Siji: Latar Belakang

1.9K 156 3
                                    

  
   
  
Siang ini, Wonwoo diminta oleh Pak Heechul untuk mengambil beberapa buku dari perpustakaan untuk keperluan kelas mereka di sore hari.
  
  
  
Wonwoo berjalan di koridor utama setelah dari perpustakaan menuju gedung fakultasnya.
  
Sendirian.. Karena teman-temannya memiliki jadwal kelas yang berbeda.
  
  
  
  
Dugg..
  
Byarr...
  
Seseorang menabrak bahunya dengan cukup kuat hingga buku yang ia bawa pun berjatuhan.
 
  
"Hey! Apa masalahmu?!" Bentak Wonwoo pada orang yang baru saja menabraknya.
  
Orang dengan tatapan tajam dan dingin itu langsung meninggalkannya.
  
"Haish. Maaf pun tidak ada."
  
Wonwoo merengut lalu ia memunguti bukunya.
  
  
  
"Hai, Won."
"Sini kami bantu bawaanmu."
"Hai, Hosh, Zi. Terima kasih."
  
Mereka ke kantin membawa buku-buku itu.
  
  
"Ini buku untuk apa, Won?" Tanya Hoshi sambil membuka satu-persatu buku yang menumpuk itu.
"Untuk kelas pak Heechul nanti sore." Wonwoo hanya mengaduk-aduk minumannya.
  
Hoshi dan Woozi bertatapan.
  
"Kau kenapa, Won?" Woozi menepuk bahu Wonwoo.
"Tidak apa-apa."
"Apa karena buku-buku ini jatuh tadi?" Hoshi memangku dagunya dengan kedua tangan.
  
Wonwoo mendengus.
  
"Seseorang menabrakku. Dia lebih tinggi dariku dan kulitnya tan. Besar tubuhnya sangat mengintimidasi. Tapi, jangankan membantuku, meminta maaf saja tidak."
"Oh. Ya.. Mau bagaimana lagi.." Woozi mengendikkan bahunya.
   
  
  
Wonwoo mengedarkan pandangannya..
  
  
  
  
  
  
"Disitu rupanya kau." Wonwoo tersenyum miring melihat pemandangan itu.
 
    
   
   
  
 
  
  
  
  
  
  

  
  
  
  

 

 
 
 

  
  
  
"Mingyu. Kami tadi melihat mu menabrak Jeon Wonwoo." Seokmin berkata ketika Mingyu berhasil mendudukkan dirinya di bangku kantin.
   
"Lalu kau pergi begitu saja. Wow. Kau sangat berani, Mingyu." Minghao menambahkan.
  
Mingyu hanya melihat kedua mata kawannya sebentar lalu fokus pada makanannya.
  
"Aku tidak peduli."
   
   
  
  
Hanya itu respon Mingyu.
  
  
  
Namun, berhasil membuat Seokmin dan Minghao tertawa karena mereka senang menggoda Mingyu dengan siapapun yang berkontak dengannya.
  
  
  
  
"HALOOO, HYUNGDEUL!" Seungkwan datang dengan dua orang lainnya dan berteriak kegirangan.
  
  
  
Just Mingyu being Mingyu..
  
Dia sudah menutupi kedua telinganya bahkan sebelum Seungkwan membuka mulutnya. Lalu menghembuskan nafas lega ketika ketiga mahasiswa muda itu duduk.
  
"Kudengar Mingyu-hyung menabrak Jeon Wonwoo sunbaenim." Vernon berkata setelah meneguk minumannya.
"Iya, hyung. Bahkan orang-orang di kelasku membicarakannya." Seungkwan ikutan heboh.
"Aish. Sudahlah. Kalian ini belum aja kena jitakan Mingyu-hyung." Dino melihati snack Mingyu. "Mingyu-hyung. Aku minta coklatnya ya."
"Heleh. Kau ini ada maunya saja, Dino." Minghao melempar bungkus roti pada Dino.
  
Mingyu hanya menepuk bahu Dino.
  
"Ah. Hyung. Istirahat kami sudah selesai. Kami kembali ke kelas, ya." Kata Dino yang berdiri diikuti Vernon dan Seungkwan.
"Aku juga duluan, Mingyu. Hari ini ada kelas pengganti Ibu Lee." Minghao pun menghabiskan minumannya. "Bye, kalian berdua."
  
Mingyu melambaikan tangannya.
  
"Aku ada latihan di ruang musik. Kau mau ikut?" Tanya Seokmin.
"Tidak."
"Ayolah, Mingyu. Aku tahu suaramu bagus."
"Tidak."
"Vernon bilang kau bisa ngerap."
"Tidak."
"Dino juga bilang kau jago dance."
"Tidak."
  
Seokmin mendengus kesal.
  
"Hishh.. Terserah kau saja, Kim Mingyu yang Terhormat. Kalau begitu, aku duluan."
"Ya." Mingyu melambaikan tangannya pada Seokmin yang membalasnya.
  
  
  
 
   
  
  
 
  
     
  
  
  
   
  
  
  
"Guys. Aku duluan." Wonwoo tiba-tiba beranjak.
"Mau kemana kau?" Jeonghan protes.
"Aku ada urusan."
  
Mereka memicingkan mata melihat perilaku aneh Wonwoo.
  
  
  
  
  
  
Wonwoo pun duduk di depan orang yang belum ia ketahui namanya.
  
  
"Hey, Tuan yang menabrakku. Siapa namamu?" Wonwoo memangku dagunya.
  
Laki-laki Tan itu hanya diam saja memakan makanannya.
   
"Halo? Apakah ada orang?"
  
Wonwoo tidak mendapat jawaban.
  
"Hey. Kau memang tidak mendengarku atau tidak mau mendengarku?" Wonwoo menatap laki-laki itu.
  
Laki-laki tan itu segera beranjak dari bangku dan meninggalkan Wonwoo tanpa meliriknya sedikit pun.
  
  
  
"Ah.." Wonwoo memangku dagunya dengan kedua tangan dan sedikit tersenyum. "Mengapa dia terlihat menarik? Tubuh tinggi itu. Warna kulitnya. Wajahnya yang-" Wonwoo geleng-geleng kepala sendiri. "Apa sih yang ku pikirkan?"
  
   
  
  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
————————————————————————

 "Apa sih yang ku pikirkan?"                                                           ————————————————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangin aja Mingyu lagi pake outfit ini, tapi rambutnya warna merah yang di OTY Seoul kemarin wkwk

Bayangin aja Mingyu lagi pake outfit ini, tapi rambutnya warna merah yang di OTY Seoul kemarin wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Trus Wonwoo nya pake outfit ini dan warna rambutnya abu-abu agak keunguan kek OTY Seoul juga oke

/Apaseh gajelas bat/

⏸️The Boy || MEANIE (WONGYU) | IDN ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang