"wooseok hyung, ini titipan bunga untukmu." ucap anak berseragam SMP pada wooseok.
"Eoh? Dari siapa?" tanya wooseok.
"Dari hyung yang tampan itu." tunjuk sang anak kecil tersebut.
Dilihatnya Hyung tampan yang dimaksud anak tadi, dan ternyata kakak tingkatnya Cha eunwoo sang pangeran kampus.
Sungguh indah ciptaan tuhan.
Sosok tampan itu berjalan menghampiri wooseok yang sedari tadi masih terdiam di tempatnya. Tentu saja, pesona seorang eunwoo sulit tuk di hindari.
"Wooseok, kau suka bunganya?" Tanya eunwoo.
Wooseok yang masih belum sadar itupun masih menatap lekat paras malaikat Cha eunwoo yang tengah tersenyum kepadanya.
"Eoh? Eunwoo hyung."
Eunwoo gemas dengan tingkah wooseok yang terlampau imut.
"Kau sudah terima bunganya?" Tanya eunwoo yang dibalas anggukan dari si mungil.
"Terimakasih." ungkap wooseok.
"Iya, sama sama. Eumm Seok, malam bulan kampus nanti boleh aku menjemputmu?" Tanya eunwoo.
Di lain tempat yang berbeda.
"Apa kabar youn" ucap sejin sang sahabat seungyoun sekaligus wooseok.
"Ku dengar kau bertengkar dengannya apa benar Youn?" Tanya Sejin yang cukup penasaran.Bagaimana tidak, sejin sangat tahu bahwa baik seungyoun maupun wooseok itu sahabat sejiwa.
Tapi satu hal yang tidak diketahui sejin, yakni perasaan seungyoun pada wooseok lebih dari perasaan seorang sahabat.
"Bukannya bertengkar, tapi... Aku ditolak" tukas seungyoun terdengar parau.
Hah?
Sejin hanya terdiam sesaat sembari mengedipkan matanya tiga kali.
"Jadi dugaanku dari dulu itu benar kalau youn menyukai wooseok?" Tanya Sejin yang terdengar sangat antusias.
Ya tentu saja antusias karena dari dulu sejak mereka masih satu sekolah sejin sudah menjadi pendukung seungseok atau seungcat garis keras.
"Eum, Youn. Kalau dugaanku benar, wooseok juga menyukai kamu, mungkin dia belum menyadarinya. Dan tugasmu sekarang buat dia sadar bahwa dia menyukaimu juga" ungkap sejin dengan penuh antusias.
"Tapi, aku harus bagaimana?" Tanya seungyoun.
"Kau tenang saja, serahkan semua pada juragan marimong Lee sejin"
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me (Seungseok)
HorrorAku hanya berdiri di belakangmu tanpa kamu ketahui. Mengamatimu dari kejauhan. Mencintai dan terluka sendiri. Apakah suatu saat kamu akan menoleh kepadaku dan melepaskan status sahabat di antara kita.