Taehyung kembali di larikan keruang gawat darurat setelah mengalami kejang-kejang tadi, dan, hal itu membuat Jimin merutuki mulutnya sendiri yang dengan gampangnya mengatakan kondisi Jungkook pada Taehyung. Jimin jadi berpikir bahwa yang ia lakukan salah.Tidak seharusnya ia langsung mengatakan hal itu pada Taehyung. Seharusnya Jimin tahu jika Taehyung tidak akan bisa menahan beban ini, Taehyung terlalu rapuh untuk bisa menerima kenyataan tentang adiknya, dan seharusnya Jimin tahu itu.
Tapi kembali lagi, nasi sudah menjadi bubur, dan tidak akan bisa menjadi kepingan padi lagi. Jimin hanya bisa menyesal dan berdoa jika Taehyung sahabatnya akan baik-baik saja, meskipun tidak bisa di pungkiri, ada perasaan takut yang begitu besar di hati Jimin karna terhitung sudah tiga puluh menit sejak Taehyung di bawa keruang UGD. Namun, sampai saat ini Dokter atau Yoongi kakaknya belum juga keluar dari ruangan itu dan memberi kabar baik untuknya.
Sedari tadi yang Jimin lakukan hanyalah mondar-mandir di depan ruang UGD, ia seakan tidak bisa duduk dengan tenang sebelum memastikan jika sahabatnya itu baik-baik saja.
Tiga puluh menit sudah berlalu, dan tepat di menit keenam puluh Yoongi keluar dari ruang UGD dengan wajah yang sulit di artikan. Yoongi hanya terdiam, ia tidak meyampaikan kabar buruk maupun baik dan hanya menepuk pundak Jimin lalu menyuruhnya untuk masuk kedalam dan menemui Taehyung. Jimin yang merasa ada yang aneh dengan gerak-gerik kakaknya pun langsung saja masuk keruang UGD itu untuk menemui Taehyung.
*****
Cklek. Setelah berpikir panjang, akhirnya Jimin memberanikan diri untuk masuk kedalam ruang UGD. Pemandangan yang pertama kali di lihatnya ialah Taehyung yang tengah terbaring lemah dengan masker oksigen yang bertengger di hidung mancungnya. Hati Jimin seakan teriris melihat sahabatnya dalam kondisi yang begitu menyedihkan.Keadaannya sekarang mungkin jauh lebih mengkhawatirkan dari pada sebelumnya. Dan, lagi-lagi Jimin merasa bersalah dengan keadaan Taehyung saat ini. Air matanya bahkan sudah menetes sejak ia baru memasuki ruangan itu.
"Taehyung-ah ...." Jimin bergumam dan mulai mendekati Taehyung, ia menyeret kursi di samping brankar Taehyung lalu duduk disampingnya.
Sedangkan Taehyung yang memang sudah sadar dari tadi perlahan membuka matanya mendengar pergerakan dari Jimin. Ia hanya menggelengkan kepalanya seakan mencoba mengatakan,
"Uljima, Jim. Aku baik-baik saja."
Namun, bukannya berhenti menangis. Jimin malah semakin terisak dan membekap mulutnya sendiri dengan kedua tangannya mencoba menahan iasakan itu agar tidak terus keluar dari mulutnya.
"J-Jim."
Satu kata yang keluar dari mulut Taehyung membuat Jimin menghentikan aksi menangisnya dan tersenyum pada Taehyung.
"N-nee, aku di sini Tae," ujar Jimin seraya mengusap lembut surai kocoklatan milik Taehyung.
"Aku--"
"Aniyo, Tae. Jangan lepaskan itu," ucap Jimin menahan Taehyung yang hendak melepas masker oksigennya, tetapi bukan Taehyung namanya jika ia tidak bisa mendapatkan keinginannya. Meskipun lemah, Taehyung akhirnya berhasil menepis tangan Jimin.
"A-ku ingin bicara," ujar Taehyung setelah berhasil melepas masker oksigennya.
"Aish, kau ini. Bicaralah," balas Jimin.
"K-kookie, aku i-ingin bicara tentang K-kookie, Jim."
Entah kenapa raut wajah Jimin berubah setelah Taehyung mengatakan tentang Jungkook, perasaannya menjadi gusar, Jimin mencoba mengalihkan pembicaraannya takut-takut apa yang ada dalam pikirannya itu terjadi.
"Kita bicarakan itu nanti, sekarang kau istirahat saja, nee?"
"A-aniyo, hanya s-sebentar, Jim," tolak Taehyung membuat Jimin semakin gusar. Perasaannya benar-benar tidak tenang sekarang.
"Jangan membantah, Tae. Kita bisa bicarakan itu nanti, kau masih butuh banyak istirahat, tidurlah."
"Jim, a-aku--"
"Ah ya, aku baru ingat, Yoongi Hyung menyuruh ku untuk menemuinya tadi," ucap Jimin memotong omongan Taehyung dan hendak pergi.
Namun, kata-kata yang keluar dari mulut Taehyung berhasil membuat Jimin menghentikan langkahnya, sekaligus membuat dadanya seakan sesak dibuatnya.
"A-ku ingin m-mendonorkan j-jantung sekaligus bola mataku, u-untuk K-kookie, Jim ...."
Tbc...
Penisirin?
Dibaca kuy, kkk~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Brother✅
RandomJungkook adalah dunianya, prioritas utamanya, serta alasannya untuk tetap berjuang di saat keadaan seolah menyuruhnya untuk menyerah. Kekurangannya tak lantas membuat Taehyung malu, atau bahkan membenci Adiknya. Sebaliknya, Taehyung justru selalu...