ISLAM & NASHRANI
Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada.Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba’du:
Berikut pembahasan tentangAqidah, semoga Allahmenjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat,
Setelah Muhammad -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- diutus menjadi seorang nabi dan rasul; maka beliau mendakwahkan Islam siang dan malam, beliau mengerahkan segenap usahanya untuk itu. Dan setelah beliau wafat; maka dakwah Islam dilanjutkan oleh para pengikut beliau, dari kalangan para Shahabat, dan seterusnya: sampai Islam berkembang dengan pesat ke berbagai penjuru dunia.
Maka kekuatan yang dengannya Islam itu tersebar: langsung berhadapan dengan kekuatan orang-orang yang mengaku sebagai pengikut ‘Isa -‘alaihis salaam- (kaum Nashrani).
Dan peperangan pun memanas antara para pengikut ‘Isa dan para pengikut Muhammad, tidak hanya peperangan menggunakan senjata; akan tetapi juga dalam bentuk perdebatan dan kata-kata. Sampai muncul kata-kata hinaan terhadap rasul, hanya saja Islam telah menghalangi kaum muslimin dari merendahkan Nabi ‘Isa -‘alaihis salaam-. Adapun orang-orang yang mengaku sebagai pengikut ‘Isa tesebut: banyak dari mereka yang tidak segan-segan melontarkan sindiran -bahkan hinaan- terhadap Muhammad. Sehingga, walaupun perang salib telah usai sejak beratus tahun lamanya; akan tetapi kebencian orang-orang gereja terhadap Muhammad: terus berlangsung hingga waktu yang belum lama dari sekarang.
Maka, mungkin ada yang heran: mengapa para pengikut ‘Isa itu sangat memusuhi Islam dengan sangat keras semacam ini, dan akan bertambah keheranan: ketika mengingat keadaan kaum muslimin awal; betapa besarnya kegembiraan mereka ketika para pengikut ‘Isa menang dalam peperangan melawan Majusi, seperti yang Allah beritakan dalam awal Surat Ar-Rum:
{الم * غُلِبَتِ الرُّومُ * فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ * فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ * بِنَصْرِ اللَّهِ…}
“Alif Laanm Miim. Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah…” (QS. Rum: 1-5)
Yakni: pertolongan Allah terhadap bangsa Romawi para pengikut Qaishar raja Syam yang mengalahkan Persia para pengikut Kisra, dan mereka adalah bangsa Majusi.
Dan kedekatan antara pengikut ‘Isa dan pengikut Muhammad terus ada sepanjang hidup Nabi Muhammad -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- walaupun terus berulang perdebatan antara dua kubu ini. Berbeda dengan hubungan antara kaum muslimin dengan orang-orang Yahudi, yang awalnya memang ada perdamaian antara kedua kubu ini, akan tetapi kemudian berubah menjadi permusuhan berdarah yang terus berlangsung di Jazirah Arab. Kedua hubungan ini telah Allah jelaskan dalam firman-Nya:
{لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَداوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قالُوا إِنَّا نَصارى ذلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْباناً وَأَنَّهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ}