PART 03

26 2 0
                                    

Gedung itu sangat besar menjulang tinggi jangan lupakan nama yang tertera di depan gedung itu berwarna hitam keemasan "LORENZO ENTERTAINT"

Mobil sport berwarna merah itu melaju menuju tempat itu.

Diandra segera turun dari mobilnya setelah memarkir apik di loby. Disana banyak sekali berjejer mobil-mobil mahal.

Diandra lagi-lagi berdecak kagum. Sebelum ia melangkah masuk, matanya menyipit tatkala ia lihat mobil yang tak asing baginya.

Langkah itu begitu tergesa seperti tiada hari esok untuk berbuat sesuatu. Ia mengecek plat mobil itu dan benar , itu mobil yang sama.

"Hei, kau! Dasar mobil sialan. " sambil menendang ban mobil itu. Seketika lampu depan menyala merah membuat Diandra kaget sekaligus takut.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang yang langsung membuatnya menjerit histeris.

Sedangkan seseorang itu langsung menjatuhkan alat pembersih lantai. Yang membuat airnya yang kotor sedikit tumpah ke lantai.

"Yaampun mbak. Cantik-cantik tapi mulut kok kayak toa." Sambil mengambil alat kebersihannya.

Diandra mengerucukan bibirnya tanda tak setuju atas ucapan tukang pembersih itu. Tapi saat Diandra melihat air di dalam wadah itu seketika ia tersenyum sumringah.

"Tunggu mas." Seseorang itu berbalik.

"Kenapa mbak? Ngefens sama saya? Perkenalkan nama saya Bagus."

Diandra hanya memutarkan kedua bola matanya.

"Saya tidak nanyak nama kamu. Aku hanya ingin pinjam wadah itu sebentar saja."

"Oh.. ini airnya sudah kotor mbak jadi.. " sebelum Bagus selesai berbicara bak yang berisikan air kotor itu direbut paksa oleh Diandra. Yang membuat Bagus menganga sekaligus melotot adalah..

Byuuuurrrrrr....

Diandra menatap puas atas kelakuannya.
"Makannya jadi mobil jangan nakal." Sambil mengerlingkan sebelah matanya kepada Bagus.

"Trimakasih. " setelah berucap seperti itu dia pergi masuk kedalam untuk menyelesaikan tujuan awal ia kesini.

"Astagak.. masalah besar akan segera dimulai. " sambil mengambil kembali bak itu dan lari dengan terbirit-birit.

"Ada yang bisa saya bantu? " ucap resepsionis.

Diandra segera menyerahkan kartu pipih itu ke resepsionis. Dan membuat resepsionis itu kaget, saking kagetnya ia berdiri dan langsung menatap wanita yang telah menyerahkannya.

"Dari mana kau mendapatkan kartu VIP ini nona?" Nadanya sedikit curiga akan hal sesuatu.

"Itu Arga Swimz sendirilah yang memberikannya kepadaku. "

Resepsionis itu tertawa.
"Kau memanggil Mr.Arga saja tidak sopan. Bagaimana kau bisa memiliki kartu ini, huh?"

"Oh yaa.. kau tidur dengannya dan merayunya agar bisa dengan mudah masuk kemari tanpa antri seperti mereka dan langsung terpilih bukan? Dasar jalang licik."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE AND HURT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang