Author pov.Jungkook tidak akan pernah membohongi Taehyung jika ia tahu akhirnya akan seperti ini. Di acuhkan, bahkan didiami oleh kakaknya sendiri? Sungguh, Jungkook tidak suka itu. Tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur, Jungkook tidak bisa melakukan apa pun lagi selain menyesal sekarang.
Hari ini Taehyung kembali membawa Jungkook ke kampusnya, tentu saja Jungkook sempat menolak, tapi sikap dingin Taehyung membuat Jungkook takut dan akhirnya menyetujui ajakan Taehyung. Sempat ia bertemu dengan Jimin di sana, namun Taehyung sepertinya juga marah pada Jimin. Taehyung melarang Jungkook berbicara pada Jimin dan Jungkook hanya mengangguk patuh karna tidak ingin berdebat dengan kakaknya.
Namun, meskipun Taehyung dalam mode marah pada Jungkook. Tapi Taehyung juga tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang kakak. Taehyung tetap setia berada di dekat Jungkook dan tidak meninggalkannya sampai jam kuliah selesai karna takut jika Namjoon cs kembali mengganggu adiknya.
Author pov end.
*****
15. 45 KST.Setelah pulang dari kuliahnya, Taehyung tidak langsung pulang dan menuju restaurant Seokjin. Yah, mulai sekarang mungkin Taehyung tidak akan pulang malam lagi, takut-takut adiknya itu akan kembali membodohinya dan nekat bekerja di Cafe Jimin lagi.
"Eoh ... Taehyung-ah? Kau membawa Jungkook kesini juga?" tanya Seokjin heran, tak biasanya Taehyung membawa Jungkook ke restaurantnya.
"Nee, Hyung. Hyung tidak keberatan kan Tae mengajak Kookie bekerja?"
"Tentu saja tidak, Tae. Hyung malah senang. Dengan ini Hyung juga bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan Kookie," tutur Seokjin.
"Kajja, kau ikut keruangan Hyung, Kookie," lanjutnya seraya menarik pelan tangan Jungkook.
"Ikutlah dengan Seokjin Hyung, Kookie. Hyung akan bekerja dulu dan setelah itu kita pulang, jangan membuat Seokjin Hyung repot, arraseo?"
"Nee, Taetae Hyung," jawab Jungkook.
Seokjin pun menuntun Jungkook keruangannya, Taehyung mulai berganti pakaian kemudian melayani satu persatu pelanggannya.
Taehyung bekerja dengan baik seperti biasa, semua pelanggan pun puas dengan pelayanan yang Taehyung berikan.
"Eoh, siapa Ahjussi itu? Apa dia bodyguard yang Seokjin Hyung ceritakan kemarin?" gumam Taehyung.
"Eum, tidak ada salahnya membuatkannya secangkir kopi bukan? Sepertinya Ahjussi itu kelelahan seharian terus berdiri dan menjaga di luar." Lantas, tanpa pikir panjang Taehyung pun membuatkan secangkir kopi untuk Ahjussi itu.
Selesai dengan kopinya, Taehyung langsung mengantar kopi itu pada sang Ahjussi. Namun, langkahnya terhenti melihat wajah orang yang selama ini berusaha ia hindari. Tangan Taehyung gemetar dan-
Prang!
Kopi itu jatuh bersama nampan yang ia pegang. Terlihat jelas wajah Taehyung yang ketakutan dan membuat Ahjussi itu mengercit bingung.
"Kau baik-baik saja, Nak?" tanyanya, sepertinya Tio belum menyadari jika namja di hadapannya itu adalah putranya sendiri.
Tanpa menjawab pertanyaan Tio, dengan cepat Taehyung berlari menjauh dari sang Ayah dan menuju ruangan Seokjin. Taehyung takut, tentu dia takut jika Ayah-nya akan mengenalinya dan Jungkook akan kembali menjadi incaran sang ayah.
Taehyung tidak akan pernah membiarkan itu terjadi, cukup Ibunya saja yang Ayahnya rebut darinya. Taehyung tidak mau kehilangan adiknya yang merupakan alasan dari kehidupannya.
*****
Brak!Taehyung mengebrak pintu di ruangan Seokjin, membuat Seokjin dan Jungkook cukup terkejut karnanya.
"Kajja, k-kita pergi dari sini ... Kookie," ujar Taehyung dengan suara bergetarnya.
"Ada apa, Tae? Kenapa tiba-tiba sekali kau mengajak Jungkook pulang? Dan kenapa kau terlihat sangat ketakutan, eoh?" tanya Seokjin.
"Nee, Hyung. Apa terjadi sesuatu?"
"Tidak ada waktu untuk untuk menjelaskannya, palli, kita pergi dari sini, Kookie," balas Taehyung seraya menarik tangan Jungkook.
"Tunggu dulu, Taehyung-ah. Kau tidak bisa membawa Jungkook begitu saja. Setidaknya jelaskan dulu apa yang terjadi, eoh?!" tukas Seokjin mencegah Taehyung membawa Jungkook pergi.
"Sudahku bilang aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya, Hyung! Apa kau tidak mengerti, huh?!"
"Taehyung-ah ...."
"Aku harus pergi, Hyung,"
"Taehyung-ah!"
"Aku harus membawa Kookie dari sini, Hyung. Aku ... aku harus pergi. Kookie palli, kita pergi dari sini. Palli, H-Hyung akan melindungimu, pal-"
"YAA, KIM TAEHYUNG! APA KAU TIDAK MENDENGARKAN HYUNG, EOH?! KAU INI KENAPA, HUH?!" teriak Seokjin membuat Taehyung menangis setelahnya.
"Hiks, hiks. D-dia kembali, hiks, hiks. Dia, d-dia-"
Bruk!
"Taehyung-ah!"
Taehyung tidak mampu menyelesaikan kata-katanya , namja itu terduduk di lantai, membuat Jungkook yang tengah berpegangan dengan Taehyung pun otomatis ikut terjatuh.
"Taetae Hyung, hiks, kau kenapa Hyung?" khawatir Jungkook yang kini juga mulai menangis. Taehyung langsung memeluk erat sang adik seakan tak mau kehilangannya.
"Hiks, Hyung tidak akan membiarkan dia menyakitimu, Kookie. Tidak akan Hyung biarkan pria jahat itu mengambilmu dari Hyung, tidak akan."
"Tidak ada yang akan mengambil Jungkook darimu, Tae," ujar Seokjin yang kini sudah duduk di samping Taehyung. Seokjin tidak bisa menyembunyikan kebingungannya melihat tingkah Taehyung.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Taehyung terlihat sangat ketakutan begini? Itulah pikirnya.
"Nee ... Hyung, tidak ada yang akan memisahkan kita," imbuh Jungkook berusaha menenangkan sang kakak.
"Dia yang akan memisahkan kita, Kookie, dan Hyung tidak akan membiarkan itu terjadi!" tegas Taehyung dengan nada dinginnya.
"Siapa?" ucap Seokjin dan Jungkook bersamaan.
"Ayah kita Kookie, aniyo! Maksud Hyung pembunuh Eomma kita! pria brengsek itu, Kim Tio!" tutur Taehyung penuh penekanan disetiap katanya.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Brother✅
RandomJungkook adalah dunianya, prioritas utamanya, serta alasannya untuk tetap berjuang di saat keadaan seolah menyuruhnya untuk menyerah. Kekurangannya tak lantas membuat Taehyung malu, atau bahkan membenci Adiknya. Sebaliknya, Taehyung justru selalu...