Warning Typo bertebaran...
Polisi tiba di gedung yang menjulang tinggi, Leo dan Andreas masuk ke ruangan Gisella, melihat Gisella dan anaknya mati bersama membuat kedua polisi tampan itu kebingungan dan merasa heran. Kemudian Leo melihat bunga mawar biru dan secarik kertas.
'Jika polisi atau siapapun datang kemari, pergilah ke lorong, di ujung lorong ada sebeuah ruangan dan pintu bercat merah. Tolong keluarkan semua korban yang ada di dalam sana.'
Leo dan Andreas langsung berlari kelorong yang di maksud dalam kertas itu. Lalu mendobrak keras pintu itu, kemudian pemuda yang memegang pistol menodongkan pistol itu.
"Jangan takut, kami polisi." seru Andreas.
Pemuda itu langsung menjatuhkan senjatanya, kemudian menanyakan kemana perginya Gemma. "K-kemana pemuda tampan itu? Apa dia baik-baik saja?"
"Pemuda?" ujar Leo.
"Tadi ada pemuda yang di culik dan di bawa kemari, lalu dia memancing penjaga ini untuk mengajaknya, emm anu... Lalu dia memukul keras pria ini, kemudian meminta ku untuk menjaga pria ini dan memegang pistol, dia bilang ingin membunuh nyonya Gisella." ujar Pemuda itu.
Leo dan Andreas mengangguk, lalu Leo menanyakan ciri-ciri pemuda yang di katakan tawanan tadi. "Apa kau ingat bagaimana ciri-ciri pemuda itu?"
"Aku ingat, kalau tidak salah, tingginya sama dengan saya hanya saja dia jauh lebih tampan, manis, juga imut. Senyumnya sangat menggoda, sejuk dan enak di pandang, matanya bulat, bulu matanya lentik, hidungnya mancung, bibir merah semerah cerry, dan kulitnya juga putih mulus." ujar pemuda itu.
Deeeeeegg
Jantung Leo berdegub kencang saat mengetahui ciri-ciri pria itu. 'Ciri-cirinya sama persis dengan Gemma saat ini, tapi memang dari dulu dia sangat tampan, bahkan dia detail menerangkannya. Tetapi apakah mungkin Gemma yang melalukan ini semua? Mengingat saat dia menolongku waktu itu...'
Leo bergumam dalam hati, kemudian Leo dan Andreas melepaskan semua pria pria tampan yang di culik oleh Gisella. Leo berjalan beriringan sambil merasakan pusing di kepalanya, dia tidak menyangka kalau pelaku pembunuhan semua orang-orang penting itu di lakukan oleh sahabatnya sendiri.
Tiba-tiba Andreas membuka suaranya membuat lamunan Leo membuyar. "Leo, kira-kira siapa pembunuh semua orang-orang ini? Dari beberapa penyelidikan kita, dia membantu semua pekerjaan kita. Dan semua yang dia bunuh adalah orang-orang yang selama ini kita cari dan..."
Andreas terdiam saat melihat Leo meneteskan air matanya. Leo tidak habis pikir kalau sahabat yang selama ini dia anggap seperti saudara, bahkan dia pernah menaruh perasaan dengan Gemma.
"Kak Andreas mau tau siapa pelaku semuanya dan kenapa kita selalu ketinggalan darinya?" ujar Leo.
"Apa kau tau orangnya?" ujar Andreas.
"Dia..."
Jeduuuuuuummm duaaaaaar
Belum sempat Leo meneruskan perkataannya terdengar suara ledakan dari dalam gedung. Dan ternyata sebelum mati Gisella memasang bom di dalam gedung itu. Mereka semua terhempas dan mengalami luka-luka, setelah bantuan datang mereka pun pergi meninggalkan tempat kejadian.
🍒🍒🍒
Di lain tempat, Gemma datang kerumah kediaman Jerry Yan, tetapi begitu Gemma sampai di rumah itu, rumah itu hancur. Gemma berlari kedalam dan mencari cari ketiga kakak angkatnya.
"Aqyuuun, Thom, Brian..." Gemma berteriak tak lagi menyebut kak.
Gemma panik, lalu kaki Gemma menendang sesuatu. Gemma melihat kebawah ada sebuah tangan dari balik puing-puing. "Kakak, kak Aqyun,"
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- Love Of A Killer (Revisi)
Short StoryGemma adalah seorang siswa baru di sekolah itu, sekolah favorit dan terkenal, tak ayal banyak anak-anak dari berbagai macam kalangan sekolah disana. Gemma yang note bone nya berasal dari keluarga biasa saja, masuk ke sekolah itu bermodalkan kepintar...