Minggu pagi...."Maa,ara pergi kerumah sebelah"ucap ara yang berjalan dengan malasnya
"Loh tumben,biasanya ogah2an kamu kerumah lio"ucap intan kebingungan
"Gpp ma"ucap ara kemudian menutup pintu rumahnya
Intan hanya terkekeh kebingungan mengapa anaknya kini mulai akrab dengan musuh bebuyutannya.
Tok tok tokkk
Ara mengetuk pintu lio dengan keras hingga menampilkan sosok jangkung dihadapannya yang baru saja terbangun dr tidurnya.
Dengan senyum bangga dan ara balas dengan tatapan datar"Udh siap jadi mbok?"tanya lio
"Mbok??sejak kapan nama gw diganti"
"Maksud lo?"ucap ara yang membuat lio tertawa renyah
Lio masuk kedalam rumahnya membuat ara membulatkan matanya kesal dan mulai mengetuk pintu lio dengan keras
"Lioo!!"teriak ara kesal
2 menit pintu terbuka dan menampilkan lio yang tengah memakai hoodie dongker,ia sempat tertawa melihat ara yang tertidur pulas di depan rumahnya
"Woyy"teriak lio yang membuat ara tersentak bangun
"Liooo!lo ya gw..
"Eitsss babu gaboleh marah2"ucap lio yang membuat ara terdiam kesal
Lio menarik lengan ara menuju motornya
"Nah pake,kematian lo ntar gak gw tanggung"ucap lio memberikan helm nya pada ara
Ara menatap jengah ia memasang helm tersebut dan menaiki motor lio
"Jangan pegangan,dosa"ucap lio ketika ara memegang pundak lio
Ara pun melepaskannya dengan geram dan kesal membuat lio tertawa kecil melihatnya.
"Untung manusia,sempat hewan udah gw gulai lo"batin ara kesal
Lio pun melajukan motornya keluar dr pekarangan rumahnya.
***
"Yoo lapar"ucap ara merengek
Semua mata menatap arah ara yang tengah merengek pada lio yang tengah sibuk bermain futsal,lio menatap ara kasihan dan menjeda permainannya
"Ky gantian,gw mau ngajak anak setan nih dulu"ucap lio sembari menarik lengan ara yang melemas
Sesampai nya di sebuah pedagang kaki lima mereka duduk dan memesan bubur ayam.
"Makanya kerumah gw tuh makan dulu"ucap lio
"Yakan gak sempat"ucap ara
Lio menatap ara yang tak sabar menunggu pesanannya,ia benar" kelaparan saat ini
"Ini buburnya"ucap tukang bubur tersebut menaruh dua mangkok dihadapan mereka
Tanpa babibu ara segera melahap namun kening nya ditahan oleh lio,membuat ara terhenti
"Kenapa lagii"ucap ara kesal
"Doa pe'ak"ucap lio yang membuat ara segera berdoa dan melahap buburnya
Lio hanya tersenyum singkat melihat ara begitu lahap memakan buburnya,sesekali ia mendeskripsikan wajah ara yang bisa dibilang babyface.
"Cantik,tp kayak setan sayangnya"batin lio
Ara menatap lio datar membuat pandang mereka saling bertemu
"Apa liat liat!"ucap ara yang membuat lio melanjutkan makannya
"Lo kayak setan"ucap lio yang membuat ara hanya ber-oh datar
Setelah 5 menit mereka makan,lio membawa ara kesuatu danau yang tak jauh dari tempat lio latihan futsal.
"Disini gw terakhir kali ngeliat senyum almarhum ayah"ucap lio yang menatap kosong
Ara menatap lio yang kini tengah memikirkan sesuatu hal
"Senyum itu sangat hangat"ucap lio lagi
Ara yang tak suka dengan orang yang suka mengungkit masa lalu pun,menarik lengan lio duduk
"Semakin lo mengingat masa lalu semakin susah buat lo ngelupainnya"ucap ara
"Biarin ayah lo tenang yo,tuhan udah menjaganya"Lio menatap ara yang tersenyum lalu dibalas oleh lio dengan muka jeleknya membuat ara memukul keras lengan lio
"Jijik tau ga"ucap ara kesal
Lio tertawa renyah membuat mukanya memerah,ara yang kesal pun menjambak rambut lio
"Ihhh berminyakk"ucap ara yang mengelap tangannya ke baju lio
"Makanya sifat tuh kayak cewe bukan kayak setan"ucap lio
"Bodo"ucap ara
****
"Masih ada 29 hari lagi mbok"ucap lio yang tertawa renyah melihat ara menutup pintu rumahnya keras
Lio pun masuk kedalam rumahnya setelah memarkirkan motornya.
Dirumah ara.
"salamnya mana"ucap intan yang membuat ara terkekeh pelan
"Assalamualaikum"ucap ara yang kini duduk disamping mamanya yang tengah makan
"Walaikumsalam"ucap intan dengan senyum hangatnya
"Papa mana ma?"ucap ara yang melihat sisi rumahnya dan tak menjumpai sosok papanya
"Lagi mandi,kmu apa2 nanya nya papa"ucap intan kesal
"Apasih ma,kan kalau gak ada mama ara juga tanya papa mama mana"ucap ara dengan sikap manjanya
Intan hanya tersenyum kilas dan melanjutkan makannya
"Oh iya,mama kenal ayahnya lio"tanya ara
"Kenal,knp emangnya?"ucap intan
"Dekat sama keluarga kita?"ucap ara
"Ayahnya lio sama papa kmu satu geng waktu sma makanya mereka sebelahan rumahnya,kmu aja sama anaknya retno yang gak pernah akur"ledek intan yang berlalu membawa piring ke daput
"Ya bukan ara ma yang duluan nyari masalah"ucap ara mengikuti mamanya dari belakang
"Toh,kalo tiba2 jodoh,mama sih siap2 aja ngadain acaranya"ucap intan terkekeh pelan membuat ara kesal
"Maaaa"ucap ara yang kini berlalu dari mamanya menuju kamar
"Jangan lupa makan raaa,main keatas aja"ucap intan
"Iya ma"ucap ara yang masih kesal namun intan tak henti2nya tertawa.
Bersambung...
Hola readers,makasih udah vote ya dan jangan lupa comment😊💋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boy
Ficção AdolescenteDia setan Dia nyebelin Dia bukan manusia Tapi dia kesayangan gw ~araa~ Dia preman Dia transgender Dia gila Tapi dia penakluk dunia ku ~yoo~ Hanya saja dalam hubungan itu tidak ada yang manis,karna manis pun ada penyakitnya jadi taburi hubungan itu...