Teo, bayi yang baru saja dilahirkan beberapa hari yang lalu adalah anak pertama dari pasangan PerthSaint. Perth dan Saint.
Perth dan Saint adalah sama-sama lelaki, namun sebuah keajaiban terjadi pada mereka, Saint dapat hamil yang barang tentu Teo lahir dari rahim Saint.
Kini pasangan muda itu tampak duduk di pinggiran ranjang, bersama bayi mungil mereka yang kini Perth gendong. Pria tampan itu tampak mengajak bermain anaknya, terbukti cara Perth ketika mengajak bicara sang buah hati. Sementara Saint, yang kini mendapat peran sebagai 'Ibu hanya sesekali mencolek pipi Teo, namun pandangan dan pikirannya entah kemana.
'Hamil, perutku membesar, melahirkan dan Teo benar-benar hadir karenaku. Aku masih tak percaya mengalami semua hal itu.'
Pikiran Saint melayang, saat ini hatinya dirundung kebingungan, ah bukan saat ini. Sejak pertama kali Saint melihat wajah mungil tak berdosa itu, melihat Teo. Tapi Saint tidak tahu apa yang membuatnya begitu sangat kebingungan saat ini.
"Sayang? Mom?"
"Saint? Kau tak apa-apa?"
Saint tersadar dari lamunannya, lalu tersenyum pada sang suami yang masih saja dengan ekspresi bahagianya.
"Tidak, aku masih belum percaya. Teo bisa setampan aku." diakhiri cengiran, tapi rasanya...
"Hei... Hei... Lihatlah kau hanya menurunkan manisnya. Selebihnya ketampanannya diwarisi dari wajahku." Perth tidak mau kalah "Na Mom? Eo tampan cepelti Daddy. Mommy itu cantik." kali ini Perth menirukan suara anak kecil, dengan tangan Teo yang digerakkan.
"Na huft~"
"Uch! Oek~ Oek~"
Tiba-tiba Teo menangis dipangkuan Perth, kepalanya bergerak gelisah seperti mencari sesuatu. Susu kah? Teo ingin menyusu?
"Mom... sepertinya Teo lapar. Aku ke dapur dulu membuat susu. Coba kau gendong, biasanya bayi akan sedikit tenang jika bersama ibunya."
Ah ya, saat ini Perth malah terlihat lebih berpengalaman, sementara Saint tampak kebingungan.
"Pelan-pelan saja, kau terlihat masih kaku, Mom." Perth menyerahkan Teo ke pangkuan Saint, walau benar Saint terlihat kesulitan memosisikan Teo di tangannya.
"Oi! aku mana tahu cara menggendong bayi~." balas Saint -sedikit- menaikkan nada suaranya namun Perth masih dalam wajah -gembira- setelahnya pergi meninggalkan Saint yang sedikit sulit menenangkan Teo.
"Oek~ Oek~"
"Teo, tunggu na. Daddy sebentar kok." perlahan telunjuknya diarahkan ke mulut mungil Teo yang langsung di respon cepat. Hihi, Teo begitu lapar na?
"OEK! OEK!" kali ini tangisan Teo lebih keras, mungkin bayi itu merasa ibunya PHP-in dia dengan telunjuk, kalau sudah bisa bicara mungkin Teo akan teriak 'Aku lapar! Aku lapar!'
"Apa yang harus aku lakukan? Euih, Daddymu itu lama sekali! Teo sabar na?"
Kali ini Saint menggerakkan pahanya agar Teo lebih tenang, namun yang didapat Teo malah semakin menangis, kepalanya juga bergerak-gerak gelisah. Andaikan ia wanita, tinggal keluarkan -ehem- payudaranya dan beres.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Teo!
FanfictionUntuk pertama kalinya Saint menjadi seorang ibu. Namun dirinya mengalami Baby Blues yang cukup parah. Dapatkah ia dan suaminya Perth mengatasinya?