oleh :
Ust. Abdul Qodir Abu Fa’izah, Lc.
-hafizhahullah-
.
Bila pikiran anda melancong, dan menerawang ke dunia penyembahan dan peribadahan umat manusia, maka anda akan menemukan banyak keanehan.
.
Disana anda akan melihat semua penganut agama selain Islam; tak ada diantara mereka, kecuali memperhambakan diri dan menyembah makhluk!
.
Pemeluk Buddha menyembah Sidarta Gautama. Penganut Hindu menyembah Brahma, Siwa, Krisna, dan lainnya. Konghuchu menyembah pendirinya. Yahudi Menyembah Uzair, manusia yang disangka oleh mereka sebagai anak Allah. Nasrani (Kristen) menyembah Nabi Isa –shallallahu alaihi wa sallam-, dan para pendeta atau orang-orang sholih diantara mereka.
.
Pemeluk agama Shinto menyembah Dewa Matahari. Kaum paganisme lainnya (seperti kafir Quraisy dan lainnya) menyembah arca-arca, rumah, pepohonan, bebatuan, dan orang sholih...
Masih banyak lagi agama-agama lain yang menyembah makhluk, seperti ada yang menyembah keris, malaikat, jin, setan, Nyi Roro Kidul, Wali Songo, Syaikh Yusuf, dan lainnya diantara manusia yang dikultuskan oleh orang-orang jahil.
.
Pendek kata, tak ada agama di dunia ini, kecuali ia menyembah makhluk dengan berbagai macam dan warnanya!
.
Adapun Islam yang dahulu dibawa oleh Nabi -Shollallahu alaihi wa sallam- dan terwariskan sampai hari ini, maka Islam mengajarkan umatnya agar mereka hanya menyembah Allah -Ta’ala-, Penguasa langit dan bumi.
.
Allah -Tabaroka wa Ta’ala- berfirman,
.
{أَيُشْرِكُونَ مَا لَا يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ (191) وَلَا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلَا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ } [الأعراف: 191-192]
.
“Apakah mereka mempersekutukan (Allah) dengan sesuatu (sembahan) yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan sembahan-sembahan itu sendiri diciptakan (oleh Allah). Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan”. (QS. Al-A’raaf : 191-192)
.
Al-Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah- berkata,
.
“هَذَا إِنْكَارٌ مِنَ اللَّهِ عَلَى الْمُشْرِكِينَ الَّذِينَ عَبَدُوا مَعَ اللَّهِ غَيْرَهُ، مِنَ الْأَنْدَادِ وَالْأَصْنَامِ وَالْأَوْثَانِ، وَهِيَ مَخْلُوقَةٌ لِلَّهِ مَرْبُوبَةٌ مَصْنُوعَةٌ، لَا تَمْلِكُ شَيْئًا مِنَ الْأَمْرِ، وَلَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ، وَلَا تَنْصُرُ وَلَا تَنْتَصِرُ لِعَابِدِيهَا، بَلْ هِيَ جَمَادٌ لَا تَتَحَرَّكُ وَلَا تَسْمَعُ وَلَا تُبْصِرُ، وَعَابِدُوهَا أَكَمُلُ مِنْهَا بِسَمْعِهِمْ وَبَصَرِهِمْ وَبَطْشِهِم.” اهـ من تفسير ابن كثير ت سلامة (3/ 529)
.