Penjelasan Kitab Tauhid BAB 12 – Termasuk Kesyirikan Bernadzar untuk Selain Allah
Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada.Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba’du:
Berikut pembahasan tentang, semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat,
BAB 12
بَابُ مِنَ الشَّرْكِ النَّذْرُ لِغَيْرِ اللهِ تَعَالَى
TERMASUK KESYIRIKAN BERNADZAR UNTUK SELAIN ALLAH([1])
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا
“Mereka menepati nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.” (QS. Al Insan: 7).
وَمَا أَنفَقْتُم مِّن نَّفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُم مِّن نَّذْرٍ فَإِنَّ اللَّـهَ يَعْلَمُهُ
“Dan apapun yang kalian nafkahkan, dan apapun yang kalian nadzarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah: 270). ([2])
Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dari Aisyah radhiallahuanha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيْعَ اللهَ فَلْيُطِعْهُ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَ اللهَ فَلاَ يَعْصِهِ))
“Siapa yang bernadzar untuk mentaati Allah maka ia wajib mentaatinya, dan barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah maka ia tidak boleh bermaksiat kepada-Nya (dengan melaksanakan nadzarnya itu).” ([3])
Kandungan bab ini:
1.Menunaikan nadzar adalah wajib.
2.Apabila sudah menjadi ketetapan bahwa nadzar itu ibadah kepada Allah, maka menujukannya kepada selain Allah adalah syirik.
3.Dilarang melaksanakan nadzar yang maksiat.