*HUKUM MEMBACA BISMILLAH SEBELUM MAKAN DAN MINUM*

5 0 0
                                    

🍽 *HUKUM MEMBACA BISMILLAH SEBELUM MAKAN DAN MINUM*


✍🏻 Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah

*Hadits-Hadits yang Berisikan Perintah Membaca _Bismillah_ Sebelum Makan/Minum*

1) Dari Hudzaifah radhiallahu ‘anhu mengisahkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

إِنَّ الشـيطَانَ يَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ أَنْ لاَ يُذْكَرَ اسْمُ اللّهِ عَلَيْهِ

_"Sesungguhnya *setan menghalalkan makanan yang tidak disebut nama Allah (membaca Bismillah)* atasnya *(sebelum makannya* -pent)"._ [HSR. Muslim no. 2017].

2) Umar bin Abu Salamah radhiallahu ‘anhu mengisahkan:

كُنْتُ غُلامًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا غُلامُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ ، فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ

_“Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai anakku, *bacalah Bismillah“*, *makanlah dengan tangan kananmu* dan *makanlah makanan yang dekat denganmu.* ('Umar bin Abi Salamah radhiallahu 'anhu lantas berkata): "Maka sejak itulah aku makan dengan cara seperti itu“._

3) Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menceritakan:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ... إِذَا أَدْنَى الْإِنَاءَ إِلَى فِيهِ سَمَّى اللَّهَ ....

_"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila *mendekatkan gelas ke mulutnya* (minum -pent) beliau *menyebut nama Allah".*_ [HR. Thabrani dalam Al Ausath no. 840].

Kata As Safarini Al Hanbali rahimahullah dalam Kasyfu Al Litsam Syarah 'Umdatul Ahkaam I:216: *"Sanadnya hasan"*, kata Al Hafizh rahimahullah sebagaimana terkutip dalam Kitab Mirqatul Mafatih IX:2745: *"Hasan"*, kata Al Albani rahimahullah dalam Ash Shahihah 1277: *"Shahih"*.

Sebenarnya masih ada hadits lainnya yang menunjukkan disyari’atkannya *membaca _Bismillah_ sebelum makan/minum.* Sementara kami cukupkan tiga hadits di atas saja.

'''Pertanyaanya, apakah perintah membaca Bismillah di atas bermakna wajib atau sekedar sunnah?'''

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa *bertasmiyyah sebelum makan adalah mustahab (disukai)* dan beliau menyatakan hal ini sebagai *ijma'*. Berikut teks perkataan beliau:

اسْتِحْبابُ التَّسْمِيَة فِي ابْتِدَاء الطَّعَام مجمع عَلَيْهِ، وَكَذَا يسْتَحبّ حمد الله فِي آخِره.

*"Dimustahabkannya bertasmiyyah saat mulai makan* telah disepakati oleh para Ulama, demikian pula (tentang) *disukainya membaca hamdalah setelah makan".* ('Umdatul Qari XXI:28).

*Penjelasan Arti Mustahab*

Ada empat istilah yang lebih sering digunakan dalam bahasa syari'at yang keseluruhannya bermakna *perkara yang dianjurkan dalam agama* namun *tidak tercela dan tidak sampai berdosa bagi yang meninggalkannya* yakni *sunnah, mustahab, mandub dan tathawwu.*

Para Ulama bersepakat bahwa kata tersebut ditujukan untuk menunjukkan hal yang *tidak sampai level wajib.* Namun mereka sedikit berbeda pendapat tentang penggunaan kata-kata tersebut.

Di sini bukan tempat untuk merincinya dikarenakan akan memakan tempat yang banyak, ditambah lagi hal tersebut bukan perbedaan yang krusial. Untuk pendalaman silahkan merujuk pada Kitab Al Mausu'ah Al Fiqhiyyah hal. 263-264.

Kalau yang dimaksud Imam Nawawi rahimahullah di atas, yakni *mustahab/sunnah tak sampai wajib membaca _Bismillah_ sebelum makan* itu merupakan *ijma'* maka pengklaiman ijma' ini mesti ditinjau kembali, karena tak sedikit Ulama yang berpendapat *membaca _Bismillah_ sebelum makan/minum itu hukumnya bukan hanya sekedar sunnah.*

Berkata Al Hafizh rahimahullah dan padahal beliau adalah satu madzhab dengan Imam Nawawi rahimahullah saat mengomentari perkataan Imam Nawawi rahimahullah dalam masalah ini maka beliau berkata:

قَالَ النَّوَوِيُّ أَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى اسْتِحْبَابِ التَّسْمِيَةِ عَلَى الطَّعَامِ فِي أَوَّلِهِ وَفِي نَقْلِ الْإِجْمَاعِ عَلَى الِاسْتِحْبَابِ نَظَرٌ إِلَّا إِنْ أُرِيدَ بِالِاسْتِحْبَابِ أَنَّهُ رَاجِحُ الْفِعْلِ وَإِلَّا فَقَدْ ذَهَبَ جَمَاعَةٌ إِلَى وُجُوبِ ذَلِكَ وَهُوَ قَضِيَّةُ الْقَوْلِ بِإِيجَابِ الْأَكْلِ بِالْيَمِينِ لِأَنَّ صِيغَةَ الْأَمْرِ بِالْجَمِيعِ وَاحِدَةٌ

An Nawawi rahimahullah mengatakan: “Para Ulama sepakat (berijma’) bahwa *disunnahkan membaca _Bismillah_ di awal ketika hendak makan.”* Hanya saja pengklaiman ijma' atas dimustahabnya hal ini perlu ditinjau kembali. Karena jika itu hanya perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam semata, maka ada kemungkinan dihukumi *sunnah*. Namun Ulama lain menandaskan bahwa hukum *membaca _Bismillah_ (sebelum makan/minum) adalah wajib.* Argumentasinya, hal ini adalah konsekuensi dari pendapat yang menyatakan bahwa *makan dengan tangan kanan adalah wajib.* Jika demikian, maka *membaca _Bismillah_ itu wajib* karena sama-sama menggunakan kata perintah dan disebutkan dalam satu kalimat.

Sementara itu Badrud Din Al 'Aini rahimahullah berkata:

والأمر بالتسمية عند الأكل محمول عل الندب عند الجمهور، وحمله بعضهم على الوجوب لظاهر الأمر.

"Perintah *bertasmiyyah ketika akan makan* dipahami sebagai *perintah anjuran,* menurut *mayoritas Ulama*. Sementara sebagian Ulama yang lain memahaminya sebagai *perintah wajib,* mengingat zhahir perintah". (Fathul Baari IX:522).

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

والصحيح وجوب التسمية عند الأكل ، وهو أحد الوجهين لأصحاب أحمد ، وأحاديث الأمر بها صحيحة صريحة ولا معارض لها ، ولا إجماع يسوِّغ مخالفتها ويخرجها عن ظاهرها ، وتاركها شريكه الشيطان في طعامه وشرابه

"Dan yang *lebih shahih (benar)* adalah *wajibnya membaca _Bismillah_ tatkala akan makan* dan ini adalah salah satu dari dua pendapat dari teman-teman Imam Ahmad. Dan hadits yang menunjukkan *perintah membaca _Bismillah_ sebelum makan* adalah *shahih* dan jelas dan hal itu *tak boleh ditolak,* dan *tak ada ijma' yang dapat menyimpang* untuk *menyelisihinya dan mengeluarkan makna zhahirnya* (perintah yang *asal hukumnya wajib)*. Dan *meninggalkan bacaan basmalah berarti bersekutu dengan setan saat makan dan minumnya".* (Zadul Ma'aad II:362).

Syaikh Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata:

والتسمية على الأكل واجبة ، إذا تركها الإنسان فإنه يأثم ، ويشاركه الشيطان في أكله ، ولا أحد يرضى أن يشاركه عدوه في أكله

*"Membaca _Bismillah_ sebelum makan adalah wajib.* Bila seseorang *meninggalkannya (tak membaca _Bismillah_ sebelum makan dengan sengaja) maka ia berdosa,* dan *ia telah bersekutu dengan setan dalam makannya.* Tentu tak ada seorangpun yang sudi untuk bersekutu dengan musuhnya saat makannya." (Syarah Riyadhus Shalihin karya Al 'Utsaimin rahimahullah VII:196).

'''Kesimpulan,''' *membaca _Bismillah_ sebelum makan/minum hukumnya wajib* dan *bukan hanya sunnah.*

Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.

http://dakwahmanhajsalaf.com/2019/05/hukum-membaca-bismillah-sebelum-makan-dan-minum.html

🔰 @Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

AqidahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang