PERIHAL PERGIMU YANG LALU

22 2 1
                                    

Perihal kepergianmu yang lalu,aku masih menjadi cahaya meski didalam gelap gulitanya kala itu. Aku banyak berkhayal tentangmu di pertengahan malamku. Aku merindukan hal hal yang tak seharusnya ku rindukan(lagi) kehadirannya. Kamu harus tau senja tetap berdiri tegak meski malam menghapusnya di kala matahari sudah hilang hangatnya. Kini,sisa tenaga untuk bertahan pada ujung tali yang akan putus ini berakhir bahwa aku harus menerima kenyataan yang memang seharusnya ku terima. Kau tak akan pernah hadir lagi(disini). Aku akan tetap disini sebagai penanti yang tak akan pernah berlabuh kedermaga lain meski dermaga yang aku singgahi telah hampir tenggelam. Biar jam tidurku dirusak rindu,biar kau pergi dan aku merindu selalu. Aku masih percaya dengan pencipta hati,kembali atau terganti.
                           --------------
Meski aku percaya yang pergi akan terganti dengan yang lebih baik,aku ingin menitip pesan kepadamu pemilik rindu yang tak ku ketahui lagi pada siapa kini kau berdiri dan berbenahi hati saat ini. Aku tak menyalahkanmu sepenuhnya meski kau pergi semaunya. Meski kau dengan mudahnya berlalu tapi aku tak akan mudah mencari yang baru sepertimu. Aku masih menjaga kenangan kenangan kecil yang masih hinggap diheningnya hati saat ini. Aku tak mencari yang baru bukan karna aku mati rasa setelah ditinggalkan olehmu. Bagiku memperbaiki yang rusak sekarang adalah suatu yang harus dilakukan sebelum memulai yang baru. Kini aku mulai belajar mengikhlaskan sesuatu yang memang tidak berpihak kepadaku. Meski sepi tak kan ku cari,meski rindu tak akan ku kembali.
                        ----------------
Belajar mengikhlaskan dan Berdiri sendiri diatas hati yang pernah letih karna tak pernah dihargai adalah hal yang
Sekarang aku lakukan setelah sudah sepenuhnya mengikhlaskan kepergianmu. Semua tentangmu kini sudah ku kubur dalam dalam dan tak akan ada lagi di hati terdalam. Kini rasa pilu yang dulu terasa menjadi lelucon singkat yang pernah ku lakukan. Tangis yang dulu mengiringi setiap kenangan yang hadir dibenak sekarang seolah olah menjadi acuan bodohnya diri karna pernah mengharapkan seseorang kembali padahal ia yang tak pernah menghiraukan kehadiran dirimu dahulu. Mencintai diri sendiri dan tak melakukan hal bodoh(lagi) sekarang adalah penyembuhan terbaik bagi diri atas segala kerusakan yang ada di hati.
                            ----------
Meski kau sudah pergi kelain hati,namamu masih menjadi topik hangat yang aku sering perbincangkan hangat didoaku kepada tuhanku. Meski kecewa,tak ada penyesalan untuk setiap hal yang pernah kita lalui bersama. Meski kini senja tak sehangat dulu,setidaknya Kau pernah sehangat mentari sebelum malam menghapusmu dengan dinginnya. Perubahan dratis yang hadir disetiap harimu saat ini menggambarkan kau sudah bosan denganku atau kau telah menemukan yang baru. Tak mengapa jika itu inginmu,aku masih bisa berkhayal tentang hangatmu seperti dulu dipertengahan malam ku meskipun itu bayang semu. Aku sering merindu tapi bukan berarti untuk menyesali kepergianmu. Tak kah kau berpikir sebelum kau berlalu? Untuk apa kau singgah dan bertamu dulu? Bayangan hampa dan gunda setelah pergimu dahulu tak mendorongku untuk kembali padamu lagi. Biar doa berbicara lewat waktu atau bahkan angin yang berlalu menghampirimu untuk membisik halus tentang rasa ini kepadamu. Biar rasa ku pendam sendiri,biar sakit ku hadapi sendiri. Meski tanpamu kini,aku masih bisa bangkit kembali.
                               -----------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perihal Pergimu yang laluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang