Hallo ~~~~
Author update lagi 😁Jangan lupa untuk vote&komen yaa para readers tercinta 💜
Happy reading 💜
.
.
.
.
.
.
.
.Hana pov
Setelah mengantarkan Bangtan ke lokasi pemotretan, aku langsung tancap gas menuju kantor pusat Hyundai.
Di tengah perjalanan, tiba - tiba saja kepalaku terasa berat mengingat kejadian beberapa saat lalu. Saat dimana 'seseorang' yang paling aku benci dalam hidupku kembali menyapaku walau hanya lewat telfon.
Hanya dengan mendengar suaranya saja, ia sudah mampu mengeruk luka lama yang sudah ku kubur dalam - dalam.
Hatiku terasa tercubit saat mengingat betapa dalamnya luka yang telah ia torehkan padaku. Tanganku meremas setir mobil dengan sangat kuat ketika rentetan peristiwa itu kembali berputar di otakku bagaikan cuplikan film.
Aku menepikan mobil sejenak di tempat yang cukup sepi. Aku tak ingin peristiwa ketika aku tidak sengaja menabrak seekor kucing kembali terjadi hanya karena aku tidak fokus saat mengemudi.
Perasaan gelisah, takut, dendam, dan sedih kembali muncul menghantui diriku.
Aku gelisah jika suatu saat nanti ia tiba - tiba saja muncul di hadapanku.
Aku takut jika ia kemudian datang lalu kembali menorehkan luka padaku.
Aku dendam karena ia sudah membuatku menderita.
Aku sedih karena aku tak cukup berani menghadapi kenyataan.
Di dalam mobil yang hanya berisikan diriku seorang, aku memanfaatkan situasi ini untuk menangis sepuasnya. Meluapkan semua perasaanku tanpa ada seorang pun yang dapat melihat serta mendengarnya.
"Aku sangat membenci diriku." Kalimat inilah yang selalu kuucapkan tiap kali aku merasa lemah pada keadaan.
Aku lelah hidup dalam tekanan yang diciptakan oleh takdir. Aku hanya khawatir jika aku tidak mampu menutupi semua ini dari orang - orang, termasuk para member.
Hanya dengan memikirkannya saja aku pun tak sanggup.
Untuk menenangkan diriku kembali, aku meraih tasku lalu mengeluarkan sebuah botol obat yang selalu kubawa setiap hari. Meminum 1 tablet obat kurasa cukup untuk membuatku kembali tenang.
"Apapun alasanmu, sampai mati pun aku tak akan sudi untuk bertemu denganmu lagi, Ayah."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.16.20 KST
Author pov
Bangtan telah selesai melakukan pemotretan di 2 lokasi yang berbeda. Kini mereka sedang bersiap untuk menuju kantor BigHit karena Hyunsoo baru saja mendapat telfon dari Bang Shi Hyuk agar ia segera membawa Bangtan ke kantor.
"Hyung sebenarnya apa alasan PD-nim menyuruh kami segera tiba di kantor ? Apakah ada masalah ?" Tanya Namjoon pada Hyunsoo.
Hyunsoo mengedikkan bahunya lalu berkata, "Entahlah, tapi sepertinya ada hal penting yang ingin ia katakan pada kalian secara langsung."
Jawaban yang dilontarkan Hyunsoo tentu saja membuat ketujuh member semakin penasaran. Pikiran para member mulai bercabang, menerka - nerka beberapa kemungkinan yang akan PD-nim bahas pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Life Hana
FanfictionJung Hana, seorang gadis yang 'terpaksa' mendedikasikan beberapa bulan dalam hidupnya untuk menjadi manager boygrup terkenal asal Korea Selatan, BTS. Hana percaya bahwa ini adalah takdir dari Tuhan.Takdir pun telah menuntun ke tujuh laki - laki ters...