Part 11

4.1K 338 15
                                    


Setelah mengetahui di mana lokasi Jungkook berada, tanpa pikir panjang Taehyung langsung pergi dengan emosi yang membuncah. Sepanjang jalan Taehyung terus berlari tanpa kenal lelah,

Tunggu dulu,

Berlari?

Yah, Taehyung terpaksa berlari karna ia tak punya kendaraan yang bisa ia tumpangi. Dan mengingat ini sudah tengah malam, jadi menunggu kendaraan lewat pun sepertinya percuma, jadilah Taehyung berlari demi bisa bertemu dan menyelamatkan Jungkook sang adik.

"Shit! Bagaimana aku bisa menyelamatkan Kookie jika lariku saja sepelan ini? Ayolah Taehyung-ah, semangat!" ujar Taehyung menyemangati dirinya sendiri.

Lelah? Tentu saja Taehyung lelah, karna hampir dua jam ini Taehyung terus berlari tanpa henti. Ia tidak perduli jika kakinya itu sudah minta di istirahatkan, karna yang terpenting baginya saat ini ialah Jungkook, Jungkook, dan Jungkook!

Taehyung terus saja berlari hingga sebuah mobil tiba-tiba saja berhenti di sampingnya dan membuat Taehyung menghentikan langkahnya.

"Eoh, Taehyung-ah? Apa yang kau lakukan malam-malam begini di tengah jalan?" tanya seorang namja seraya menurunkan kaca mobilnya.

"Kau tidak lihat aku sedang berlari, huh?" jawab Taehyung sarkatis dan mulai berlari lagi membuat namja itu menjalankan mobilnya dengan perlahan.

"Ck! Maksudku bukan itu, untuk apa kau berlari di tengah jalan malam-malam begini?"

"...." Tidak ada tanggapan sama sekali dari Taehyung.

"Oh, apa kau sedang olahraga malam?" tanya namja itu lagi membuat Taehyung semakin geram.

"Brisik, dan berhenti mengikutiku!"

"Ayolah Tae, apa kau masih marah padaku, eoh? Sungguh, aku benar-benar tidak bermaksud membohongimu, teman."

"...."

"Maaf Tae, please. Janji deh aku bakal turutin semua permintaan mu kalau kamu mau maafin aku. Kamu mau ku traktir?" tanyanya untuk yang kesekian kali.

"...."

"Gak mau, ku tambahin deh jadi seminggu. Gimana?"

"...."

"Sebulan?"

"...."

"Dua bulan?"

"...."

"Tig-" Ucapannya terhenti saat Taehyung tiba-tiba menghentikan langkahnya dan membuat Jimin otomatis menghentikan mobilnya.

"Kunci mobilmu!" ujar Taehyung seraya mengulurkan telapak tangannya.

"Mwo? Kau mau membegalku, Tae?"

"Serahkan kunci mobilmu atau lupakan maaf dariku!"

"Baiklah, tapi untuk apa kau meminta mobilku?" Taehyung tidak menjawab pertanyaan Jimin dan langsung menyambar kunci itu dan-

"YAAK! KIM TAEHYUNG! JIKA INGIN MATI JANGAN NGAJAK-NGAJAK, EOH!"

"Diam, nyawa adikku jauh lebih penting sekarang!" bentak Taehyung terus melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"ARRA, ARRA! TAPI AKU JUGA MASIH MAU HIDUP, TAE! PRIA TAMPAN DAN SEXY SEPERTIKU TIDAK BOLEH MATI SEBELUM DAPET JODOH!"

"HUWAAA, LINDUNGI NYAWAKU YA TUHAN, HUWAAA ....!"

Taehyung sama sekali tidak perduli dengan rengekan juga teriakan yang keluar dari mulut Jimin, ia tetap melajukan mobilnya, ralat, mobil Jimin dengan kecepatan penuh. Persetan dengan umpatan yang terus Jimin lontarkan, nyawa adiknya lah yang terpenting baginya.

My Young Brother✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang