21 - Cinta

1.1K 83 1
                                    

Sejak kejadian Jaemin menjadi pendiam, sudah seminggu ini keduanya tidak berinteraksi.

Yerim tidak mengerti kenapa Jaemin jadi diam padanya. Tidak lagi menggodanya setiap mereka papasan saat di rumah ataupun di kantin pusat. Bahkan cenderung menjauh. Menoleh padanya pun tidak.

Membuat gadis itu terus mengingat perkataan Doyeon padanya. Apa benar Jaemin menyukainya? Lalu apakah dirinya juga menyukai Jaemin?

Yerim benar-benar bingung dengan dirinya sendiri. Ia selalu yakin kalau dirinya hanya menganggap Jaemin sebagai adiknya. Tapi kenapa dirinya pusing ketika Jaemin menjauh. Harusnya gadis itu senang.

Yerim hanya mendengus pelan, sebelum akhirnya berjalan keluar kamar kosnya untuk pergi ke kampus.

Dan hari ini Yerim harus naik busway karena mobilnya sedang di bengkel.

Tanpa sengaha, Yerim berpapasan dengan Renjun dan Ryujin yang sepertinya juga akan ke kampus.

"Pagi Kak Yer, mau ke kampus ya? Bareng gue sama Kak Renjun aja," ajak Ryujin.

"Ih sayang, aku kan pingin berdu...akhhhh!"

Renjun baru saja berbisik pada Ryujin, tapi kekasihnya dengan tega mencubit pinggangnya. Tentu saja ia berteriak kesakitan.

"Ga ngerepotin nih?" Tanya Yerim yang langsung dijawab gelengan oleh Ryujin.

Ketiganya pun berangkat bersama, dengan Renjun yang mengambil alih kemudi.

"Kak, tumben ga sama Jaemin?" Tanya Renjun lebih ke arah penasaran.

Pasalnya Renjun menyadari ada keanehan di antara adiknya dan juga kakak di kosannya itu.

"Huft," desah Yerim pelan.

Semakin menyakinkan Renjun dan juga Ryujin kalau ada sesuatu di antara mereka berdua.

"Ga tahu Jun. Dia tiba-tiba diemin gue, ga ngerti gue," ucap Yerim.

"Pasti ada sesuatu. Ga mungkin kak Jaemin tiba-tiba diem gitu kak, lo ada salah ngomong kali kak?" Tanya Ryujin yang sedari tadi diam saja.

Yerim jadi memikirkan reaksi Jaemin saat mereka pergi makan nasi goreng dan bertemu Doyeon serta Lucas. Ucapan Doyeon soal Jaemin juga berputar-putar di kepala Yerim.

Terus soalnya perasaannya, dia benar kan menganggap Jaemin seperti adiknya? Lalu kenapa Yerim harus pusing memikirkan sikap Jaemin. Apa Yerim sebenarnya juga suka pada Yerim?

Renjun tertawa pelan, membuat Yerim dan juga Ryujin menoleh.

"Kakak sama Jaemin lucu ya. Kalau saling suka tuh bilang aja napa, kayak bocah aja," ucap Renjun.

"Eh?"

"Kakak ga sadar ya kalau kakak suka Jaemin? Coba lo inget-inget deh kak, selama kakak tinggal di kosan kita dan interaksi sama kita, kakak paling sering interaksi sama siapa? Terus nyamannya sama siapa?" Tanya Renjun yang membuat Yerim terdiam.

"Lo diem kak? Berarti tebakan gue bener, udah pasti Jaemin,"

"Gue tahu kak lo cuma nganggep gue sama Jeno adik lo doang. Walaupun gue mirip sama mantan pacar lo, tapi lo tetep biasa aja sama gue,"

"Tapi kalau udah soal Jaemin, sikap lo beda kak. Bahkan gue inget waktu Jaemin sakit dua minggu yang lalu, lo yang paling niat nungguin dia di kamar, gantiin kompresnya lah, masakin, nyuapin. Lo sampe ninggalin kuliah cuma demi Jaemin. Coba waktu gue atau Jeno yang sakit gara-gara ospek dulu, boro-boro kak lo begitu," ucap Renjun.

Yerim menyelami pikirannya dan nyatanya perkataan Renjun tidak ada celanya sama sekali. Yerim benar-benar biasa saja saat Jeno atau Renjun sakit. Ia cuma sekedar mengatakan cepat sembuh dan jangan lupa minum obat.

reply 2019 | yeri x norenmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang