Part 1 - Membosankan

2.7K 32 1
                                    

Alarm handphone ku berbunyi. Jam 5 pagi. Aku harus bersiap2 untuk pergi ke sekolah. Hari ini, hari pertamaku sekolah untuk di kelas 9. Yep, seperti tahun-tahun lalu. Aku sangat malas jika masuk sekolah setelah liburan panjang. Belum lagi ditambah classmate yang gak banget. Ah sudahlah, pikiran udah suntuk karena classmate yang membosankan. Belum lagi, guru yang ngeselin juga. Mau ga mau harus terima aja. Setelah itu aku beranjak dari tempat tidur dan segera bersiap-siap.

"Clairineee, cepat masuk mobil! Nanti kamu terlambat loh! Semangat dong, jangan loyo gitu." papa ku menyuruhku masuk dalam mobil dengan gaya sok semangatnya. Dengan sangat ke-tidak-niat-an, aku pun masuk ke mobil untuk pergi ke sekolah. Sepanjang perjalanan papa berusaha mengeluarkan lelucon yang kuanggap sama sekali tidak lucu. Tapi, aku harus berusaha untuk tertawa. Walaupun, terdengar sangat memaksa.

"Huftttt" aku pun langsung masuk ke sekolah tersebut dan mencari dimana kelas aku ditempatkan. Aku melihat ke papan pengumuman pembagian kelas. Oh ternyata aku masuk kelas 9.1 . Aku pun langsung pergi ke kelas tersebut. Sampai di kelas itu, aku liat banyak makhluk-makhluk sedang berbincang-bincang tidak jelas. "Hah yaampun. Kenapa gua bisa ditempatin di kelas kyk gini coba. Gua harap gua bisa dapet temen-temen yang seperti gua mau." Gumamku dalam hati.

KRIIINGGG. Bel sekolah berbunyi, saatnya mulai pembelajaran di kelas yang sangat membosankan ini. Ah aku baru sadar ternyata, tempat duduknya disusun menjadi 2 pasang- 2 pasang. Ternyata, aku berpasangan dengan salah satu cewe bernama, Ghisel. Ya, aku sudah mengenalinya dari SD . Tapi, aku sama sekali tidak dekat dengannya. Kelas tersebut sangat berisik, semuanya berbincang-bincang satu sama lain. Mungkin, hanya aku dan dia saja yang diam. Tiba-tiba kelas hening. Ternyata, wali kelas sudah datang.

"Pagi semuanya, perkenalkan saya Ms. Sixth, sebagai wali kelas kalian dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia." Guru itu memperkenalkan dirinya dengat sangat kemayu tapi tegas. Ya, aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata. Ia menjelaskan bahwa hari ini, hingga 4 hari kedepan tidak ada pelajaran. Pikiranku langsung lega. Ia menjelaskan semua peraturan yang katanya sih haru kita turuti. Tiba-tiba aku kaget. Ms. Sixth berkata, "tempat duduk kalian akan di rolling dalam 1 bulan 1 kali!" Pikiran ku yang lega, langsung stres lagi. "Ya ampun gimana bisa tahan gua duduk sama makhluk satu ini yang diemnya setengah mati" aku bergumam dalam hati. Ya mau diapakan lagi, aku tidak berani mengelak, karena ini masih hari pertama.

Setelah 35 menit berlalu..... toktoktok. Ternyata ada siswa yang terlambat, lebih tepat dibilang siswi. Aku kaget melihatnya. "ASTAGA!! ITU KAN TEMEN LAMA GUA! TERNYATA DIA SEKOLAH LAGI DI SINI." pikiranku yang tadi stres, jadi lega lagi karena melihat sahabat lama satu sekolah lagi, bahkan satu kelas. Ya namanya adalah Shane. Ia pindah sekolah dari sekolah ini sejak kelas 5 SD. Mungkin menurut kalian, Roshane nama yang aneh, tapi bagus menurutku. Ia terlihat gugup ketika masuk kelas. Tetapi Ms. Sixth langsung menyuruh ia duduk. Mungkin dalam pikiran dia, dia akan dimarahi guru tersebut karena ia terlambat.

"Baik semuanya, sekarang kalian bentuk kelompok, dan dalam kelompok tersebut kalian saling menceritakan pengalaman kalian selama liburan secara bergiliran. Kelompok bisa kalian tentukan sendiri, maksimal 6 orang." Yaampun ritual seperti ini masih saja dipakai walaupun kita sudah kelas 9. Aku hanya tertawa geli dalam hati. Haha. Akupun membuat kelompok. Anggotanya 2. Dan pasti kalian tahu siapa saja anggotanya. Aku dan Shane. Kita kaku, bukan anggota tubuhnya. Kita gugup untuk berbicara satu sama lain. Jangan berpikir kita saling suka. Ya, karena kita sudah lama tidak bertemu dan tidak berbicara. Aku mulai pembicaraan, aku tanya bagaimana pengalaman dia. Ternyata, dia orangnya asik, kita seperti baru kenal. Padahal kita sudah kenal 8 tahun, kira-kira. Dia menyelipkan lelucon yang aku anggap itu lucu, tidak garing, tidak seperti yang ayahku lakukan.

Kringgg kringgg. Bel berbunyi dua kali, tanda istirahat. Shane langsung mengajakku pergi ke kantin, kami berdua ke kantin. Benar-benar di kelas itu aku hanya dekat dengan Shane. Di kantin aku bertemu teman ku yang lain, dari kelas lain. Kita mengumpul bersama. Ya, mungkin di kelas 9.1, aku seperti unsoc. Tetapi kalau sudah keluar kelas, aku sama sekali tidak unsoc. Dengan teman-teman yang lain, kita makan bersama di kantin. Jujur, dari sekian banyak teman-teman yang makan dan ngobrol sama ku. Hanya beberapa saja yang aku merasa nyaman ketika mengobrol dengannya. Mereka adalah, Angelin, Tanne, Jaquelyn, Dinna, Belle, Devan, dan Patrice.

Istirahat sudah selesai, kami pun kembali ke kelas masing-masing. Ternyata, jam ini ada jam free. Jadi, kita boleh bersantai. Tau seperti ini, mending 1 minggu aku tidak usah sekolah. Daripada, mengotorkan baju seragam. Aku hanya berbincang-bincang dengan Shane selama 2 jam. Anehnya, kita tidak kehabisan topik sama sekali. Ketika Roshane membuat lelucon, aku tertawa dengan sangat keras. Hingga beberapa kali ditegur oleh guruku. Tapi, aku hiraukan saja. Masa kebahagiaan harus dihalang-halang.

Bel pulang sekolah berbunyi, pukul 2 siang, aku langsung pergi ke parkiran mencari papaku, rasanya ingin sekali cepat-cepat sampai rumah. TIN TIN. Klakson bersuara berat terdengar oleh telingaku, ya itu pasti si ayah. Aku langsung ke mobil, dan merabahkan diri di kursi bagian tengah, aku pun terlelap selama di perjalanan. BRAK!! Tubuhku yang tadinya tiduran di kursi mobilm terjatuh ke bawah, kepala ku terkena salah satu bagian mobil yang cukup keras. Membuat ku agak pusing. Ternyata ada yang mobil lain yang menabrak mobilku. "Bagaimana sih pak? Kalau menyetir yang benar dong! Jangan rem tiba-tiba!" Papaku marah ke salah satu bapak, yang umurnya mungkin sama dengan papaku. Bapak itu meminta maaf ke papa ku. Aku membuka kaca jendela mobil, aku melihat ke mobil bapak yang menabrak mobil ku, ternyata di bagian tengah mobil ada cowok. Menurutku dia lumayan. Tapi terlihat bad boy, jadi aku jijik. Kemudian menutup kaca mobil ku. Tapi aku kaget setelah mengingat seragam yang dia pakai adalah, seragam SMA sekolahku. Tapi aku berusaha mengabaikannya.

Sesampai di rumah, aku langsung masuk kamar. Aku suka situasi ini, jangan negative thinking. Aku suka situasi dimana AC kamarku tidak dimatikan dari pagi. Jadi, ketika aku masuk, udaranya sangat dingin. Memang ini boros, tapi mau diapakan lagi. Aku langsung merebahkan badanku dalam kasur. "Clairineeee, mandi sekarang! Jangan tidur-tiduran dulu. Kalau tidak kamu panuan!" Aku sangat jijik dengan kata panu daridulu, maka itu aku langsung mandi bagai terhipnotis. Cieelah bahasanya. Setelah mandi, ketika keluar kamar mandi, rasanya segar ditambah udara AC yang sangat dingin membuat makin segar.

And then I rest my eyes. If u know what I mean. Kemudian aku terbangun, saat pukul 6 sore. Aku tidak tahu mau melakukan apa, jadi aku menyalakan televisi saja. Kemudian, membiarkan dia menyala. Aku memainkam handphone ku . Aku membuka socmed yaitu, twitter. Aku melihat timeline. Isinya hanya tweets tentang kelas baru mereka. Sangat menjijikan melihat kata-kata mereka yang sok puitis. Aku keluar kamar and start to memburu makanan. Aku memanggil teriak mama dan papa ku, ternyata mereka sedang keluar. Senang sekali rasanya, aku bisa menghabiskan makanan ringan di kulkas, ku bawa semua ke kamar. Ku habiskan semuanya. Setelah makan semua itu, aku tertidur.

Alarm handphone berbunyi lagi, terasa sangat berat badan ini untuk bangun. AAAAA. Aku kaget, tiba-tiba ada 2 manusia berdiri di depan kasurku, menatapku tajam. Oh ternyata itu mama papa ku. Sudah terpikirkan, mereka pasti akan memarahi ku karena, semua sampah yang lupa ku buang semalem. Aku langsung cepat-cepat turun dari kasur, dan mengambil semua sampah secepat kilat. Kemudian kembali ke jamar, ternyata mama papa ku masih ada. Ya, mereka ingin menceramahi ku. Sebelum mereka memulai ceramahannya, "Ma, Pa, aku arasa jangan sekarang. Karena, saat ini aku ingin siap-siap pergi ke sekolah. Kalau tidak, aku akan terlambat." Kata ku mencegah mereka untuk ceramah. Aku langsung lari ke kamar mandi.

Aku sudah selesai bersiap-siap, kemudian memakan sarapanku, dan berangkat lagi ke sekolah. Ini hari keduaku. Bosannya bertemu dengan classmate dan chairmate haha. Selama satu minggu, tidak ada pelajaran, sangat membosankan. Tapi tetap bersyukur karena tidak menguras pikiran. Aku ingin minggu-minggu setelahnya harus lebih menarik dan membuat hari-harinya tak membosankan

Satu minggu sudah berlalu...

9 TEENSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang