Mohon maaf bila ada kesamaan latar, alur, cast, dlll.
Ini murni hasil dari pemikiran saya
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING~
.
.
.Sunyi, sepi, sedih, menyesal, itulah yang sedang dirasakan oleh pasangan ini.
#Flashback
Sepulang dari tempat kerjanya Seokjin kemarin, rumah sakit. Tiba-tiba saja Kookie mendadak rewel dan menjadi anak yang menyebalkan. Seokjin saat itu tidak menyadari penyebab Kookie seperti itu, efek lelah."MOMM!! NDA MADII MADII!! NANTUK!! DININ!! TEPALA CAKIT!! NOO!! HUWEE"
Kookie terus menolak saat diajak mandi, bahkan untuk Seokjin gendongpun dia langsung lari terbirit-birit.
Ketika mendekat pun Seokjin di lempari oleh tisu. Sebenernya saat Kookie akan lari, didekatnya ada tisu, dengan otak kecilnya yang licik itu ia menggunakan tisu sebagai senjata, jikalau Seokjin mendekat dia akan melemparinya dengan tisu, maksudnya selembaran tisu yang akan ia ambil secara berkala.
"Sayang mandi dulu, KooKoo kan habis dari tempatnya hyung yang sakit, kita buang dulu kuman-kuman yang jahatnya yah.. "
Bujuk Seokjin yang kesekian kalinya.
Sebenanya Seokjin ingin sekali marah, badannya letih dan kepalanya juga sedikit pusing ditambah lagi harus mengahadapi sikap Kookire yang sedang nakal ini, menurut Seokjin."NDAA MAWUUU!! NDA BOLE DETAT DETAT!! "
Sambil berlari dan sesekali menengok ke belakang melempari selembar tisu ke arah Seokjin, walaupun jauh dari kata kena. Ruang tamu dan dapur sudah penuh dengan tisu yang berserakan.
Kookie masih saja berlari, tubuhnya pun sudah oleng saat berlari.
"KIM JUNGKOOK, KEMARI. SEGERA MANDI,,JANGAN BANYAK ALASAN!!,, JANGANJADI ANAK NAKAL!!"
Amarah Seokjin yang sudah tar terbendung lagi pun keluar. Setelah berteriak marah tadi, nafas Seokjin masih belum beraturan.
Seketika hening. Seokjin pun tersadar ia melakukan suatu kesalahan.
Setelah mendengar bentakan dari Seokjin, Kookie terdiam mematung, kaget dan takut menjadi satu. Air matanya sudah mulai turun kembali bahkan lebih deras dari yang sebelumnya, tubuhnya sedikit bergetar karena takut.
"NDA MAWU CAMA MOMMY! "
Teriak Kookie, ia melirik ke arah tangga. Dengan nekat ia mulai menaiki anak tangga satu persatu dengan terburu-buru. (FYI dichapter sblmnya sudah dijelaskan kalo Kookie masih dilarang naik-turun tangga sendirian) .
Mendengar balasan teriak dari anaknya, Seokjin merasa tertohok. Kedua matanya mulai memerah, rasa-rasa menyesal sudah mulai menghampiri. Seokjin tersadar dan melihat Kookie yang sudah di tengah-tengah tangga.
Dengan kaki gembulnya yang bergetar, tangan mungil yang ikut bergetar sambari memeluk tempat tisu lalu tangisan yang mulai melemah, Kookie terus saja memaksakan dirinya untuk tetap melanjutkan menaiki anak-anak tangga yang tersisa.
Setelah hampir sampai ke anak tangga yang terakhir, kepala Kookie pusing dan kepalanya memberat, penglihatannya pun sedikit memburam.
Kookie berdiri dipijakan anak tangga kedua terakhir.
Seokjin melihat putranya terdiam,
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby KooKoo🐰|| Namjin
Short Story"dad ituw puna koo, noo noo nda bole di matan matan" "punya baby Kookoo enak, daddy minta lagi ya sayang" "ihh no nooooo nda bole, ihhh!! daddy nacal nacal koo nda cuka! " "HAHAHA~ ya sudah sini sini biar baby Kookoo saja yang dimakan" Rawrhhh "...