Tolong dibaca note yang dibawah yaa 😉😉**
Semua kembali seperti semula Ali tidak pernah lagi mengunjungi Ratih semenjak Prilly marah tepatnya satu bulan yang lalu. Ali kembali ke kehidupan normalnya bersama sang istri yang terus-menerus meminta dirinya membeli ponsel baru.
Seperti siang ini saat mereka sedang beristirahat bersama Prilly terus memaksa suaminya untuk memiliki ponsel.
"Kamu harus punya ponsel Mas. Masak jaman canggih begini kamu nggak punya ponsel terus kalau ada apa-apa aku hubungin kamu kemana?"Rajuk Prilly kala Ali menolak memiliki ponsel lagi."Ya kan bisa hubungin ke bengkel lagian Mas nggak kemana-mana selain ke bengkel."
Prilly mengerucutkan bibirnya, "Iya sih tapi tetap aja kamu perlu ponsel Mas."Prilly gemas sekali pada suaminya ini.
Ali tersenyum tipis dengan lembut ia mengusap kepala istrinya, "Ya udah kasih ponsel kamu aja ke Mas nanti kamu beli yang baru."
Prilly segera beranjak dari rebahannya di dada Ali menatap Ali dengan kening mengerut bingung, "Lah kok jadi minta ponsel aku Mas."
Ali mengedikkan bahunya sambil menarik istrinya kembali untuk berbaring di dadanya. "Ya nggak apa-apa Mas lebih senang pakai ponsel kamu daripada ponsel baru."jawab Ali.
Prilly mengangguk pelan lebih baik Ali memakai ponselnya dari pada tidak memiliki ponsel sama sekali. "Yaudah Mas ambil ponsel aku besok aku minta Mami beliin ponsel baru."
"Nggak usah. Nanti malam kita keluar terus cari ponsel buat kamu, asal jangan minta yang harga satu unit motor Insya Allah Mas sanggup kok beliin kamu ponsel baru."Ucap Ali bercanda.
"Iihh manada aku pakai ponsel semahal itu Mas."Protes Prilly sambil mencubit perut suaminya.
Ali tertawa kecil dengan gemas dia mencubit pipi tembem istrinya."Cantik banget. Istri siapa sih ini?"
Prilly tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan suaminya, "Istrinya Mas Al yang tampan menawan dong."jawabnya penuh semangat yang gantian membuat Ali terbahak-bahak.
"Bisa aja kamu mujinya Yank. Kelihatan banget kamu cinta mati sama aku."
"Iya dong kalau nggak cinta mati udah aku lepasin kamu sejak kemarin ketahuan bohong."Sindir Prilly yang seketika membuat wajah Ali manyun.
"Ya jangan diungkit-ungkit lagi dong Sayang."rengek Ali tubuhnya bergerak turun kebawah kali ini ia yang menaruh kepalanya didada sang istri sebelum wajahnya menyusup ke leher Prilly.
Prilly terkekeh pelan melihat sikap manis Ali, ia memang sengaja terus menyindir suaminya jika memiliki kesempatan bukan apa-apa selain senang dengan reaksi Ali ia juga ingin mengingatkan Ali agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Dengan lembut ia mengusap kepala suaminya yang membuat Ali semakin menenggelamkan wajahnya pada leher sang istri kedua lengannya juga membelit erat pinggang Prilly.
"Mas balik ke bengkel jam berapa?"Tanya Prilly ketika melihat jam di dinding kamar hampir menunjukan pukul 3 sore.
"Nggak balik lagi kayaknya. Pengen sama kamu terus."
Prilly tersenyum lebar, "Yaudah nggak usah balik aja Mas. Lagian montir Bang Eja kan bukan Mas doang ya nggak?"Prilly berusaha membujuk suaminya.
"Ck. Dasar kamu Yank. Mana bisa begitu Mas kan kerja disana kalau Mas main bolos aja kasihan Bang Eja punya karyawan nggak kompeten kayak Mas."
Seketika bibir Prilly mengerucut padahal ia sudah berangan-angan Ali bolos terus mereka akan menikmati momen ini lebih lama lagi. "Yahh aku tinggal sendirian dong."Keluh Prilly sengaja dengan suara dibuat sesedih mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mas Al nikah Yuk)
RomansaGk tau gimana alurnya, yang penting nikmatin aja karena setelah nulis Mas Al nikah Yuk! Ide semua Mentok ke cerita ini. Jadi bagi yang penasaran ayokk dibaca..😉