4.Under the rain🌧

1.7K 130 0
                                    

[Jennie pov ]
" Lelucon yang buruk,kau pikir aku tidak melihatnya,huh?".

"Ahh,tapi aku benar-benar tak apa kok!".Gadis berponi itu menyeringai membuat dahiku berkerut.

"Huh,sudahlah tinggalkan semua pekerjaanmu.Sekarang sudah waktu istirahat".Ujarnya sambil mengulurkan tangannya ke arahku.

"Aku tidak ingin mereka semua marah kepadaku".Ucapku sambil menundukkan wajah.
"Yakk,untuk apa kau mau menuruti perintah anak-anak bodoh itu,huh?".Ucapnya ketus,seketika aku menelan air ludahku dalam-dalam.
"Ta-tapi".
" Aish,sudahlah ayo ikut aku ke kantin".
"Tapi aku tak mengenalmu?!".
"Hahah,Bilang saja kau ingin tahu namaku kan?,ya sudah akan ku beri tahu.Namaku Lalisa Manoban".
"Kau bukan orang Korea?"Tanya diriku antusias.
"Yap,aku dan keluargaku sudah tinggal di korea saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar".Jelas Lisa membuatku mengangguk paham.
"Namamu?".Lanjutnya bertanya.
"Jennie Kim".Balasku singkat.
"Oh,Yasudah kalau begitu Jennie Kim ayo ikut aku ke kantin".Tawarnya sambil menaik turunkan alisnya,tak lupa senyuman jahilnya.Kenapa dia jadi terlihat seperti namja byuntae sih,yaampun.
~
~
~
~
~
~
~
~
[Flashback off]

Masa orientasi siswa adalah masa dimana kami berdua sangat akrab.Apabila aku dapat memutar waktu untuk kembali ,aku sangat ingin hal itu terulang kembali di kehidupanku.Tapi itu sangat mustahil bukan?

Dan kami berdua harus terpisah karena hari pembagian kelas tersebut.Dimana aku ditempatkan di kelas yang berbeda dengannya.Awalnya kupikir ia akan masih sering menemuiku setelahnya,namun dugaanku salah tak ada suara panggilan yang dilontarkan mulutnya untukku.

Bahkan aku sampai rela mengikuti ekstrakurikuler yang sangat bertolak belakang dengan bakat dan hobiku.Itu semua kulakukan untuk melihat wajah hangatnya.Sampai sampai kekagumanku padanya berubah menjadi seperti ini,membuat pikiran dan ragaku menjadi penuh kegilaan.

¥¥¥

Bel pulang sekolah telah berdering ke seluruh penjuru gedung sekolah.Membuat Lisa dan para sahabatnya berteriak penuh kegirangan.

"Yeayy,akhirnya selesai juga!!".Seru Eunha heboh,sedangkan Mina hanya dapat mengumpat gadis itu dalam hati.

"Mianhae,kawan sepertinya aku tak dapat ikut acara kumpul hari ini,eo".Kata Dahyun membuat Eunha secara tiba-tiba tertawa kencang.

"Yakk,Kenapa kau tertawa,huh.Kau bahagia yaa?".Gadis berambut hitam pendek itu mencoba menghentikan tawa menjengkelkannya.Mina menatap sahabatnya yang setengah waras tersebut dengan malas.

"Aihh!ayo cepat berangkat".Seru Mina dengan nada ketus,lantas Lisa dan Eunha segera melangkah menyusulnya.Sedang-kan Dahyun hanya dapat menelaah rasa kecewa karna tak dapat ikut pergi bersama mereka bertiga.
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
Suara keramaian menggema di gendang telinga ketiganya.Sepertinya mereka kurang beruntung hari ini,hampir seluruh meja telah ditempati.Tentu saja hal ini cukup menyebalkan karena mereka harus makan dengan suasana bising yang menguliti.

"Huh,kenapa harus ramai sih".Keluh Eunha yang disambung oleh anggukan dari Lisa.

"Hahh,kalian tenang saja aku sudah pesan meja VIP untuk kita,eoh!".Sontak Mina,kedua teman di sampingnya menganga lebar mendengar ucapannya barusan.

Bagaimana tidak?Mina yang selama ini bersikap sulit untuk berbagi dan ketus.Tiba-tiba saja memesan sebuah meja VIP untuk acara kumpul hari ini. Benar-benar susah untuk dipercaya bukan?

Lisa dan Eunha segera menyamakan langkahnya dengan Mina yang telah melangkah jauh dari mereka berdua.

"Mina,tunggu aku.Huhh,kau cepat sekali!".Lisa berteriak dengan kerasnya hingga membuat beberapa orang disana harus menatap aneh kepadanya.Tapi ia memilih untuk tetap fokus pada punggung Mina yang sedang sibuk menaiki anak tangga.
~
~
~
~
~
~
~
~
[Lisa Pov on]

Rintikan hujan mulai membasahi Kota Daejeon sore ini,hal ini membuat mataku tersibukkan kearah luar, membiarkan kedua temanku melakukan obrolannya.Pandanganku lurus menikmati suara kedamaian yang tercipta dari suara buliran air hujan yang jatuh ke permukaan tanah.

"Kalian tahu tidak,Jennie si kapten basket itu?".Perkataan Eunha membuat mataku berkelip menghindarkan lamunanku untuk sementara.Entah mengapa akhir-akhir ini aku merasa sensitif mendengar nama gadis tersebut.

"Tentu saja aku tahu".Kata Mina sambil mengaduk sebuah kopi cappucino yang baru saja di pesannya.

"Aku dengar dia punya trauma dengan masa lalunya,eo!".Suara Eunha memelan seketika,namun wajahnya benar-benar mirip dengan ahjumma menyebalkan yang menjadi tetanggaku.

"Aish,aku yakin kau akan mengajakku bergosip lagi,huh".Gadis berambut pendek itu terkekeh pelan,menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Memang ada apa dengan masa lalunya,hum?".Tanya diriku menengahi pembicaraan mereka.Eunha menarik nafasnya dalam,aku yakin dia akan berbicara panjang lebar setelah ini.

"Jadi aku dengar,kalau Jennie kim itu menyukai seseorang saat ia masih bersekolah di bangku SMP.Namun,ia harus menelaah rasa kecewa karena pria itu menolaknya men-".Aku segera menyambung ucapan Eunha.

"Maksudnya Jennie menyatakan perasaannya seperti itu,hum?".Eunha menghembuskan nafasnya kasar.

"Yakk,makanya kau dengar dulu,pabbo!".Ujarnya kesal.

"Tak hanya menolaknya mentah -mentah pria itu juga memukul Jennie untuk membalaskan dendam sahabat bodohnya,yang lebih parahnya lagi alasan dibalik semua itu hanya berasal dari ke irian sang sahabat karena nilainya yang selalu tersaingi, benar-benar tidak pantas bukan?bahkan Jennie hampir tak masuk sekolah selama satu bulan karena ketakutan yang menghantuinya".Jelas Eunha membuatku hampir meneteskan air mataku.Baru kali ini gadis pendek tersebut dapat menggosip kan hal yang membuatku merasa sedikit prihatin,biasanya ia hanya dapat membuatku jengkel setengah mati dengan ucapannya.

"Maksudmu sahabat pria itu iri karena nilainya yang selalu tersaingi seperti itu,hum?".Tanyaku penuh rasa penasaran.

"Ne".Balas Eunha singkat.

"Apakah Jennie tidak melaporkan hal itu?".Aku kembali melontarkan pertanyaan.

"Sepertinya dia lebih memilih untuk diam,kau tahu kan Jennie Kim itu sulit sekali untuk bergaul".Jelas Eunha,dan lagi-lagi aku menganggukkan kepalaku.

"Oh yaa,ngomong-ngomong semua penjelasanmu tadi belum menjawab pertanyaanku di awal tadi,huh!".Eunha terkekeh pelan mendengar perkataanku.

"Kalau masalah hal itu,aku tidak begitu tahu.Intinya aku merasa kasihan kepadanya".Aku mengangguk paham,dan kembali merenungkan cerita Eunha tadi.

Semoga kau bisa kembali bahagia,Jennie Kim~
~
~
~
~
~
~
~
~
Bersambung*

Haloo gess gimana masih seru gak ceritanya?Kayanya udah pada bosen yaa😞,Maaf yaa kalo kalian gak suka tapi semoga suka,hehe.Pokoknya jangan malu malu buat ngisi kolom komentar yaa gess!jangan lupa juga sama vote nya.Sampai jumpa di next chapter!!!







EnEmY [Jenlisa ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang