bag.12

1.1K 62 1
                                    

"Ekhm... jadi kemana kita??" Tanya emuda itu setelah dirinya dan Alyssa masuk kemobil

"???" Alyssa hanya menatap pemuda itu sambil mengerutkan keningnya tak mengerti

"Katanya anda mau antar saya pulang.." kata Alyssa lirih dan hati2

"Mmm.. iya.. tapi kamu belum beritahu saya alamatmu dimana?" Kata pemuda itu lagi

"Oh iya.. mmm...maaf sa..saya lupa.." jawab Alyssa sambil meringis dan menggaruk rambutnya yang tertutup hijab meski tidak gatal

"Gak papa.." respon sipemuda itu sambil tersenyum manis dan menatap Alyssa

"Mmm.. saya tinggal dirumah kaka saya.. mmm...alamatnya di Perum.Puri Agung Sakti..  perum dekat RS Dewanta.. anda tau tidak??"  Tanya Alyssa sambil melirik pemuda itu sekilas lalu menunduk lagi

"Perumahan dekat RS Dewanta?????" Tanya pemuda itu memastikan telinganya tidak salah dengar

Alyssa mengangguk pelan membenarkan pertanyaan sipemuda  itu

"Kebetulan sekali..." kata pemuda itu sambil tersenyum

"Kebetulan????" Kini Alyssa yang memasrikan pendengerannya tidak salah.. kebetulan apa maksudnya.. tanya Alyssa dalam hati

"Ya.. kebetulan aku juga mau kesana.. hhe.." pemuda itu tertawa kecil lalu menyalakan mobilnya dan melaju perlahan..

Alyssa sebenarnya ingin sekali bertanya ada urusan apa pemuda disampingnya itu keperumahan tempat ka Azmi tinggal.. apakah dia juga tinggal disana atau dia  mengunjungi temannya  atau apa.. jika ia tinggal disana kenapa Alyssa tak pernah melihatnya?? Sungguh pikiran Alyssa  dipenuhi pertanyaan tentang pemuda itu..

Lebih lagi wajah pemuda yang terlihat 3 tahun lebih tua darinya itu mirip sekali dengan... dengan seseorang...

1

2

Detik

Hening...

Kini hanya terdengar suara deruan mobil dan suara ramainya jalan2 dikota Denpasar ini ..

Menyadari kecanggungan diantara dirinya dan gadis muslimah disampingnya itu membuat sipemuda sesekali melirik Alyssa yang terlihat menatap kosong kekaca samping.. sungguh selain memikirkan tentang wajah pemuda yang ada disampingnya mirip dengan seseorang yang Alyssa kenal.. Alyssa juga masih terbayang akan kejadian buruk yang hampir menimpanya.. sungguh jika saja Alloh tidak tepat waktu mendatangkan pemuda ini untuk menolongnya, mungkin Alyssa kini sudah...

Tanpa terasa air matapun keluar begitu saja dari mata Alyssa dan membasahi pipi gadis berhijab maroon itu

"Nih.." Alyssa tersadar saat tiba2 ada sebuah tangan yang menyodorkan tumpukan tisu tepat didepan wajahnya

"Sudah jangan menangis.. yang sudah berlalu biarlah berlalu.. saya yakin Tuhanmu tidak akan memarahimu atau menghukummu karena kejadian tadi.. bukankah kamu sudah mengikuti perintahnya dengan menjaga dirimu dan mengenakan pakaian seperti itu.. percayalah Tuhanmu sangat menyayangimu.. Dia menyelamatkanmu dengan mendatangkan saya diwaktu yang tepat.. bukan begitu??" Kata pemuda itu sambil tersenyum manis menatap Alyssa sekilas lalu kembali menatap kedepan

".." Alyssa hanya menatap pemuda itu tanpa mengatakan apapun.. bagaimana mungkin s
Pemuda yang ada  disamping Alyssa yang Alyssa yakini dia adalah seorang Hindu, tahu akan kegalauan hatinya sebagai seorang muslimah yang hampir direnggut kesucian dan kehormatannya.. entahlah.. sepertinya pemuda  disamping Alyssa ini bukan pemuda biasa.. pikir Alyssa

Alyssa masih menatap pemuda berkaos hitam dan bercelana abu2 yang sedang fokus menyetir.. entah mengapa Alyssa  ingin memastikan matanya apakah baik2 saja atau tidak.. sebab sedari tadi rasanya mata Alyssa selalu melihat wajah pemuda disampingnya itu seperti wajah orang yang ia kenal.. setiap inci wajahnya begitu mirip dengan...............

Karnamu dan Agamamu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang