"Kali ini Gue udah Gak bisa Nahan lagi Dit. Dia keterlaluan Banget" Ucap Lisa yang udah nangis. Siang itu jujur aku kasihan Sama Lisa. Lisa orangnya gak bakal,Cepat nangis kalau udah nangis berarti itu udah sesuatu Banget. Nayla emang keterlaluan. Selalu ajah ngusik Lisa kapanpun.
Dan sekarang di kelas,Randi Lagi mainin Hp-nya. Berbagai Game ia Jelajahi demi menemukan suatu kemenangan yang membuatnya bahagia. Di sisi lain,Tepatnya di kantin sekolah lagi heboh-hebohnya sama pertengkaran sekelompok siswa.
"Di. Gak keluar? Rame nih" ujar dita sembari keluar dari kelas. Randi melirik sekilas,Melepaskan earphone yang ia gunakan,Kembali berdiri dan melangkah menuju pintu Keluar.
"Bacot" ucap randi sambil membuang permen karet yang sedari tadi dikunyahnya. Randi memang terkenal jutek dan dingin,Namun hanya kepada orang-orang tertentu sikap itu ditunjukan. Sebenarnya Hari ini adalah hari terberat bagi Randi,karena Harus melihat Lisa bersedih.
"Eh? Lihat Dita gak?" Tanya bu tuti pada Randi. Malas menjawab pertanyaan itu,randi hanya menggeleng sembari mengusap usap keningnya,karena takut ketahuan bohong. "Udah sekarang kamu tolongin ibu yah. Cari'in dita ibu lagi ada perlu"
Duh-_- rasanya ucapan ibu tuti membuat Randi ingin pingsan dan menghindar,namun alasan tidak menolongnya. Randi berbalik arah dengan tujuan mencari dita,demi melaksanakan tugas bu tuti.
Kali ini Randi menuyusuri Kantin. Di sepanjang Kantin ia hanya menengok kiri kanan,tanpa bertanya tentang dita. "Bakal aneh kalau gue nyari dita disini" guman randi. Randi menjau dari arah kantin,Sudah belasan menit dia berdiri menatap Lapangan Basket. Kadang tersenyum tapi wajahnya dipaksakan untuk tetap terlihat Datar. Beberapa Kali ia mencoba membuat dirinya terlihat menonjol,Dengan mengenakan Sweater berwarma Orange menyala. Namun hal itu,tidak menghasilkan sesuatu. Gadis berkulit putih,Dengan tawa lepas di lapangan itu sama sekali tidak memperhatikan randi.
"Adit. Elo yakin dita bakalan nerima cinta lo?" Suara ini mengalihkan perhatian Randi. Ia melirik sekilas,kemudian berpura-pura tidak mendengarkan. "Gue yakin kok. Kali ini bakalan gue sampein perasaan gue" balas adit lantang. Adit adalah Siswa kelas 12 MIPA. dengan tampangnya yang terbilang cukup tampan,tentu dita akan menerima cintanya. Selain itu,adit jago main musik. Suaranya Tak kalah merdu,Adit lumayan dekat sama dita banyak yang bergosip katanya mereka pacaran. Namun dita tidak memberi tanggapan,dia hanya tertawa sambil bilang temen yah temen atuh. Jangan dijadi'in lebih. DOSA!!" Ucapan ini sepertinya tidak mematahkan harapan Adit untuk memiliki hati dita,siang ini dia berencana mengungkapkan perasaan yang udah lama ia pendam. Randi perfi menjauhi Lapangan Basket,ia terlihat cukup kacau. Entah Kenapa! Akupun tidak Tahu.