Sang surya telah berganti rembulan sejak lima jam yang lalu. Jarum penunjuk waktu sudah berada pada angka 10. Artinya ini sudah hampir tengah malam. Saat dimana semua orang kembali dari segala aktivitasnya. Membaringkan tubuh yang lelah dan bergelung dalam selimut hangat adalah pilihan terbaik.
Namun dalam sebuah kamar bernuansa putih menujukkan hal yang berbeda. Kamar yang tampak minimalis dengan buku yang tertata rapih dibeberapa tempat hampir mengisi sebagian besar ruangan. Perpaduan warna putih dan coklat pada lantai kayu memberikan kesan hangat. Nyaman, kata itu yang pas untuk menggambarkan ruangan ini.
Didalamnya terdapat seorang wanita masih terlihat sibuk dengan komputernya yang bahkan belum Ia matikan sejak ia membuka mata pagi tadi. Dia adalah Choi Seojin. Seorang perempuan biasa yang bekerja sebagai penulis novel remaja.
Jemarinya tampak lihai saat bersentuhan dengan keyboard komputer kesayangannya. Mengetikkan beberapa kalimat yang mampu membawa pembaca pada dunia dalam bukunya.
Mingyu berlari, mengejar Haneul yang sudah berada ditepian dermaga. Ia tidak ingin kehilangan Haneul untuk kesekian kalinya. Kini Mingyu sedang berusaha mendepatkan kepercayaan dari wanita yang telah Ia kecewakan. Ia raih tangan Haneul.
Cerita itu berakhir pada tanda titik. Tapi Seojin menghapusnya lagi. Lalu mengetiknya lagi dengan ide yang lain. Hal itu terjadi berulang kali hingga Ia berteriak frustasi dikamarnya.
"Aissh, jinjja! Wae!" teriaknya.
Bahkan kini Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Seojin merutuki dirinya yang sejak tadi tidak memiliki ide bagaimana menciptakan suasana romantis dalam novel garapannya.
Seojin membuang nafas lelah. Ia akan mulai mengetik sesuatu lagi pada komputernya. Tapi ringtone dari ponselnya mengacaukan konsentrasi Seojin. Ia ingin marah, tapi Ia urungkan niatnya saat melihat nama pemanggil yang tertera di ponsel pintarnya. Kim Heechul, nama itu yang muncul. Dialah orang dibalik frustasinya Seojin malam ini.
Kim Heechul adalah pimpinnan ditempat Seojin bekerja. Selama ini dia sangat puas dengan hasil pekerjaan Seojin. Novelnya yang ringan dengan tema keluarga dan persahabatan selalu berhasil menjadi salah satu best seller di Korea. Berkat karya Seojin lah perusaan Heechul semakin berkembang seperti sekarang.
Namun, kali ini Heechul meminta sesuatu yang berbeda dengan karya Seojin. Ia menginginkan sebuah novel dengan kisah romantis yang tak terlupakan. Beberapa kali Seojin menolak, tapi bukan Kim Heechul namanya jika tidak bisa meluluhkan hati Seojin untuk menerima tantangannya. Yah, pada akhirnya Seojin harus menerima permintaan atasannya dengan terpaksa tentunya.
Satu hal lagi, Kim Heechul akan selalu memantau perkembangan pekerjaan setiap karyawannya. Dia akan menelpon satu persatu penulis yang bekerja diperusahaannya dan Seojin salah satunya.
"Yeoboseyo Sajangnim" ucap Seojin dengan sopan.
"Apa Kau sudah memulainya?" ucap Heechul disebrangsana.
YOU ARE READING
Person Who Lives In My Heart
FanfictionHatiku yang sedikitpun tidak pernah berubah. Menyimpan satu nama sejak pertama. Kamu, yang selalu aku cintai sejak pertama kali.