"Berhenti. Km mau ngapain?" teriak seorang laki" muda yg tampan
"Siapa lo? Bukan urusan lo gue mau ngapain." jawab nya dengan judes
"Jangan bilang kamu mau bunuh diri.. Hah!!"
"Apa perduli lo, bapak dalam kandungan ini aja nggk mau tau." balasnya tanpa menghiraukan lelaki itu dan terus memanjat jembatan.
"Kamu hamil???"
Hiks hiks hiks hiks bukan nya menjawan dia mala menangis dengan kencang nya.
"Please aku mohon, jangan lakuin itu. Kasian sama bayi kamu." mencoba mendekat ke arah cewek tersebut dg langkah hati hati.
"Trus kalo gue hidup emang nya siapa yg mau tanggung jawab" masih dg keadaan menangis dan sudah di atas pagar pembatas jembatan. Yg di bawanya sungai yg sangat deras.
"Kan aku nggk hamilin kamu."
"Maknya diem" bentaknya, tetapi lelaki itu mencoba memegang tangan nya agar tidak melompat.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaa... Lepasi tangan gue please. Biar gue mati aja." mencoba untuk melepaskan tangan nya lelaki tersebut. Namun tidak bisa.
"Aku mau nikahin kamu"
Terdiam mencerna omongan lelaki yg baru di temuinya tersebut.
Aku mau nikahin kamu. Please nggk gini caranya dengan penuh penekanan.
Srius??? Dengan tampang kaget nya. Antara senang atau mala sedih.
Iya
Tapi lo bukan bapak dari anak ini.
Aku janji bakal anggap itu anak aku.
Janji??
Iya.
Akhirnya gadis itu bersedia naik dari jembatan . yg di bawah nya sungai yg sangat deras.
"Nama kamu siapa??" tanya lelaki itu, setelah berhasil membujuk dan menarik nya untuk mau turun dri pagar jembatan.
"S sha sha. Kamu?" jawab nya dg ragu ragu.
"Iqbaal adji wijaya. Skarang aku anterin kamu pulang." balas iqbaal dg lemah lembut.
"Aku nggak mau." mencoba berlari namun tangan iqbaal lebih dulu meraih nya.
"Knapa sha??"
"Aku takut papa marah" dengan wajah polos dan ketakutannya.
"Oke. Gini aja skrng kamu ikut ke apartemen ku dulu. Kamu mandi, ganti baju trus crita sama aku." ajak iqbaal agar sha" bisa lebih tenang.
"Tapi?"
"Aku nggk bkal ngapa"ain kamu sha." sergap iqbaal
"O Oke" jawab nya ragu ragu
"Ayo."
Akhirnya sasha memutuskan ikut ke apartemen nya iqbaal. Sebelumnya iqbaal sudah membelikan sasha baju beberapa pasang + makanan ringan.
~~~
"Kamu sendiri???" tanya sasha, sembari melihat keadaan disana.
"Iya, emang knpa??"
"Nggak papa, eh iya kmar mndi nya dimana ya?? Sambil clingak clinguk mncari kamar mandi
"Ada di dalam kamar sha, ayo" ajak nya untuk masuk ke dalam kamar nya. Yg di dominasi dengan warna putih dan abu"
Sasha pun masuk ke kamar mandi iqbaal untuk mengguyur tubuh nya yg sangat lelah setelah kejadian menguras tenaga tadi siang. Iqbaal berjalan menuju dapur mini nya membuat kan sasha segelas ice coklat dengan setoples cookies buatan bunda nya. Setelah menunggu hampir 30 menit sasha keluar kamar iqbaal lengkap dengan rambut basah nya dan baju yg baru di belikan iqbaal tadi.
"Sudah??" tanya iqbaal sambil menatap wajah sasha tanpa berkedip. Dengan wajah natural nya dan rambut yg masih terlihat basah menambah aura kecantikan nya
"Sudah" jawab sasha sambil menunduk karena merasa tidak enak dengan iqbaal.
"Sini" katanya sambil menepuk soffa di pinggir nya "oh iya ini minum sama makanan ringan buat kamu" sembari tersenyum
"Ma makasih" menerima segelas minuman dari iqbaal dan duduk di sebelahnya. Sembari mencecap minuman dingin yg sangat segar. Iqbaal memperhatikan dengan intens. Dan sasha baru menyadari nya.
"Knapa ngliatin nya begitu"
"Hah!! Enggak" jawab iqbaal dengan kaget nya dan mencoba mngedarkan pandangan nya ke arah lain. "Kamu mau cerita sama aku" mencoba memecahkan keheningan disana
"Cerita apa"
"Ya cerita gimana kamu awalnya bisa hamil" jawab iqbaal dengan nada hati hati, tetapi sasha mala menangis menjadi jadi. Iqbaal jadi bingung harus gimana, dia nggk pernah ngadepin cewek yg lagi nangis. Apalagi cewek yg baru di kenalnya.... Huh!!!
"Aku di perkosa" sambil terbata bata
"Hah, kok bisa!!! Knapa nggak lapor polisi sha??? Iqbaal ikut menegang.
"Aku takut baal, dya ngancem"
"Dya?? Siapa???"
"Pacar ku" jawab sasha sambil menunduk, tangis nya belum berhenti mala semakin deras.
"Kalo itumah bukan di perkosa sa, tapi suka sama suka" jawab iqbaal tanpa berdosanya. Dan satu tamparan mendarat mulus di pipi kiri milik iqbaal.. "Kok aku di tampar sih" dengan juteknya, sambil mengelus bekas tamparan sasha.
"Elo kalau ngomong suka nggk di atur, gue masih punya harga diri" jawab sasha sembari berdiri dan menuju ke arah luar
"Shaaaa Mau kemana???" "bukan urusan lo" jawab sasha dengan wajah berapi api. Berjalan sedikit berlari agar bisa segera keluar dri ruangan itu. Tetapi iqbaal juga nggk kalah cepat dan menarik peegelangan tangan sasha.
"Sha, please maafin aku!!" sasha berhenti dan berbalik menghadap iqbaal. "Elo kalau punya mulut di jaga dong" "iya please maafin aku, duduk lagi yuk. Kalau kamu nggk cerita mana ak" omongan iqbaal terpotong oleh sasha
"Giman gue mau cerita sedangkan elo belum belum udah nuduh gue yg enggak" bentak sasah
"Iya maaf sha, skali lagi maafin aku" mencoba menuntun sasha untuk kembali ke soffa tempat mreka duduk tadi. Sasah hanya menurut dan duduk dimana dia duduk tadi.
"Crita ya???" pinta iqbaal, namun sasha masih enggan berbicara dan masih menangis. Iqbaal mendekat ke arah nya menghapus air mata sasha yg terus mengalir, menarik nya dalam dekapan nya mengelus punggung sasha dan mencium puncak kepala sasha. Dan sasha hanya terdiam, menikmati kecupan iqbaal di kepalanya yg bisa membuat sasha nyaman atas perlakuan iqbaal. Tanpa di sadari iqbaal juga nyaman ada di posisi seperti itu.
Gimana??
Gimana??
Seru nggk yaaa???
Maaf ya kalau nggk bagus karna baru
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Ku
Romancepertemuan nggak sengaja antara sha" dan iqbaal dan keadaan yg mengharuskan mereka menikah.