7

890 68 2
                                    

"Nine!!" mama memelukku erat

Aku membalas pelukannya

Siang ini aku resmi pindah ke rumah orang tua kami

"Kamu akhirnya membuat keputusan. Papa dan mama bahkan berencana pergi ke apartemen kalian untuk mengajakmu pulang kemari" ujar papa yang berdiri tepat di samping mama

Mama melepaskan pelukannya

"Nine, mama senang kamu memilih tinggal bersama kami" mama mengelus kedua pipiku

"Apa hanya phi Nine yang diharapkan kepulangannya? Bagaimana denganku? Aku juga putra mama dan papa" celetuk Joong

Mama dan papa hanya melirik Joong sekilas lalu kembali fokus padaku

Joong mengerjapkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dia lihat

"Ma, pa. Jangan bersikap seperti itu pada Joong. Dia sungguh tidak melakukan hal buruk apapun padaku"

"Lalu, apa maksudmu dengan menyapa singkat?" tanya papa

"Papa masih memikirkannya? Itu hanya salah paham, pa. Aku berkata seperti itu agar mama tidak terus bertanya padaku tentang hubungan asmara Joong"

"Apa? Jadi kamu berbohong pada mama kalau kalian berdua tidak akrab?" mama mendelik

"Aku tidak pernah bilang kalau aku tidak akrab dengan Joong, ma! Joong, bantu aku!"

Joong tersenyum "Phi yang membuat masalah ini, maka phi juga yang harus menyelesaikannya"

Joong melenggang masuk ke rumah begitu saja

"Mama kecewa padamu" ngambek mama menyusul Joong masuk

Papa tertawa "Ayo masuk"

Papa menepuk bahuku, menuntunku masuk bersamanya

.

"Jadi, apa sekarang Joong sudah memiliki kekasih?" celetuk mama

Aku sontak menghentikan kegiatan makan malam ku, lalu melirik Joong

Joong masih memakan makan malamnya dengan tenang

"Joong, mama tanya. Apa kamu sudah memiliki kekasih?" ulang mama

Joong meletakkan sendoknya, lalu menatap mama

"Sudah, ma"

Aku menelan ludah, rasa gugup tiba-tiba menyerang ku

"Siapa namanya? Seperti kepribadiannya?" antusias mama

"Egois, keras kepala dan kekanakan" singkat Joong

Aku sontak mendelik padanya, tapi dia tidak melirikku sedikitpun

Papa tertawa keras "Papa tidak mengira kamu akan memilih kekasih dengan kepribadian seperti itu. Apa kamu baik-baik saja?"

"Sebenarnya aku kesulitan, pa. Kami sering mengalami salah paham, dan dia jarang mendengarkan penjelasan ku. Dia lebih suka mengambil asumsi sendiri" Joong menatap papa

Aku masih mendelik ke arah Joong

"Apa kamu sangat mencintainya?" tanya Mama

Joong tersenyum tulus

Aku tertegun

Itu adalah senyuman terbaik Joong yang pernah aku lihat

"Aku sangat mencintainya. Aku tidak bisa bayangkan jika aku harus berpisah dengannya" Joong menatapku

Jantungku berdetak kencang

Apa dia sedang membuat pengakuan padaku? Karena saat ini aku sangat senang.

Biarkan aku Mencintaimu, Sekarang dan SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang