1

3 0 0
                                    

Mungkin Dulu Aku Salah Kriteria dan Beberapa Tipe Laki-Laki yang Harus Dijauhi Ketika Memilih Pendamping Hidup

 Mungkin Dulu Aku Salah Kriteria

Mungkin dulu aku salah kriteria ucap salah seorang istri yang menyesal karena dulu kurang memperhatikan kriteria agama dalam memilih calon suaminya, ketika itu dia lebih mengedepankan kriteria kemapanan untuk calon suaminya. Apa yang dialaminya mungkin tidak separah apa yang pernah kita dengar atau bahkan saksikan dari kisah-kisah yang memilukan dari seorang istri yang hidup bersama suami yang tidak shalih. Bahkan di sana ada salah seorang wanita yang telanjur memilih laki-laki yang tidak shalih menjadi pendamping hidupnya, yang akhirnya membawa kejelekkan dan bahaya bagi wanita tersebut di dunia dan akhirat, bahkan tidak cukup sampai di situ orang tua dan adik serta kakaknya pun sedikit banyak mendapat imbas dari suaminya tersebut -hanya kepada Allah-lah kita mengadu -.

Kalau kita ingat sebuah hadits bagaimana Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam jauh-jauh hari menasehati  para wali dan orang tua untuk mencari suami yang shalih untuk putrinya, maka Insya Allah kebahagian yang ia dapatkan dalam rumah tangganya, bahkan dengan idzin Allah menjadi sebab kebahagian di dunia dan di akhirat.

 Sebagaimana dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda : “Wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, nasabnya, kecantikkannya, dan karena agamanya dan pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung. “ (HR. Bukhari dari shahabat Jabir bin Abdillah)

 Dalam hadits lain Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda : “ Jika datang kepada kalian seorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak kalian). Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakkan yang besar. “ (HR. at-Tirmidzi, al-Baihaqi dan ini lafadznya, dihasankan oleh syaikh al-Albani)

 Seseorang datang kepada al-Hasan al-Bashri dan bertanya kepadanya, “ Pria manakah yang engkau suruh untuk aku menikahkannya dengan putriku?”Hasan al-Bashri Rahimahullaah menjawab : “ Nikahkanlah ia dengan pria yang beriman karena bila ia mencintainya maka ia akan memuliakannya. Dan bila ia tidak mencintainnya maka dia tidak akan mendzaliminya.“ (Ni’matuz Zawaaj wa Shalaahuz Zawjain, Syaikh  Abu Munir ‘Abdullah bin Muhammad ‘Ustman adz-Dzamari : 22).

AqidahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang