I think it's so cute and i think it's so sweet
How you let your friends encourage you to try and talk to me
But let me stop you there
Before you speak
Triiiiiiiinggggg
Bell istirahat kedua berbunyi, seluruh murid di SMA MARGADIPURA berhamburan untuk berbagai macam hal, ada yang ke perpus, mengisi perut dikantin, melihat para most wanted latihan basket dilapangan, ataupun ngerumpi didepan kelas.
Termasuk seorang gadis cantik yang duduk santai dengan dua orang sahabat dikanan kirinya ini memilih opsi terakhir.
Dia adalah Clarantya Aznaini Sofyan, atau biasa di panggil,
"Eh Ara ngelamun ae lo" senggol seorang gadis disebelah kiri Ara, Sofia Rahayu atau biasa dipanggil,
"Bener tuh kata Fia" Imbuh seorang gadis disebalah kanan Ara, Alshea Farida Putri biasa dipanggil Shea.
"Eh bege gue gak ngelamun, coba deh kalian liat di gerombolan cowo kelas 10 ips" tunjuk Ara kepada segerombolan siswa berandalan, tak taat peraturan, tak rapi dan pastinya tampan.
Makanya banyak dari mereka di puja bak dewa yunani oleh seluruh siswi baik dilingkup sekolah maupun diluar sekolah.
"Itu Ardi kan? Lucu plus manis ya" celetuk Ara tanpa sadar mungkin.
Sedangkan Fia dan Shea hanya saling pandang, ketika kita mengagumi seseorang tatapan kita seakan memujanya bukan? Tapi ini tidak, saat ini yang di tangkap dari raut muka Ara bukan ekspresi memuja tetapi lebih ke menyeringai dengan senyuman miring tercetak jelas di bibir mungilnya.
Layaknya seorang psikopat yang melihat targetnya mendekat.Entahlah apa maksud dari ucapan dan ekspresi Ara yang tak sinkron itu.
Kemudian arah pandang Fia dan Shea kembali fokus pada Ardi, salah satu cowo most wanted dan paling tampan yang saat ini sedang didorong dorong oleh seluruh temannya sembari menatap kearah Fia, Shea, Ara, Ah tidak mungkin lebih tepatnya pada Ara.
Seakan ingin menjadikan Ara The Next Victim."Eghem" dehem Ardi Seakan menyadarkan Fia dan Shea bahwa Ardi sudah didepan mereka, tapi tidak untuk Ara.
"Stop" cegah Ara dengan suara tegas dan lantang.
"I know what will you do, and i'm not interesting" tandas Ara seakan tidak ingin memberi kesempatan dan cela untuk Ardi menyampaikan apa motifnya kemari.
Tapi memang Ara tidak sepenuhnya salah, karna Ardi sudah terkenal playboy seantero sekolah ini, wajar bukan jika Ara lebih memilih defense daripada termakan rayuan gombal Ardi.
First you gonna say you ain't runnin' game
Thinkin' i'm believing every word
Call me beautiful, so original
Telling me i'm not like other girls
"Slow down babe, padahal aku belum ngomong" ucap Ardi sembari menatap Fia dan Shea seakan meminta mereka pergi meninggalkan mereka berdua.
"Emh gue duluan ya" ucap Fia langusung ngacir begitu saja.
"Gue juga" timpal Shea lalu menyusul Fia.
Sedangkan Ara hanya memutar bola matanya malas, siapa lagi yang bisa membuat dua sahabatnya ngacir ketakutan seperti itu jika bukan Ardi.
"Hey honey, Guess What?"
"What? You got a new girlfried?"
"No beautiful, but i'm done, aku udah tobat jadi playboy" jelas Ardi
"So?"
"Jadi aku gak bakalan mainin cewe lagi, dan gak bakal main main lagi dalam hubungan" tutur Ardi seakan ingin memperdaya Ara yang sudah kelewat kesal.
"Okey, That's good" sahut Ara seadanya, sungguh saat ini jika tanganya tak dicekal oleh Ardi ingin rasanya dia berlari sekencang mungkin agar tak melihat muka menyebalkan miliik Ardi.
"As you know, apa yang bikin aku pengen deket sama kamu?"
"I'm beautiful"
"Exactly, tapi gak itu aja, rupa cantik memang banyak tapi yang natural kaya kamu" Ardi menatap intens manik mata coklat milik Ara
"Dimana cantiknya memang dari Tuhan YME bukan karna banyak dana atau efek kamera, only you, kamu itu beda sama cewe yang lain" jelas Ardi panjang lebar dengan suaranya yang jika ini posisi perempuan lain mungkin sudah baper 7 keliling.
But the fact, ini Ara bukan perempuan kebanyakan.
"Ouh, Thank you" ucap Ara seakan dibuat semeleleh mungkin.
My name is NO
My sign is NO
My number is NO
"Jadi biar lebih deket nih nama kamu siapa cantik" Ardi mengulurkan tanganya pada Ara.
"Sekalian alamat rumah kalok aku kangen langsung apel aja, terus paling penting nomor telepon kamu berapa biar bisa kasih kabar terus" imbuh Ardi yang masih setiap mengulurkan tanganya pada Ara, plus senyum manis yang selalu menjadi fokus semua mata perempuan.
Tapi kembali lagi ini Ara bukan perempuan kebanyakan.
Ara pun menyambut uluran tangan Ardi, tersenyum semanis mungkin dan mendekatkan wajahnya tepat disamping telinga Ardi.
Ardi yang melihat respon ara seperti itu merasa menang karna mampu menaklukan Ara yang terkenal sulit ditaklukan.
"My name is No"
"My sign is No"
"My number is No"Bisik Ara dan mampu membuat Ardi tercengang.
"Stay away from me, and BACK OFF" tandas Ara langsung menghempaskan cekalan tangan Ardi kuat kuat dan segera menendang tepat pada anu Ardi sebagai balasan atas sikap menyebalkan Ardi lalu pergi begitu saja.
Meninggalkan Ardi yang kesakitan memegangi benda pusakanya.
"Untouchable"
Gumam Ardi disela sela ringisanya.