Ep 7
"Itu gejala yang sangat aneh dan tidak biasanya terjadi," kata Tabib Harim ketika Mubaek menyampaikan pesan Tanya.
"Apa ada kemungkinan kemarin tidak hanya racun kalajengking biru saja yang ada di pisau itu?"
"Nunbyeol..." panggil Harim, "bagaimana hasilnya?"
"Setelah kuperiksa, di pisau ini hanya ada racun kalajengking biru. Segini saja sudah bisa menyebabkan kematian, tak perlu menambah racun lain," gadis mungil bermata biru itu menjelaskan.
"Lebih baik anda datang sendiri untuk memeriksanya," ajak Mubaek.
Tiba-tiba Bakyangpung datang dengan napas terengah-engah, "Tagon Niruha tak sadarkan diri..."
--
"Yangcha, apa yang kau lakukan? Cepat ikat dia!" Perintah Taealha.
Yangcha yang masih kebingungan, menuruti Taealha.
"Mengapa tidak sebaiknya biarkan Tanya memeriksa Niruha terlebih dulu?" Saran Saya.
"Aku sudah menyuruh Bakyangpung memanggil Harim. Gadis kampungan ini mau coba-coba jadi tabib?"
"Saya sudah melakukan sesuai instruksi Tabib Harim," Tanya mencoba untuk membela diri.
Tandu datang dan Tagon dibawa ke kamarnya. Tanya dikurung di dalam penjara.
"Tu... tunggu... apa aku benar-benar akan dipenjara? Aku merasa tidak melakukan kesalahan..."
Yangcha menggerak-gerakkan tangannya, ingin mengatakan sesuatu tapi tak tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan Tanya. Akhirnya ia hanya menggenggam tangan Tanya dan menepuknya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Idn-AC FF] Unspoken Love ✔
FanfictionRaja Tagon yang lalim memerintah Negeri Arth, menjajah berbagai wilayah termasuk desa suku Wahan. Tanya, anak kepala suku Wahan, berusaha untuk menyelamatkan sukunya dari perbudakan. Ia mengalami berbagai kesulitan hingga ia menyadari misi dan ambis...