Setelah pengumuman kelulusan minggu kemarin akhirnya hari ini seluruh siswa tingkat akhir disekolah mereka bakal melaksanakan perpisahan sekolah.
Tradisi sekolah mereka adalah setiap perpisahan akan ngadain acara semacam wisuda, mereka yang udah lulus bakal kumpul di aula sekolah dan pake toga.
Hangyul, Yohan, Hyewon dan yang lainnya udah kumpul dari pagi, orangtua mereka dateng siang saat pengumuman nilai akhir.
Begitu orangtua mereka dipersilahkan masuk seluruh siswa langsung balik badan liat kebelakang, nyari dimana letak orang tua mereka, setelah ketemu mereka dadah dadah sambil ngasih senyum.
Hangyul juga gitu, dia balik ke belakang dan ngeliat ada mamah papahnya sama ka Sejeong tapi ada yang kurang, kenapa Chaeyeon gak keliatan padahal Chaeyeon udah janji bakal dateng bareng sama orangtuanya Hangyul.
Hangyul balikin badannya lagi dan duduk, kepalanya nunduk, dia kecewa karena Chaeyeon gak nepatin janjinya.
"Kenapa? Tadi gua liat orangtua lu dateng, ada ka Sejeong juga malah" kata Hyewon yang duduk disampingnya Hangyul
"Chaeyeon gak dateng" kata Hangyul dan mulai merhatiin ke atas panggung dan layar putih didepan yang nampilin peringkt siswa, nama mereka juga disebutin berdasarkan peringkat tersebut.
"Kena macet kali" kata Yohan yang duduk disamping lainnya Hyewon
"Gua udah nyuruh dia buat bareng sama keluarga gua padahal" kata Hangyul
"Yaudah lah kan nanti dirumah juga ketemu" kata Hyewon sambil nepuk-nepuk pundak Hangyul pelan
"Iya tapi lu berdua jangan gandengan mulu, kaya mau nyebrang aja" kata Hangyul sambil ngelepasin genggaman tangan Hyewon sama Yohan
"Yeuh dasar bujank!" Yohan mukul kepala Hangyul lewat belakang Hyewon, Hyewon yang ada diantara mereka berdua cuma bisa geleng-geleng kepala.
Diacara kaya gini masih sempet-senpetnya.
Nama mereka akhirnya dipanggil, setelah nama mereka dipanggil dan maju keatas panggung untuk terima sertifikat dan salaman sama guru mereka dipersilahkan untuk nyamperin keluarga masing-masing yang hadir dan keluar dari aula untuk foto.
Keluarga Hangyul, Yohan, Hyewon sama Yena kumpul jadi satu karena mereka kan satu komplek jadi udah akrab.
"Hebat juga ternyata kamu Gyul, papah kira cuma bisa dangdutan" kata papahnya Hangyul sambil nepuk pundak anaknya
"Jadi kalian mau lanjut kemana?" tanya mamahnya Hyewon
"Aku mau masuk teknik, boleh kan mah pah?" kata Hangyul sambil liatin mamah sama papahnya gantian dan diakasih anggukan sama senyum dari mereka
"Aku mau ambil psikolog, gimana mah pah?" kata Yena sambil pegangin tangan mamah sama papahnya
"Ya terserah kamu lah kan kamu yang ngejalanin" kata papahnya Yena
"Aku mau ambil hukum" kata Yohan
"Yohan mah bisa pake prestasi taekwondonya tuh, udah sering kejuaraan dan dapet emas juga kan" kata papahnya Hyewon dan yang dipuji cuma bisa senyum-senyum. Gerogi dipuji sama camer
Hangyul yang ngeliat cuma bisa bergidik geli.
"Aku sih mau ambil pendidikan, aku mau jadi guru" kata Hyewon dan diangguki juga sama papahnya, mamahnya Hyewon mah nurut aja sama papah
"Oh papah kira kamu mau nikah aja sama Yohan, abisnya dari tadi gandengan mulu kaya mau nyebrang" kata papahnya Hyewon dan yang lainnya ketawa denger omongan papahnya Hyewon
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost is Never Enough
FanfictionKatanya laki laki sama perempuan itu gak bisa sahabatan? Jadi gimana nasib Chaeyeon, Hangyul, Hyewon dan Yohan?