawabnya?"
Jungkook yang mendengar jawaban Yoongi mendengus "sudahlah jika kau tak mau menjawab lebih baik kau jangan menggangguku"
"Siapa yang mengganggu mu, aku kesini untuk memberitahu mu jika dia akan datang kesini dan tinggal disini untuk beberapa bulan kedepan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone [Eunkook]
RandomAku percaya jika suatu saat aku bisa bersamanya. Entah kapan dan dimana. Tapi, aku percaya akan ada masanya aku dan dirinya dapat bersama. -J̾.E̾