MERAIH KEJAYAAN UMAT DENGAN TAUHID
Oleh Abu Ghozie As Sundawie
Sesungguhnya umat islam, umat akhir zaman adalah umat yang berjaya, umat yang berwibawa umat yang dimenangkan oleh Allah, umat yang memiliki izzah dan kemuliaan dibandingkan umat lainnya. Semua keutamaan itu tidaklah didapatkan dengan cuma cuma akan tetapi dengan tebusan dan pengorbanan serta syarat yang tidak ringan. Keutamaan yang hanya diraih dengan keimanan dan amal shalih, serta menegakan syari’at Allah dimuka bumi.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS Al A’raf : 96).
Allah Ta’ala juga berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS An nahl : 97)
Allah Ta’ala berfirman :
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS Ali Imran : 139)
Sebagaimana ketaatan dan amal shalih adalah sumber kebahagiaan dan kejayaan maka demikian pulalah sebaliknya bahwa dosa dan kemaksiatan itu sumber bencana dan kehancuran serta keterpurukan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُـمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَيَنْزِعُهُ شَيْئٌ حَتَّى تَرْجِعُواْ إِلَى دِيْنِكُمْ.
“Apabila kalian melakukan jual beli dengan cara ‘inah, berpegang pada ekor sapi kalian ridha dengan hasil tanaman dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan membuat kalian dikuasai oleh kehinaan yang tidak ada sesuatu pun yang mampu mencabut kehinaan tersebut (dari kalian) sampai kalian kembali kepada agama kalian.” [HR. Abu Dawud : 3462].
Sebagian kelompok kelompok pergerakan dakwah telah keliru dalam mendiagnosa penyakit umat berupa kehinaan, kelemahan dan keterpurukan yang pada akhirnya hal ini membawa kepada kesalahan menacri solusi dan jalan keluarnya sehingga bukannya memperbaiki tubuh umat tapi malah semakin memperburuk keadaan.
Diantara kesalah kesalah tersebut :
[1] Makar orang kafir, sehingga disibukan dengan mempelajari makar musuh musuh islam ,strategi mereka, jumlah kekuatan mereka, persenjataan mereka. Sampai mereka melupakan mempelajari dasar dasar ilmu agama yang merupakan kewajiban pertama sebelum kewajiban yang lain, seperti mempelajari tauhid dan aqidah.