Bab 29

5.5K 541 92
                                    

Keringat sudah membasahi wajah dan leher keduanya. Skor yang sudah mereka raih kali ini adalah seimbang 25:25. Jungkook menatap bola orange itu tajam. Kali ini bola itu berada di tangan Taehyung dan Jungkook harus menyiapkan strategi untuk dapat merebutnya.

"Tinggal satu kali permainan lagi. Apa kamu siap kalah dua kali dariku?" Taehyung tersenyum pongah seraya berusaha mempertahankan dribelan bola yang konsisten di tangannya.

"Jangan terlalu percaya diri, Baby. Kita tidak tahu kemenangan akan berada di pihak siapa." Jungkook dengan cepat melangkah hingga berada di samping Taehyung, berusaha merebut bola orange itu dan memenangkan pertaruhannya.

Taehyung melirik ke arah Jungkook yang tersenyum dan memberikan wink untuknya. Taehyung reflek mengerjap dan itu dibuat kesempatan bagi Jungkook mengambil alih bola orange itu.

"Yak Jeon Jungkook! Mana bisa berlaku curang begitu!" Protes Taehyung dan berusaha mengambil kembali bola orange itu dari tangan Jungkook.

"Aku tidak curang, Baby. Kamu saja yang terlalu lemah dengan ketampananku. Benar kan?" Jungkook berusaha membenteng bola itu dari rengkuhan Taehyung.

"Tidak. Aku juga tampan. Aku hanya kaget saja tadi." Bela Taehyung. Jungkook hanya tersenyum dan kemudian mengeshoot bola itu ke keranjang.

"Yey! Berhasil! Aku menang, Baby!" Jungkook bersorak menang sedangkan Taehyung mendengus kesal.

"Ini tidak adil, Jungkook." Protesnya. Jungkook mendekat dan kemudian menarik tubuh Taehyung agar mendekat.

"Ini adil, Baby. Kamu harus mengakui kemenanganku." Ucap Jungkook dengan raut berbinarnya. Taehyung hanya berdecak dan mengalihkan pandang ke segala arah.

"Jadi, sesuai kesepakatan. Kamu harus menghabiskan malam denganku malam ini." Ucap Jungkook seraya mendaratkan satu kecupan di pipi Taehyung.

"Ta...tapi__"

"Tidak ada tapi-tapian, Sayang. Kita sudah bersepakat. Aku tunggu di apartemenku nanti malam." Jungkook mencium kembali pipi Taehyung dan beranjak.

Taehyung terdiam seraya menatap punggung Jungkook yang mulai menjauh di hadapannya.

"Tenang! Aku janji tidak akan melakukan hal seperti kemarin denganmu!" Teriak Jungkook sebelum akhirnya benar-benar menjauh.

Taehyung perlahan berseringai. Di otaknya sudah ada bola kuning imajiner yang seolah menyala. Ia tahu balasan apa yang harus ia berikan pada kekasih tampannya itu.

"Baiklah Jeon, mari kita lihat bagaimana bisa kamu memenuhi janjimu." Taehyung tersenyum dan kemudian beranjak pulang. Ia harus menyiapkan untuk nanti malam kan?
.
.
.

Jungkook bersenandung seraya menyiapkan makan malam romantisnya dengan Taehyung. Jungkook berkata jujur jika tak ada niat lain selain menghabiskan malam panjangnya bersama Taehyung. Ia hanya merasa akhir-akhir ini tidak banyak waktu yang bisa mereka lalui bersama dan Jungkook rindu akan hal itu. Jadi biarlah malam ini ia bisa menikmati quality time dengan kekasih manisnya.

Jungkook menatap jam yang menggantung di sisi dindingnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 dan seharusnya Taehyung sudah berada di sana. Namun sampai saat ini pun pemuda manis itu belum juga menampakkan dirinya.

Secara berkala Jungkook mengecek notifikasi di handphonenya. Berharap ada satu pesan yang masuk di handphonenya, tapi sayang ia tak menemukan satu pesanpun di dalamnya.

"Taehyung tidak berniat ingkar kan?" Gumam Jungkook. Ia menggerakkan kakinya gelisah. Di hadapannya sudah ada beberapa hidangan makanan dan minuman kesukaan sang pujaan. Sebuket bunga serta cahaya temaram lilin juga sudah melengkapi meja makannya. Ia sudah berangan bagaimana raut bahagia Taehyung saat melihat semua persiapan ini. Namun Jungkook seakan takut jika hal itu tak terjadi. Lihat saja sampai saat ini pemuda manis itu tak juga menampakkan diri.

Ting tong ting tong

Jungkook segera beranjak dengan raut wajah yang sumringah. Segala pikiran buruknya seolah musnah saat bunyi bel terdengar di telinganya. Dengan cepat ia membuka pintu apartemennya.

"Oh Shit! Taehyung, apa kamu bercanda?"

Jungkook menjatuhkan rahangnya saat melihat tampilan pemuda manis yang ada di hadapannya. Sial, apakah Taehyung sengaja menguji kesabarannya?

"Selamat malam Jungkook, maaf sedikit terlambat." Taehyung tersenyum manis seraya memberikan wink pada kekasihnya.

"Kim Taehyung Bangsat!" Jungkook segera menarik tangan Taehyung untuk memasuki apartemennya.

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang