Hari ini adalah hari pertamaku aktif sebagai mahasiswi Taesan.
Mata kuliah pagi itu cukup menenangkan karena aku cukup mendengarkan dosen yang menjelaskan rencana perkuliahan kami untuk kedepannya bagaimana.
Saat itu, pandangan yang tidak asing muncul dihadapanku. Iya, Kim Chaerin.
Akhirnya gadis itu menampakkan dirinya lagi
"Anyeong. Masih inget gue?"
Aku hanya menatapnya tanpa ekspresi. Meskipun dia tersenyum senyum melihatku.
"Gue duduk disini, ya" lanjutnya sambil meletakkan pantatnya dikursi sebelahku.
Aku hanya berdiam diri dan berharap dia tidak akan membahas Taeil lagi. Juga tidak menyinggung kejadian saat aku dan Taeil dikejar kejar gadis satu kampus.
"Ehmmmm" gumamnya
"Apa?" bentakku
Dia akhirnya tertawa kecil melihatku. Entah kenapa aku merasa sangat kesal melihatnya. Bahkan dia sama sekali tidak memiliki wajah sedih ataupun cemas. Hingga aku tidak bisa menafsirkan apa yang ada dipikirannya. Sebelumnya, aku sangat lihai menafsirkan ekspresi seseorang. Tapi tidak dengan Kim Chaerin
"Santai dong, galak banget"
Aku masih diam tanpa memperhatikannya
"Abis kelas ini, gue mau nanya sesuatu sama lo"
"Kalo soal Moon Taeil, mending nggak deh" balasku
Dia menahan tawanya sampai dosen kami memberi peringatan pertama.
Seketika itu, aku menatapnya sinis. Lagi lagi dia hanya memberikan ekspresi senang.Kim Chaerin, apa dia seorang Psychopath? Kenapa dia hanya bisa tersenyum dan tertawa tanpa memiliki rasa sedih dan iba?
Beberapa jam kemudian perkuliahan kami selesai. Tanpa basa basi lagi aku langsung memasukkan seluruh buku buku kedalam tasku dan beranjak pergi tanpa menyapa Chaerin.
"Tunggu!!"
Aku menghiraukannya. Bahkan aku terlalu malas untuk meladeninya. Sampai akhirnya dia menarik tasku lalu menghadangi jalanku
"Lo udah gila, ya?"
Seperti yang dibayangkan lagi lagi dia tertawa. Bahkan tawanya lebih hebat dari sebelumnya
"Habis lo buru buru banget sih. Kan tadi gue udah bilang mau nanya sama lo dulu"
"Emang gue udah bilang kalo mau ngeladenin lo?" Bentakku
Aku sudah menampilkan tampang tidak nyaman didepannya. Ku pikir dia akan paham jika aku tidak punya waktu untuknya. Tapi dia hanya tersenyum senyum menatapku. Hampir saja aku memukulnya.
"Yaaaa! Kim Chaerin. Gue nggak ada waktu ya kalo lo mau bahas soal Moon Taeil" kataku.
Dia hanya tersenyum. Karena kesal aku langsung berjalan melewatinya begitu saja, tapi tiba tiba tangannya menahan tangan kiriku hingga aku sedikit kesakitan. Bahkan dia tidak menoleh kearahku dan terus tersenyum
"Bahkan lo masih inget nama gue. Lo pikir gue nggak tau kalo lo bukan hanya deket sama Taeil NCT?"
Mataku terbelalak. Dari mana Chaerin tau jika aku tidak hanya dekat dengan Taeil NCT?
"Mark Lee"
Sebuah nama yang diucapkan Kim Chaerin, tiba tiba membuatku sangat marah. Kenapa dia harus menyebut nama Mark? Mau apa dia?
"Yaaaa!" Bentakku. Dia masih tertawa dengan lepasnya
"Jackpot! Pasti bukan hanya dengan Taeil NCT kan? Mark Lee dan anak anak itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER | end✓
Fanfictionend✓✓✓ Siapa bilang laki laki dan perempuan tidak bisa bersahabat? Aku bisa. -kata mereka Buktinya, sekarang aku bisa menemukan celah antara kejelasan perasaanku dan sahabat lelakiku, Lalu, siapa yang akan jatuh cinta duluan? Aku, atau kita berdua? ...