Langit terlihat mulai gelap.
Orang-orang mulai terlihat pulang ke rumah masing-masing karena memang sudah waktunya semua pekerjaan telah diselesaikan untuk hari ini.Tapi tidak untuk seorang detektif muda bernama Yoo Jeongyeon.
Wajahnya terlihat sedikit panik setelah menerima sebuah telphone dari salah seorang bawahannya. Mobilnya melaju di jalanan yang cukup ramai.Tidak memakan waktu lama, Jengyeon memarkirkan mobilnya disebuah gudang tua terbengkalai.
Mobil polisi juga terlihat di halaman gudang.Jeongyeon mendekat.
Semuanya memberi hormat padanya."apa yang terjadi?" tanya Jeongyeon pada salah satu dari mereka.
"kami menemukan bawahan tersangka utama yaitu Jeon Somi dan Kang Daniel"
"di mana mereka?"
"ada di dalam. Tapi pak, mereka..."
Ucapan sang bawahan menghentikan langkah Jeongyeon"kenapa? Katakan dengan jelas!"
Sang bawahan tertunduk.
Ekspresi Jeongyeon menandakan jika dia sedang menahan emosi. Dan itu menakutkan.Bosan menunggu sang bawahan membuka mulutnya, Jeongyeon memilih masuk ke dalam gudang.
Bau busuk menyeruak mengganggu indera penciuman.
"sialan!" Jeongyeon menggeram.
"Bagaimana hasilnya?" Jeongyeon meminta penjelasan
"kematian mereka diperkirakan sudah dari 2 hari yang lalu pak. Peluru menembus kepala menjadi penyebab terbesar kematian mereka!"
"ada barang bukti yang kalian temukan?"
"sejauh ini belum ada, tapi kami akan berusaha menemukannya!"
Jeongyeon menghela napasnya.
"lanjutkan tugas kalian!"
Sang bawahan mengangguk dan pergi menjauh dari Jeongyeon.
Jeongyeon menatap lekat dua tubuh tidak bernyawa yang sedang diselidiki yang memang tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Jimin sialan! Dia tau aku mengejar mereka untuk dijadikan saksi! Batin Jeongyeon kesal.
.
.
Jeongyeon sudah terlihat di depan rumah sakit.
Dia masuk kedalam menuju lantai khusus pasien VIP.Sebuah pintu dibukanya.
Mata menangkap siluet seorang gadis cantik di samping Chaeyoung terbaring."nugu?" suara lembut itu menyadarkan lamunan si pria Yoo.
"ah direktur Mina? Anda sudah baikan?" Jeongyeon membungkuk memberi hormat.
"ne. Maaf. Tapi anda siapa?"
"maafkan kelancanganku direktur. Saya Yoo Jeongyeon. Detektif yang menangani kasus kecelakaan anda"
"ah. Benar. Pantas saja aku seperti mengenalmu. Aku pernah melihatmu bersama Nayeon unnie"
Jeongyeon mengangguk
"lalu apa yang membawamu kesini oppa?"
"eoh?" Jeongyeon terkejut mendapat panggilan akrab dari direktur cantik dihadapannya itu.
"ah maaf. Apa panggilanku terlalu berl–"
"aniya direktur. Anda bisa memanggilku dengan nyaman" potong Jeongyeon
Mina mengangguk
"baguslah. Dan oppa, panggil aku Mina saja. Tidak usah terlalu formal"Jeongyeon terdiam.
Dia kembali mengingat sikap Chaeyoung saat pertama kali.
Kedua orang ini sagatlah ramah.